[caption id="attachment_352867" align="aligncenter" width="620" caption="http://en.tempo.co/read/news/2013/10/29/055525561/Icals-Popularity-Unrelated-with-Electability-Survey-Says"][/caption]
Ketua Kordinator Eksponen Ormas Tri Karya Golkar, Zainal Bintang, mengatakan jika pihaknya berhasil menyingkirkan kubu Aburizal Bakrie atau Ical, maka sudah pasti Partai Golkar mengalihkan dukungannya dari pasangan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa.
Golkar sepertinya sedang mengalami masalah intern yang berpotensi menimbulkan perpecahan pada partai tersebut. Golkar seperti terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang ingin Golkar tetap berada di dalam koalisi Merah Putih dan kelompok yang ingin Golkar pindah ke koalisi Jokowi-JK.
Ketua Umum Golkar, Ical (Aburizal Bakrie) telah menegaskan bahwa Golkar akan tetap bergabung bersama koalisi Merah Putih dan akan berada di luar pemerintahan. Akan Tetapi, sikap dari Ketum Golkar tersebut sepertinya tidak didukung oleh semua anggota partainya, termasuk Wakil Ketua Umum Golkar, Agung Laksono.
Agung Laksono menginginkan Golkar berpisah dengan koalisi Merah Putih milik Prabowo-Hatta dan bergabung ke dalam koalisi Jokowi-JK. Untuk merealisasikan keinginannya tersebut, Agung Laksono juga menginginkan Munas Golkar segera dilaksanakan pada akhir tahun 2014 ini agar pemilihan Ketua Umum Golkar yang baru bisa dilaksanakan.
Perlu diketahui bahwa Agung Laksono merupakan salah satu calonnya. Jadi, jika ingin membawa Golkar bergabung ke dalam koalisi Jokowi-JK, Agung Laksono harus menjadi Ketua Umum Golkar sekaligus menyingkirkan Ical.
Hal yang senada juga diungkapkan oleh Ketua Koordinator Eksponen Ormas Tri Karya Golkar, Zainal Bintang yang mengatakan bahwa jika pihaknya berhasil menyingkirkan kubu Ical, maka sudah pasti Golkar akan mengalihkan dukungannya dari pasangan Prabowo-Hatta ke Jokowi-JK.
Mengetahui wakilnya menginginkan Golkar mengalihkan dukungannya, Ical tidak tinggal diam dan langsung mencopot Agung Laksono dari jabatannya. Sikal Ical yang seperti ini pun juga langsung mendapatkan kritik dari Zainal Bintang dengan mengatakan bahwa sikap Ical tersebut telah mencipatakan teror dan perpecahan di tubuh Partai Golkar yang harus dilawan.
Ical sepertinya menjadi musuh bersama dari beberapa anggota partainya yang menginginkan Golkar bergabung ke dalam koalisi Jokowi-JK. Sepertinya semua akan dimulai dari Munas Golkar dengan memilih Ketua Umum Golkar yang baru, kemudian menyingkirkan Ical, dan akhirnya membawa Golkar bergabung ke dalam koalisi Jokowi-JK.
Pastinya Ical juga tidak akan tinggal diam dan akan membuat sebuah rencana juga untuk menangkal rencana menyingkirkan dirinya. Kita tunggu saja kelanjutannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H