Mohon tunggu...
Safira
Safira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Malang

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang, Fakultas Teknik, Prodi Informatika.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Perjuangan Guru Honorer Desa Terhadap Pendidikan Dengan Gaji Terbatas

18 Desember 2024   23:06 Diperbarui: 19 Desember 2024   00:28 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

                       PERJUANGAN GURU HONORER DESA TERHADAP PENDIDIKAN DENGAN GAJI TERBATAS 


  Safira (202410370110233) 

 Program Studi Informatika, Fakultas Teknik Universitas Muhammadyah Malang , Jalan Raya Tlogomas No 246

 ABSTRAK 

  Pendidikan merupakan unsur penting terhadap kualitas hidup seseorang dalam memajukan suatu daerah. Namun, kualitas pendidikan di pedesaan masih dalam kategori kurang memadai. Salah satu unsur penting dalam menjamin kualitas pendidikan merupakan guru. Tenaga pengajar di desa masih sulit untuk di dapatkan, oleh karena itu, kesempatan peluang bagi guru honoreter terbuka. Guru honorer berupaya memberikan dedikasi yang lebih demi membangun kualitas pendidikan di desa, mirisnya adalah gaji yang didapatkan tidak sesuai dengan dedikasi yang diberikan. Hal tersebut dapat mempengaruhi kesejahteraan pribadi guru, motivasi, kualitas pengajaran, dan secara tidak langsung, kualitas pendidikan yang diterima siswa. Meskipun demikian, Upaya pemerintah sampai saat ini belum nampak pengaruhnya. Keberadaan guru honorer yang minim penghargaan dan Kurangnya imbalan menyebabkan kesenjangan signifikan dalam sistem pendidikan. Tindakan yang efisien sangat dibutuhkan agar pendidikan di Indonesia dapat berkembang secara merata dan berkualitas, serta memberikan manfaat yang lebih besar bagi seluruh masyarakat.  

 Kata kunci: guru honorer, kesejahteraan guru, kualitas Pendidikan

 PENDAHUUAN : Aktivitas mengajar yang dilakukan oleh guru honorer telah menjadi bagian penting dalam dunia pendidikan di Indonesia, terutama di daerah-daerah terpencil. Kegiatan mengajar dan mendidik siswa, meskipun dengan keterbatasan fasilitas dan sumber daya, telah menjadi rutinitas sehari-hari bagi banyak guru honorer. Di tengah tantangan tersebut, kebijakan pemerintah terkait kesejahteraan guru honorer terus berkembang, meskipun masih jauh dari harapan. Meskipun  guru honorer menerima gaji yang minim, dan sering kali tidak mencukupi kebutuhan dasar, banyak guru honorer yang tetap berjuang untuk memberikan pendidikan berkualitas kepada anak-anak bangsa. Keberadaan guru honorer sangat penting untuk memastikan akses pendidikan yang merata, terutama di daerah-daerah yang kurang mendapatkan perhatian (Simatupang, 2022).

 Guru honorer di Indonesia memainkan peran penting dalam dunia pendidikan meskipun dihadapkan pada berbagai keterbatasan. Perkembangan kebijakan pendidikan yang terus berupaya meningkatkan kesejahteraan guru honorer, meskipun perubahan tersebut sering kali tidak secepat yang diinginkan. Guru honorer, yang bekerja dengan gaji terbatas dan tanpa status kepegawaian tetap, tetap berkomitmen untuk memberikan pendidikan berkualitas. Dedikasi yang tinggi terhadap profesi terlihat jelas meskipun menghadapi tantangan, seperti mengajar di daerah dengan fasilitas yang terbatas. Semangat untuk mencerdaskan anak bangsa tetap kuat meskipun banyak rintangan yang harus dihadapi, dan keberadaan guru honorer sangat penting untuk memastikan pendidikan yang merata di seluruh Indonesia (Fauzan, 2021).

 Gaji yang terbatas memberikan dampak terhadap motivasi kerja guru honorer di Indonesia, yang pada akhirnya memengaruhi kualitas pendidikan bagi siswa. Sebagian besar guru honorer menerima gaji yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan guru pegawai negeri sipil (PNS). Penurunan motivasi mengarah pada berkurangnya kualitas pengajaran yang diterima siswa, karena guru honorer kesulitan untuk tetap fokus pada tugas mengajar. Selain itu, keterbatasan finansial menghalangi kesempatan untuk mengikuti pelatihan atau kursus yang dapat meningkatkan kompetensi, yang berdampak pada proses belajar mengajar serta perkembangan siswa secara keseluruhan. Hal tersebut menunjukkan pentingnya kebijakan yang adil dan perbaikan kondisi kerja bagi tenaga honorer, agar bekerja lebih efektif dan puas dengan pekerjaannya (Ufaira dan Hendriani, 2020).

