Mohon tunggu...
KKN Kolaboratif 214
KKN Kolaboratif 214 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

KKN 214 Kolaboratif TA 2021/2022

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN-K 214 Memajukan UMKM Desa Mojogemi

24 Agustus 2022   23:05 Diperbarui: 24 Agustus 2022   23:32 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di desa Mojogemi kebanyakan masyarakatnya selain menjadi buruh tani adalah membuka usaha keripik. Keripik yang dijual kebanyakan menggunakan bahan baku singkong. Karena singkong banyak ditemui di ladang warga dan dapat berbuah setiap musim.

Jumat, 12 Agustus 2022 mahasiswa KKN-K 214 melakukan kunjungan ke usaha rumahan keripik singkong yaitu usaha keripik Ma' To yang berada di RT 10 dusun Krajan Desa Mojogemi. Usaha keripik yang mereka jalani sudah berjalan kurang lebih 10 tahun Lamanya. Usaha ini turun temurun dan sampai sekarang tetap berkembang.

Usaha ini biasanya menghasilkan kurang lebih 200 pcs setiap harinya. Produk yang dihasilkan diantaranya adalah keripik singkong original serta keripik lempeng.

Pemasaran produk dilakukan hanya didesa Mojogemi saja, dengan cara menitipkan produk ke warung-warung yang ada. Omset yang dihasilkan kurang lebih Rp 300.000 aSetiap harinya. Usaha Ma' To ini memiliki permasalahan dalam hal pemasarannya, karena hanya dipasarkan di desa Mojogemi saja serta tidak adanya label produk pada kemasannya.

KKN-K 214 ingin menaikkan pemasaran usaha ini dengan cara memperluas pemasaran di platform online serta membuatkan label produk yang diletakkan pada kemasan keripik, ide ini disambut antusias oleh Bu Vira sebagai pemilik usaha ini. Karena mereka ingin memajukan pemasaran lebih luas lagi.

Label yang diberikan pada kemasannya membuat produk keripik singkong ini terlihat lebih menarik dan tentunya bagi pelanggan. Didalam label ini tertera nama, nomor telepon untuk pemesanan serta berat produk yang dapat menarik konsumen untuk membeli produk ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun