Mohon tunggu...
Safira Evelyn
Safira Evelyn Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa ilmu komunikasi universitas muhammadiyah yogyakrta

menonton film/drama

Selanjutnya

Tutup

Nature

Membangun Kerajaan Jamur: Kisah Perjalanan Dari Nol Hingga Meraih Omset Ratusan Juta!!!

23 Januari 2025   16:37 Diperbarui: 23 Januari 2025   16:37 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keterangan Jamur
Keterangan Jamur

Pengukusan jamur dilakukan selama 10 jam untuk menghindari pertumbuhan jamur yang tidak diinginkan. Proses ini sangat penting untuk memastikan kebersihan media tanam. Setelah penanaman, jamur akan memerlukan waktu sekitar satu bulan untuk tumbuh dengan baik. Perubahan warna menjadi putih menandakan bahwa jamur siap untuk dipanen. Isna juga mengatakan "kerjasama dengan petani lokal sangat penting dalam budidaya jamur." Proses pertumbuhan jamur sangat cepat tergantung pada kondisi lingkungan yang lembab dan suhu yang tepat. Syarat tumbuh jamur perlu diperhatikan agar hasil panen optimal. 

Syarat tumbuh jamur bergantung pada kelembaban dan sirkulasi udara yang baik, serta harus terhindar dari sinar matahari langsung. Suhu ideal untuk tumbuh jamur adalah di bawah 30 derajat Celsius. Waktu yang dibutuhkan untuk jamur siap panen sekitar 40 hari setelah ditanam. Panen dilakukan dengan memetik batang jamur tanpa merusak akar. Pengetahuan yang beliau miliki tentu saja beliau dapatkan dari ketekunan dan keberaniannya untuk terus belajar, hingga akhirnya membuahkan hasil. Kini produk yang beliau hasilkan dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah yang bernilai besar. 

Jamur Tiram Murni
Jamur Tiram Murni

Dari pengakuannya, Isna berhasil meraup omset berkisar antara Rp. 100 juta - Rp. 140 juta dalam 1 bulan. Dari total omset tersebut, profit yang dihasilkan sekitar 30%. Pendapatan ini diperoleh dari penjualan berbagai produk olahan jamur, seperti keripik jamur, sambal, rendang jamur, bakso jamur, hingga minuman seduh dari jamur lingzhi, serta dari penjualan media tanam (baglog) untuk budidaya jamur. Perjalanan Isna Yuliani memberikan pelajaran bahwa keterbatasan bukan berarti bahwa pergerakan yang diimpikan menjadi terbatas, melainkan keterbatasan dapat menciptakan suatu peluang baru melalui ketekunan dan kreativitas. Selama kita terus berusaha, maka tidak ada batasan dalam menghalangi kesuksesan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun