Mohon tunggu...
Safira Karimah Aulia
Safira Karimah Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Uin Sunan Kalijaga 2022

22107030028

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Generasi Stawberry? Kenali Dulu Karakter Generasi Milenial dan Gen Z Dalam Dunia Pekerjaan

28 Februari 2023   14:45 Diperbarui: 28 Februari 2023   14:48 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pict by www.skilliana.id 

Pict by www.welfare.id 
Pict by www.welfare.id 
Istilah "generasi stroberi" adalah istilah slang yang digunakan untuk menggambarkan anak muda yang diyakini lemah dan rapuh, seperti buah stroberi, dan tidak mampu menghadapi tantangan hidup. Istilah ini berasal dari Singapura tetapi juga digunakan di bagian lain di Asia. Istilah ini sering digunakan untuk mengkritik generasi muda karena terlalu bergantung pada teknologi, kurang tangguh, dan merasa berhak. Ini menunjukkan bahwa mereka tidak mampu menghadapi kesulitan, mudah tersinggung, dan tidak memiliki ketekunan dan etos kerja generasi sebelumnya.

Namun, banyak orang berpendapat bahwa istilah tersebut tidak adil dan tidak dapat dibenarkan, karena mengabaikan tantangan unik yang dihadapi kaum muda di dunia saat ini, seperti ketidakpastian ekonomi, kesenjangan sosial, dan masalah kesehatan mental. Selain itu, banyak anak muda yang secara aktif terlibat dalam menciptakan perubahan positif dan membuat perbedaan di komunitas mereka dan dunia pada umumnya.

Lalu, apa bedanya generasi milenial dan generasi Z?

Milenial, juga dikenal sebagai Generasi Y, adalah individu yang lahir antara awal 1980-an dan pertengahan 1990-an. Mereka telah memasuki dunia kerja dalam jumlah besar selama dekade terakhir dan dikenal karena gaya dan preferensi kerja mereka yang unik.

Berikut adalah beberapa ciri-ciri pekerjaan milenial:

Pertama

Keseimbangan kehidupan kerja: Milenial sangat menghargai keseimbangan kehidupan kerja dan memprioritaskan fleksibilitas dalam jadwal mereka. Mereka cenderung lebih tertarik pada pekerjaan yang memungkinkan mereka memiliki keseimbangan kehidupan kerja yang baik daripada pekerjaan dengan gaji tinggi.

Kedua

Kerja kolaboratif: Milenial senang bekerja dalam tim dan berkolaborasi dengan rekan kerja. Mereka sering lebih suka bekerja di kantor terbuka di mana mereka dapat berinteraksi dan bertukar pikiran dengan rekan kerja mereka.

Ketiga

Kemahiran teknologi: Milenial adalah generasi pertama yang tumbuh dengan teknologi dan merasa nyaman menggunakan perangkat digital untuk berkomunikasi, bekerja, dan belajar. Mereka berharap majikan mereka memberi mereka teknologi terkini dan sumber daya digital.

Keempat

Pekerjaan yang digerakkan oleh tujuan: Milenial sering kali dimotivasi oleh keinginan untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat dan dunia. Mereka lebih suka bekerja untuk perusahaan yang memiliki tujuan dan tanggung jawab sosial yang jelas.

Secara keseluruhan, pekerjaan milenial dicirikan oleh keinginan untuk keseimbangan kehidupan kerja, kolaborasi, kemahiran teknologi, pembelajaran dan pengembangan berkelanjutan, dan pekerjaan yang digerakkan oleh tujuan.

Gen Z mengacu pada generasi yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga pertengahan 2010-an. Banyak anggota Gen Z yang kini memasuki dunia kerja atau akan segera memasuki dunia kerja. Sifat pekerjaan telah berubah secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir, dan Gen Z kemungkinan akan mengalami beberapa tantangan dan peluang unik di tempat kerja. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diingat tentang Gen Z dan pekerjaannya:

Pertama

Fleksibilitas: Gen Z menghargai fleksibilitas dalam pengaturan kerja mereka. Mereka lebih suka memiliki pilihan untuk bekerja dari jarak jauh, memiliki jam kerja yang fleksibel, dan memiliki keseimbangan kehidupan kerja yang baik.

Kedua

Teknologi: Gen Z adalah generasi pertama yang tumbuh dengan teknologi di ujung jari mereka, yang berarti mereka lebih paham teknologi daripada generasi sebelumnya. Mereka cenderung nyaman menggunakan berbagai alat dan platform digital di tempat kerja.

Ketiga

Dampak sosial: Gen Z sangat menyukai kegiatan sosial dan cenderung mencari perusahaan yang selaras dengan nilai-nilai mereka. Mereka ingin bekerja untuk perusahaan yang memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Keempat

Pengembangan karir: Gen Z menghargai pembelajaran berkelanjutan dan peluang pengembangan karir. Mereka ingin bekerja untuk perusahaan yang menawarkan peluang pelatihan dan pertumbuhan.

Kelima

Keanekaragaman dan inklusi: Gen Z adalah generasi paling beragam dalam sejarah, dan mereka memprioritaskan keragaman dan inklusi di tempat kerja. Mereka ingin bekerja untuk perusahaan yang menghargai dan mempromosikan keberagaman.

Secara keseluruhan, Gen Z cenderung menjadi generasi yang ambisius dan paham teknologi yang menghargai fleksibilitas, dampak sosial, pengembangan karier, serta keragaman dan inklusi di tempat kerja. Pengusaha yang dapat memenuhi ekspektasi ini cenderung menarik dan mempertahankan talenta terbaik dari Gen Z.

 Jadi bagaimana? Para Gen Z terima tidak disebut sebagai generasi strawberry?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun