Menurutnya, KH Zaim Ahmad selalu menunjukkan sikap baik terhadap masyarakat sekitar. Dia sering kali keluar dari pesantren hanya untuk mengunjungi tetangga atau mendatangi warung kopi, di mana dia menikmati secangkir kopi sambil berbincang-bincang dengan masyarakat dari berbagai latar belakang, tanpa mempermasalahkan perbedaan keyakinan yang dimiliki oleh mereka.
Selain itu KH Zaim Ahmad juga memiliki karakter moderat yang aktif diajarkan kepada para santri, dengan harapan mereka akan memiliki karakter yang sama. Dia mengakui bahwa sikap yang ditunjukkan oleh KH Zaim Ahmad telah menciptakan kenyamanan bagi masyarakat dengan adanya Pondok Pesantren Kauman Lasem di tengah-tengah kampung pecinan.
Tentu, Anthony juga menyatakan bahwa sikap yang ditunjukkan oleh santri Pondok Pesantren Kauman sangat ramah terhadap masyarakat sekitar. Ini terlihat dari kebiasaan santri yang sering menyapa saat berinteraksi dengan masyarakat non-muslim.
"Kemungkinan besar, ini karena ajaran dari Gus Zaim selama di pesantren. Jadi, ketika mereka bertemu dengan saya, mereka selalu menyapa dengan senyuman, mengucapkan 'monggo,' dan sebagainya," demikian penuturannya.
Selain itu, karakter persaudaraan, yang merupakan indikator sikap moderasi dalam beragama, juga tercermin dalam santri, terlihat dari kebiasaan mereka makan bersama dalam satu nampan dengan teman-teman mereka, meskipun dengan hidangan sederhana.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H