 PEMBAHASAN :

 Pemahaman Mengenai Peran Guru Honorer dalam Pendidikan di Pedesaan

 Guru honorer merupakan tenaga pendidik yang bekerja di lembaga pendidikan tanpa memiliki status sebagai pegawai tetap pemerintah. Guru honorer sering kali menjadi harapan di daerah pedesaan yang mengalami kekurangan guru berstatus pegawai negeri sipil (PNS). Dalam konteks pendidikan nasional, guru honorer memiliki tanggung jawab besar meskipun dihadapkan pada tantangan seperti gaji rendah dan status kerja yang tidak pasti. Peran guru honorer sangat penting dalam memastikan anak-anak di pedesaan tetap mendapatkan pendidikan yang layak. guru honorer tidak hanya bertugas mengajar, tetapi juga menjadi motivator dan penggerak sosial di masyarakat pedesaan (Fauzan, 2021).  

Di pedesaan, guru honorer sering menjadi jembatan antara sistem pendidikan formal dan masyarakat lokal. Guru honorer selain mengajarkan materi kurikulum tetapi juga membantu membangun karakter anak-anak di pedesaan. Dalam banyak kasus, guru honorer memberikan pelajaran tambahan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar. Namun, kondisi geografis yang sulit dan minimnya fasilitas pendidikan menjadi tantangan besar yang dihadapi setiap hari. Dedikasi guru honorer di pedesaan menjadi penentu utama keberhasilan pendidikan anak-anak di daerah pedesaan. (Afriansyah dan Dini Dwi Kusumaningrum, 2020). 

Tantangan yang dihadapi guru honorer meliputi gaji rendah yang sering kali tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Banyak dari guru honorer harus menempuh perjalanan jauh dengan medan yang sulit hanya untuk mengajar. Di sisi lain, minimnya fasilitas seperti buku pelajaran, alat peraga, dan akses internet juga membatasi efektivitas proses belajar-mengajar. Di daerah pedesaan, banyak guru honorer menggunakan uang pribadi untuk menyediakan materi pembelajaran tambahan bagi siswa.  Meskipun demikian, semangat dan komitmen tetap tinggi untuk memajukan pendidikan di pedesaan (Anugrah dan Hamid, 2022).

 Peran guru honorer di pedesaan tidak hanya di sekolah saja, tetapi juga meluas ke lingkungan sosial masyarakat. Guru honorer sering menjadi teladan bagi siswa dan Masyarakat sekitar dengan mengajarkan nilai-nilai moral dan etika. Selain itu, guru honorer juga berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan. Upaya tersebut menjadi sangat penting di daerah yang tingkat kesadaran pendidikannya masih rendah. Dengan begitu, guru honorer berperan penting dalam mengurangi kesenjangan pendidikan antara desa dan kota (Hestiningsih dan Kusumiati, 2022). 

  Peran dan kualitas guru honorer, diperlukan apresiasi dari pemerintah dan masyarakat. Peningkatan kesejahteraan melalui kebijakan pengangkatan, menjadi prioritas penting untuk memberikan rasa aman dalam bekerja. Selain itu, pelatihan dan pengembangan profesional juga perlu ditingkatkan agar memberikan pengajaran yang lebih baik. Dengan dukungan tersebut, guru honorer dapat lebih optimal dalam menciptakan generasi penerus yang cerdas dan berdaya saing. Pada akhirnya, pendidikan di pedesaan akan semakin maju dan setara dengan pendidikan di perkotaan (Hafsah dan Fahmi, 2020).  

Dampak Keterbatasan Gaji pada Pendidikan dan Kinerja Guru Honorer

 Keterbatasan gaji merupakan salah satu persoalan utama yang dihadapi oleh guru honorer, terutama di daerah pedesaan. Sebagai pendidik guru honorer memiliki tanggung jawab besar untuk mencerdaskan generasi muda, namun sering kali mendapat gaji yang tidak sesuai dengan beban pekerjaanya. Penelitian menunjukkan bahwa gaji yang rendah dapat memengaruhi motivasi kerja guru dalam menjalankan tugasnya. Banyak guru honorer yang harus mencari pekerjaan tambahan demi memenuhi kebutuhan hidup, sehingga mengurangi fokus pada pengajaran. Hal tersebut akhirnya berpengaruh negatif terhadap kualitas pendidikan yang diterima siswa. Selain memengaruhi kinerja, keterbatasan gaji juga berdampak pada kesejahteraan mental guru honorer. Guru honorer menerima gaji yang rendah dan status kerja yang tidak pasti, sering kali menimbulkan tekanan psikologis seperti stres dan kelelahan. Kondisi diperparah dengan kurangnya fasilitas pendukung di sekolah, seperti alat peraga, buku pelajaran, dan teknologi pembelajaran. Guru honorer sering menggunakan dana pribadi untuk menutupi kekurangan tersebut, meskipun gajinya sudah sangat terbatas. Akan tetapi, guru honorer tetap menunjukkan dedikasi tinggi untuk memastikan siswa menerima pendidikan yang layak (Febriana dan Istiqomah, 2023).

 Minimnya gaji juga menghambat pengembangan profesional guru honorer, seperti pelatihan atau seminar peningkatan kompetensi. Akibatnya, banyak dari guru honorer tidak mampu mengikuti pelatihan terbaru untuk memperbarui metode pengajaran yang lebih efektif. Hal tersebut berdampak pada kualitas pendidikan di sekolah, terutama di daerah pedesaan yang sering kekurangan sumber daya manusia berkualitas. Siswa di daerah terpencil akhirnya menerima pendidikan yang kurang optimal dibandingkan siswa di perkotaan. Oleh karena itu, peningkatan akses pelatihan sangat diperlukan untuk membantu guru honorer meningkatkan kompetensi guru honorer (Hoesny dan Darmayanti,2021). 

Keterbatasan gaji sangat memengaruhi stabilitas tenaga pendidik di daerah pedesaan. Guru honorer yang merasa tidak dihargai sering kali meninggalkan profesinya untuk mencari pekerjaan yang lebih menjanjikan secara finansial. Hal tersebut menyebabkan tingginya tingkat pergantian tenaga pengajar, yang mengganggu kelangsungan proses pembelajaran siswa. Di sisi lain, keberadaan guru honorer yang tidak konsisten membuat siswa kehilangan figur pendidik yang tetap dan berkualitas. Dukungan pemerintah sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kesejahteraan guru honorer demi menjaga stabilitas pendidikan di pedesaan (Ariani, 2021). 

Melihat tantangan yang dihadapi oleh guru honorer, pemerintah perlu meningkatkan alokasi anggaran pendidikan yang diperuntukkan bagi guru honorer. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah menaikkan gaji guru honorer hingga mencapai standar layak untuk memenuhi kebutuhan dasar. Kemudian, pemberian status tetap melalui program pengangkatan menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) juga sangat penting. Dengan kesejahteraan yang lebih baik, guru honorer akan lebih termotivasi dalam menjalankan tugas sebagai pendidik. Pada akhirnya, pendidikan di daerah pedesaan akan lebih maju dan mampu bersaing dengan pendidikan di perkotaan.   Jumlah guru honorer di Indonesia mencapai lebih dari 1,6 juta orang. Angka ini dinilai terlalu banyak dibandingkan dengan kebutuhan ideal sistem pendidikan nasional. Hal tersebut menyebabkan ketidakseimbangan dalam distribusi tenaga pendidik, penurunan kualitas pengajaran di beberapa daerah, serta tekanan anggaran pemerintah untuk memberikan gaji yang layak. Kemudian, status guru honorer yang tidak pasti sering kali memengaruhi motivasi kerja dan kesejahteraan. Kondisi menyulitkan pemerintah dalam merancang kebijakan pengangkatan guru tetap secara proporsional dan berkeadilan. Akibatnya, upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional menghadapi tantangan yang semakin rumit.


 Upaya Pemerintah dan Masyarakat dalam Meningkatkan Kesejahteraan Guru Honorer Pemerintah

 harus mengambil langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan guru honorer sebagai ujung tombak pendidikan. Penyediaan tunjangan yang layak, termasuk pengangkatan menjadi pegawai tetap, dapat menjadi solusi dalam memperbaiki kondisi ekonomi guru honorer. Masyarakat juga berperan dengan memberikan dukungan moral dan materi, misalnya melalui program donasi atau pelibatan Masyarakat. Selain itu, pelatihan dan pengembangan kompetensi harus diperluas agar guru honorer dapat meningkatkan kualitas pengajaran. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta menjadi kunci dalam menciptakan sistem pendidikan yang lebih adil dan bermartabat (Rachmi dan Windasari, 2024).

Peningkatan anggaran pendidikan harus diarahkan untuk mendukung kesejahteraan guru honorer di seluruh daerah. Pembagian dana yang transparan dan tepat sasaran akan membantu menutup kesenjangan pendapatan antara guru honorer dan guru tetap. Program perlindungan sosial seperti asuransi kesehatan dan jaminan pensiun juga perlu diberikan kepada guru honorer untuk memberikan rasa aman dalam bekerja. Dengan kesejahteraan yang lebih baik, guru honorer fokus memberikan pengajaran berkualitas kepada siswa. Secara tidak langsung akan berdampak pada peningkatan standar pendidikan nasional (Hanifah dkk, 2022).

 Pemberian penghargaan kepada guru honorer yang berprestasi juga merupakan langkah penting dalam meningkatkan motivasi. Penghargaan dapat berupa beasiswa untuk melanjutkan pendidikan atau penghargaan khusus dalam bentuk finansial. Langkah tersebut menunjukkan apresiasi atas kontribusi dalam mencerdaskan generasi bangsa. Selain itu, kampanye yang menonjolkan peran guru honorer di masyarakat dapat meningkatkan penghormatan dan pengakuan atas pekerjaannya, dan menciptakan ekosistem pendidikan yang saling mendukung (Marjuni, 2020). 

Pemerintah daerah harus aktif dalam mengidentifikasi kebutuhan guru honorer di wilayahnya. Pendekatan berbasis komunitas dapat dilakukan untuk menjaring masukan langsung dari guru honorer mengenai kendala yang dihadapi. Dengan demikian, program peningkatan kesejahteraan dapat disesuaikan dengan kondisi lokal. Peran dinas pendidikan dalam memonitor dan mengevaluasi kebijakan terkait guru honorer juga sangat penting. Evaluasi berkala akan memastikan efektivitas program yang dijalankan dan memberikan peluang untuk melakukan perbaikan jika diperlukan   Peningkatan kesejahteraan guru honorer dapat memberikan dampak positif terhadap mutu pendidikan di Indonesia. Kesadaran kolektif akan pentingnya peran guru honorer dalam mencerdaskan bangsa harus terus ditingkatkan. Partisipasi aktif masyarakat melalui gerakan sosial dan dukungan finansial akan mempercepat terwujudnya kesejahteraan. Dengan kesejahteraan yang terjamin, guru honorer dapat menjalankan tugasnya dengan lebih maksimal. Pada akhirnya, kualitas pendidikan yang lebih baik akan menjadi hasil dari kerja sama dengan semua pihak dalam mendukung guru honorer (Sholeh, 2023). 


KESIMPULAN

 Guru honorer berperan utama dalam pengembangan sistem pendidikan, terutama di daerah pedesaan yang kekurangan tenaga pengajar tetap. Meskipun berkontribusi besar dalam mencerdaskan generasi muda, guru honorer sering menghadapi tantangan besar, seperti gaji rendah dan fasilitas yang terbatas. Kondisi ini mempengaruhi motivasi dan kinerja guru honorer, dapat mempengaruhi pada mutu pendidikan yang diberikan kepada siswa. Keterbatasan sumber daya juga menghambat pengembangan profesional guru honorer. Peningkatan kesejahteraan guru honorer sangat diperlukan, termasuk dalam aspek pelatihan dan dukungan untuk meningkatkan metode pengajaran dan kompetensi guru honorer. Oleh karena itu, peningkatan kesejahteraan guru honorer menjadi prioritas penting bagi pemerintah dan masyarakat. Upaya pemerintah dan masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan guru honorer harus melibatkan kebijakan yang menyeluruh, termasuk peningkatan anggaran pendidikan dan pemberian tunjangan yang layak.

 Program pengangkatan guru honorer menjadi pegawai tetap dapat membantu memberikan rasa aman dalam bekerja dan meningkatkan motivasi mereka. Selain itu, pelatihan dan pengembangan kompetensi juga perlu diperluas agar guru honorer dapat terus berkembang dalam memberikan pengajaran yang berkualitas. Kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan perusahaan swasta sangat penting untuk mengembangkan sistem pendidikan yang lebih adil dan bermartabat. Peningkatan kesejahteraan guru honorer tidak hanya meningkatkan kualitas pengajaran, tetapi juga berdampak pada kemajuan pendidikan di seluruh Indonesia. Kesadaran bersama mengenai pentingnya peran guru honorer harus terus ditingkatkan di seluruh lapisan masyarakat.

