Mohon tunggu...
SAFIRA EL SARRAH FACHRUDIN
SAFIRA EL SARRAH FACHRUDIN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Brawijaya

Psikologi 2021

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Peran Mahasiswa dalam Menjaga Lingkungan dengan 3T dan Gerakan Bersih Berpahala (GBB) sebagai Upaya Pembangunan Berkelanjutan

23 Maret 2022   10:15 Diperbarui: 23 Maret 2022   10:49 3867
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu gerakan yang dapat saya usulkan adalah Gerakan Bersih Berpahala yang dapat disingkat dengan GBB. Gerakan Bersih Berpahala merupakan sebuah kegiatan mahasiswa secara sukarela berkelompok untuk menjaga kebersihan lingkungan. Bentuk kegiatannya adalah memungut sampah-sampah yang berserakan setelah cfd berlangsung. Kegiatan ini dapat rutin dilakukan sekali dalam seminggu. Walaupun secara sekilas gerakan ini dirasa terlalu berat dan mengundang rasa malas, tapi gerakan ini memiliki poin penting dalam menarik empati mahasiswa. Poin penarik tersebut terdapat pada nama kegiatan yaitu berpahala. Sehingga kegiatan ini walaupun tidak secara nyata mendapat imbalan, tapi kita pasti akan menerima ganjaran pahala dari tuhan. Selain itu, dengan gerakan ini kita juga dapat mengajak orang lain untuk mulai membuka mata pada kebersihan lingkungan. Upaya ini dapat dilakukan dengan mempublikasikan bentuk kegiatan GBB ke media sosial dan menginformasikan mengenai kegiatan sukarela GBB yang sifatnya terbuka untuk siapapun yang berminat. Upaya lain yang dapat dilakukan adalah dengan vokal dalam mengkampanyekan tentang menjaga lingkungan. Kita bisa membagi pengetahuan lingkungan serta cara menjaganya yang dikemas dengan cara yang menyenangkan. Tentu kita juga harus mengingatkan para pedagang dan pengunjung untuk bertanggung jawab atas sampahnya masing-masing. 

GBB bisa mulai dibentuk oleh mahasiswa manapun. Tidak ada batasan siapa mahasiswa yang harus menjadi penggerak GBB, selagi ada intensi dan kepedulian terhadap lingkungan maka GBB bisa terbentuk. Kita juga bisa mulai untuk membangun kegiatan ini dengan mengajak teman-teman sesama mahasiswa untuk bergabung dalam kegiatan peduli lingkungan. 

Kesadaran masyarakat terhadap lingkungan harus mulai dibenahi. Kita dan masyarakat lainnya sudah harus mulai peduli atas sampah-sampah yang kita buang. Sejauh mana sampah tersebut akan berdampak pada lingkungan sekitar. Minimal kita harus menanamkan kesadaran itu pada diri kita sendiri dengan upaya 3T. Kita sebagai mahasiswa dapat menjadi penggerak kesadaran ini salah satunya dengan GBB. Seperti yang sudah saya sampaikan tadi, mahasiswa adalah sebuah status di masyarakat yang dipercaya memiliki keberanian dan power untuk memperbaiki dunia. Tidak hanya sebatas status saja, mahasiswa harus bisa memanfaatkan kepercayaan masyarakat dengan baik. Sehingga jika bukan kita, kepada siapa lagi kita harus menaruh harapan? Dengan menjaga lingkungan, maka kita sebagai manusia hari ini dapat hidup semakin tenang. Kita juga bisa bangga turut berkontribusi pada salah satu upaya pembangunan berkelanjutan. 

Bumi cuma satu, di  sinilah rumahku juga rumahmu. 

Jagalah lingkungan rumah kita dengan baik, karena jika bumi ini sengsara, dimana lagi kita dapat tinggal?   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun