Sebelum mengacu pada seberapa efektifkah peran utang luar negri sebagai pembiayaan pembangunan tersebut, kita perlu mengetahui apa yang dimaksud dengan utang luar negri ? siapa saja pelakunya? Apa manfaat utang luar negri? dan pertanyaan lainnya, berikut penjelasan jawaban dari pertanyaan di atas.
Apa yang dimaksud utang luar negri ? utang luar negri atau yang dikenal sebagai pinjaman luar negri merupakan seluruh bentuk pinjaman oleh pemerintah dalam negeri kepada pemerintah negara lain, baik dalam bentuk devisa dan/atau devisa yang dirupiahkan, rupiah, maupun dalam bentuk barang dan/atau jasa yang diperoleh dari pemberi pinjaman luar negeri yang harus dibayar kembali dengan persyaratan tertentu. Utang luar negri juga merupakansalah satu sumber pembiayaan pembangunan. Kegunaan dari utang luar negri ini pun sangatlah dibutuhkan dan penting untuk menutupi 3 defisit, yaitu kesenjangan investasi, defisit anggaran dan defisit transaksi berjalan.
Dari aspek materiil, utang luar negeri merupakan arus masuk modal dari luar ke dalam negeri yang dapat menambah modal yang ada di dalam negeri. Aspek formal mengartikan utang luar negeri sebagai penerimaan atau pemberian yang dapat digunakan untuk meningkatkan investasi guna menunjang pertumbuhan ekonomi. Sehingga berdasarkan aspek fungsinya, pinjaman luar negeri merupakan salah satu alternatif sumber pembiayaan yang diperlukan dalam pembangunan (Astanti, 2015)
Di Indonesia sendiri, utang luar negri mencakup dua sektor, yaitu sektor public (bank sentral dan pemerintah) dan sektor swasta yang lebih banyak diwujudkan dalam berbagai bentuk pinjaman, antara lain (loan agreement), utang dagang (trade credit), surat utang (debt securities), kan dan simpanan (currents and deposits), dan kewajiban lainnya.
Pada pertanyaan ke dua, sebenarnya jawaban dari pertanyaan ini telah terjawab di dalam jawaban pertama. Siapa saja pelaku dalam kagiatan utang luar negri ? pastinya terdapat dua pelaku utamanya adalah negara berkembang sebagai pihak peminjam dan negara -- neagara maju sebagai pihak yang memberi pinjaman. Selain itu, masing -- masing pemerintah antara kedua negara tersebut membuat kebijakan masing-masing yang nantinya akan disepakati bersama hasilnya. Hasil kesepakatan tersebut bisa berupa jumlah yang dapat dipinjam negara berkembang tersebut, waktu pengembalian dari peminjaman yang telah dilakukan, serta kebijakan dan kesepakatan lain nya  yang mementingkan kegiatan utang luar negri sebagai sumber pembiayaan pembangunan.
Untuk pertanyaan selanjutnya, yaitu apa manfaat dari adanya utang luar negri ? terdapat beberapa manfaat dari hutang luar negri, yaitu yang pertama dan utama adalah sebagai salah satu sumber pelengkap pembiayaan pembangunan di berbagai bidang seperti infrastruktur, kesehatan, pendidikan, dan lain-lain, utang luar negri juga bermanfaat sebagai sumber pembiayaan proyek strategis di dalam negri, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kapasitas dan pertumbuhan ekonomi. Manfaat berikutnya adalah untuk mengatasi masalah kekurangan mata uang asing (foreign exchange gap), kedua untuk mengatasi kekurangan tabungan (saving gap), peranan tadi diharapkan bisa diatasi dengan pengajuan hutang luar negri, kejadian ini sering disebut masalah jurang ganda (the two gaps problem).
Setelah menjawab pertanyaan -- pertanyaan tadi, dapat diketahui kalau manfaat terbesar dari adanya kegiatan hutang luar negri adalah sebagai sumber dana pembiayaan pembangunan dalam negri. Hal tersebut membuktikan bahwa peran utang luar negri memang efektif digunakan sebagai sumber dana dalam pembiayaan pembangunan dan contoh tadi merupakan dampak positif yang dibawa oleh hutang luar negri terhadap perkembangan pembangunan dan perekonomian pada setiap negara berkembang yang membutuhkan.
Berikut penjelasan dampak dari adanya hutang luar negri ini. Kegiatan hutang luar negri dikatakan memberikan dampak positif dikarenakan sangat berpengaruh pada peningkatan pembangunan perekonomian suatu negara dan peningkatan terhadap tabungan masyarakatnya. Aliran dari dana hutang luar negri dapat meningkatkan pendapatan dan tabungan domestik sehingga utang luar negeri menghasilkan multiplier effect positif terhadap perekonomian, kemudian terhadap pertumbuhan ekonomi dan peningkatan tabungan masyarakat sebagai dampak lanjutannya. Alasannya, aliran bantuan luar negeri dapat meningkatkan investasi yang selanjutnya meningkatkan pendapatan dan tabungan domestik dan seterusnya. (Wahyuningsih, 2012).
Berbeda lagi jika kegiatan hutang luar negri akan disebut membawa dampak negative atau buruk. Karena semua kegiatan pasti terdapat dampak baik buruknya. Dampak buruk dari adanya kegiatan hutang pernah dialami langsung oleh negara Indonesia, yaitu di saat terkena dampak krisis ekonomi pada tahun 1997-1998. Ketika itu, nilai tukar rupiah mengalami pelemahan yang cukup dalam terhadap US Dolar dan mata uang dunia lainnya.Â
Keadaan tersebut membuat utang luar negeri Indonesia meningkat drastis dan untuk membayar utang yang sudah jatuh tempo, pemerintah mengambil kebijakan penambahan utang baru. Penambahan utang yang dilakukan oleh pemerintah menyebabkan pembayaran cicilan pokok dan bunga dari utang tersebut makin mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, sehingga kebijakan tersebut berpengaruh terhadap kinerja APBN yang semakin menurun (Widharma, 2013).
Pemanfaatan utang luar negri sebagai salah satu sumber dana pembiayaan pembangunan dalam negri, telah dilakukan sejak tahun 2000. Sumber pembiayaan defisit sebagian besar berasal dari utang yang diperoleh dari penerbitan obligasi pemerintah dalam bentuk Surat Berharga Negara (SBN), pinjaman luar negeri, dan pinjaman dalam negeri.