 Partisipasi aktif masyarakat melalui dukungan finansial dan gerakan sosial dapat mempercepat tercapainya kesejahteraan bagi guru honorer. Pemerintah daerah juga perlu aktif dalam mengidentifikasi kebutuhan guru honorer di wilayahnya dan melakukan pendekatan berbasis komunitas untuk mengatasi kendala yang dihadapi. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, guru honorer akan lebih termotivasi dalam menjalankan tugas, dan akan berdampak positif terhadap kualitas pendidikan di pedesaan. Keberhasilan pendidikan di daerah pedesaan sangat bergantung pada peran penting guru honorer yang perlu diberikan perhatian lebih dalam hal kesejahteraan dan apresiasi. 

DAFTAR PUSTAKA

  •  Apriliyani, S., dan Meilani, R. I. (2021). Studi Kasus Sistem Kompensasi Guru Honorer di Indonesia. Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran, 6(2), 177-190.
  • Simatupang, M. (2022). Passion for Teaching sebagai Moderator terhadap Pemberian Kompensasi dan Loyalitas Kerja Guru Honorer di Karawang. Jurnal Psikologi: Media Ilmiah Psikologi, 20(01). 
  • Fauzan, G.  A. (2021). Guru Honorer dalam Lingkaran Ketidakadilan. Journal on Eduction, 4(1), 197-208. 
  • Ufaira, R. A., dan Hendriani, W. (2020). Motivasi Kerja Pada Guru Honorer di Indonesia: A Literature Review. Psikoislamedia: Jurnal Psikologi, 4(2), 212-221. 
  • Afriansyah, A., dan Dini Dwi Kusumaningrum, D. K. K. (2020). Pendidikan sebagai Jalan Terang: Membangun Pendidikan yang Responsif Terhadap Kondisi Geografis, Demografi, Sosial, dan Budaya Orang Asli Papua. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
  •  Anugrah, R., Daud, M., dan Hamid, A. N. (2022). Makna Komitmen Bagi Guru Honorer Sekolah Dasar. Proyeksi, 17(2), 95-111.
  •  Hestiningsih, E., dan Kusumiati, R. Y. (2022). Hubungan antara Grit dengan Subjective Well-Being pada Guru Honorer. Jurnal Bimbimgan dan Konseling Indonesia, 7(2), 227-234.
  •  Hafsah, H., dan Fahmi, M. R. (2020). Peran Kepala Sekolah dalam Memotivasi Guru Honorer Untuk Meningkatkan Kualitas Kompetensi Profesionalitas. CIVICUS: Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegraan, 8(2), 39-45.
  •  Febriana, S. K. T., Yulianti, I., dan Istiqomah, E. (2023). Peran Kepuasan Kerja dalam Memediasi Ketidakamanan Kerja Terhadap Kesejahteraan Psikologis Guru Honorer di Indonesia. Psychopolytan: Jurnal Psikologi, 6(2), 32-40. 
  • Hoesny, M. U., dan Darmayanti, R. (2021). Permasalahan dan Solusi untuk Meningkatkan Kompetensi dan Kualitas Guru: Sebuah kajian pustaka. Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 11(2), 123-132. 
  • Ariani, S. (2021). Apakah Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dipengaruhi oleh Komitmen Profesi Guru dan Penyusunan Perangkat Pembelajaran?. Gema Wiralodra, 12(1), 1-16. 
  • Rachmi, A. R., Zahroh, I. F., Ribiana, A. P., dan Windasari, W. (2024). Menganalisis Kebijakan Kesejahteraan Guru Honorer Terhadap Peningkatan Kualitas Pendidikan di SMKN 1 Driyorejo. Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Indonesia, 3(2), 263-272.
  •  Hanifah, H., Hasanah, H. N., Rahayu, R. N., Nuraeni, R., Sianturi, R., dan Nur, L. (2022). Evaluasi Alokasi Anggaran Dana BOS untuk Gaji Guru Honorer Sekolah Dasar di Kabupaten Tasikmalaya. Jurnal PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 15(1), 87-96. 
  • Marjuni, A.  (2020).  Penghargaan Profesi Guru Sebagai Agen Perubahan. Inspiratif Pendidikan, 9(2), 208-217. 
  • Sholeh, M.  (2023).  Penegembangan Jiwa Entrepreneurship Guna Meningkatkan Kesejahteraan Guru Honorer Muara Bulian. Pendas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 8(3), 1151-1156.    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun