Mentari harapan dari timur seolah telah terbit, ketika Papua terpilih sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON XX). Papua berhasil mengalahkan dua kandidat lain yakni Aceh dan Bali. Hal tersebut dikarenakan Papua memperoleh 66 suara dalam pemungutan suara yang dilaksanakn oleh Anggota Tahunan Komite Olahraga Nasional Indonesia pada rapat penentuan tuan rumah PON XX 2021.
Tentu saja keputusan tersebut menjadi kabar baik bagi warga Papua. Event olahraga yang diadakan empat tahun sekali ini bukan semata-mata euforia sesaat. Lebih tepatnya dengan dilaksanannya PON XX di bumi Cendrawasih, masyarakat Papua berharap dapat memperkenalkan dan memajukan segala keindahan alam serta kekayaan budaya yang mereka miliki.
Papua kerap kali dipandang sebelah mata karena beragam alasan. Mulai dari lambannya pembangunan, minimnya infrastruktur, sumber daya manusia yang belum maksimal dan masih banyak lagi. Akan tetapi, Papua tidak merasa putus asa apalagi menyerah. Mereka membuktikan bahwa Papua bahkan mampu menyelenggarakan ajang prestius tingkat nasional tersebut.
PON XX Papua 2021 akan digelar selama tiga belas hari. Mulai dari tanggal 2 Oktober-15 Oktober di 4 klaster yaitu Kota Jayapura, Kab. Jayapura, Kab. Mimika, dan Kab. Merauke.
Untuk acara utama seperti pembukaan dan penutup akan diselenggarakan di Stadion kebanggan dan juga Landmark Papua, yaitu Stadion bangkit. Atau yang lebih dikenal sebagai Stadion Lukas Enembe.
Stadion ini memiliki luas sekitar 71.696 meter persegi yang berdiri pada lahan seluas 13 hektare. Terletak di Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kab. Jayapura. Bangunan Stadion Lukas Enembe di keliling oleh ornamen baja melengkung dengan menonjolkan ukiran rumah khas Papua yaitu Honai.
Stadion ini mempunyai kapasitas hingga 40.000 ribu penonton. Di dalam Stadion terdapat pula 3 venue olahraga, antara lain sepakbola, akuatik dan menembak. Yang lebih membanggakan, Stadion ini dilengkapi dengan fasilitas bertaraf internasional. Bahkan lapangan sepak bola menggunakan rumput jenis Zoysia Matrella (Linn) atau rumput Manilla yang umumnya dipakai oleh stadion ternama serta berstandar FIFA.
Dengan segala kemegahan tersebut, Stadion Lukas Enembe digadang-gadang hampir serupa dengan Stadion Utama GBK senayan.
Papua pun mempunyai venue lain seperti GOR Toware, Arena Cricket Doyo Baru, Gor Cendrewasih, Lapangan Baseball dan Softball di Lanud Silas Papare Sentani, GOR STT Gidi Sentani, Lapangan Futsal dan Biliar di Timika, GOR Volly Koya Koso di Kota Jayapura, dan masih banyak lagi.
Pada pelaksanaannya, Pekan Olahraga Nasional akan diikuti oleh 6.442 atlet, 37 cabang olahraga, 56 disiplin dan 679 pertandingan.
Tidak hanya berfokus pada venue olahraga, pihak penyelenggara atau pemerintah Papua juga giat dalam mempromosikan PON XX yang sempat tertunda akibat COVID-19. Promosi dilakukan dalam beragam bentuk, mulai dari pengadaan lomba, pengenalan objek wisata, serta promosi budaya setempat.
Adapun lomba yang diadakan pihak PON XX dalam rangka penyambutan antara lain lomba Kompetisi blogger bertajuk "Mentari Harapan dari Timur", Virtual Run dan Virtual Ride (kompetisi Lari dan bersepeda virtual), Kelas Inspirasi (webinar soal industri kreatif dan bekerja sama dengan KOMINFO), Kolaborasi Anak Negeri (kolaborasi menarik dari produk brand Papua dengan brand nasional), Stand Up Comedy, dan yang terakhir Torang Show (acara talkshow virtual bersama perwakilan atlet dari 34 provinsi yang akan bertanding di PON XX Papua 2021.
PON XX Papua 2021 mengusung hewan endemik Papua sebagai maskot. Ada Kangpho, alias Kangguru Pohon Mantel Emas. Bernama lain Dendrolagus pulcherrimus, Kangguru Pohon Mantel Emas adalah salah jenis kangguru pohon yang terkenal di tanah Papua.
Ilustrasi maskot Kangpho dilengkapi dengan beberapa ikon yang mempunyai banyak filosofi. Rumbai-rumbai di kepala serta pinggang menandakan sambutan hangat dan akrab dari tanah Papua. Obor mempunyai arti semangat bertanding dengan sportif. Puncak salju di kepala adalah potret Papua yang terkenal akan puncak gunungnya yang memukau. Terakhir, ukiran ikat pinggang melambangkan penghormatan kepada leluhur.
Selanjutnya ada Drawa alias burung cendrawasih. Tidak hanya Kangpho, Drawa pun menyimpan beberapa filosofi tentang Papua. Warna oranye pada tubuh Drawa berarti kehangatan, persahabatan dan cinta kasih. Tali medali merah putih, menandakan kebersamaan merebut medali dalam NKRI. Dan lambang medali yang terkalung di leher Drawa melambangkan tiga jenis medali, yakni emas, perak serta perunggu.
Dalam rangka menaikkan eksistensi, Papua memperkenalkan beragam ikon wisata yang dapat dikunjungi. Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan keindahan yang sering kali terlewatkan. Ada banyak ikon wisata yang dapat dikunjungi. Seperti Teluk Youtefa yang juga didapuk sebagian salah satu venue PON XX 2021. Teluk bewarna biru dengan pepohonan hijau yang menghiasi ini juga telah dibangun jembatan diatasnya.
Jembatan Youtefa adalah tipe jembatan dengan baja pelengkung bewarna merah. Jembatan baru ini menjadi salah satu primadona bagi masyarakat Papua. Dan yang lebih membanggakan, jembatan Youtefa juga tercetak dalam uang pecahan tujuh puluh lima ribu. Edisi khusus HUT RI ke-75.
Selain jembatan Youtefa, ada pula lembah Baliem. Lembah ini terletak di puncak pegunungan Jayawijaya. Di lokasi wisata ini, wisatawan dapat menikmati suasana alam, tracking, hingga atraksi budaya.
Ada pula puncak Carstensz yang termasuk ke dalam jajaran tujuh puncak tertinggi di dunia. Puncak Carstensz memiliki ketinggian 4884 meter di atas permukaan laut. Puncak Carstensz sendiri termasuk ke dalam barisan Sudirman di Provinsi Papua.
Tidak ketinggalan, ada danau Sentani yang terletak di bawah lereng pegunungan Cyclops. Danau Sentani mempunyai luas sekitar 9.360 meter hektare dan berada pada ketinggian 75 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Tak jauh dari lokasi Danau Sentani, ada Bukit Teletubies dengan hamparan rumput hijau yang asri. Perpaduan indahnya Danau Sentani serta asri Bukit Teletubies mampu memanjakan netra siapapun.
Terakhir, ada Teluk Cenderawasih yang juga jadi favorit. Teluk ini merupakan salah satu dari banyaknya surga tersembunyi yang ada di Papua. Setidaknya 196 jenis moluska dan 209 jenis ikan hidup di Teluk Cenderawasih. Salah satu yang terkenal adalah jenis Hiu Tutul.
Beragamnya spot wisata serta tersedianya sumber daya alam yang memungkinkan untuk dieksplorasi. Papua dirasa mampu untuk terus meningkatkan kualitas hidup dan juga daya saing.
Dengan adanya Pekan Olahraga Nasional, atensi publik serta pemerintah sangat diharapkan dalam membantu merealisasikan hal diatas. Papua berharap jika PON XX benar-benar mencerminkan "Mentari Harapan Baru dari Timur"
Beban Papua tidak sekadar bagaimana menyukseskan acara. Namun Papua semaksimal mungkin juga mempersiapkan atletnya untuk mengharumkan tanah mereka.
Maka dari itu, mari turut memeriahkan acara PON XX 2021 di Papua. Multievent ini tidak hanya melibatkan orang-orang yang bersangkutan saja, atau lebih tepatnya mereka yang berkecimpung di dunia olahraga. Namun sebagai warga negara yang baik, sudah sepatutnya kita mendukung, mempromosikan serta memeriahkan PON XX.
Semangat untuk para atlet. Tetap pegang teguh spotifitas. Dan yakin kalau Torang Bisa!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H