Mohon tunggu...
Safinatun Najah
Safinatun Najah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pemburu barokah

Dengan giat ilmu didapat. Dengan tha'at ilmu manfa'at. Dengan khidmat barokah didapat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ketinggian Ilmu dan Akhlak: Konsep Kecantikan Hakiki Seorang Wanita

5 September 2022   11:29 Diperbarui: 5 September 2022   12:05 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Cantik merupakan satu kata yang sarat akan keindahan, banyak dari kita yang menafsirkan kata cantik dengan suatu hal yang estetik dan sedap dipandang. Cantik bukan hanya diperuntukkan pada seorang wanita saja namun juga berlaku bagi benda hidup maupun benda mati, hal ini dikarenakan cantik merupakan kata sifat yang melekat pada setiap makhluk. 

Namun perlu diketahui bahwa perspektif cantik setiap orang itu berbeda-beda, karena cantik merupakan suatu nilai yang ada dalam setiap individu dan sesuai pandangan atau perasaan yang dia rasa.

Setiap wanita saat ini tak lepas dengan keinginan untuk mempercantik diri, selain karena adanya pengaruh globalisasi sehingga mempengaruhi perubahan gaya hidup juga didasari dengan pengaruh pola pikir masyarakat.

Namun yang perlu diketahui bahwa saat ini kata cantik sangat kontras dikalangan wanita, karena mereka mendefinisikan cantik hanya dengan kecantikan fisik saja, mendefinisikan cantik dengan hal-hal yang berbau dhahir seperti kecantikan yang ada pada parasnya saja. Mereka tidak memikirkan bahwa cantik secara dhahir saja tidak cukup jika tidak diikuti dengan kualitas yang ada pada setiap individu.

Banyak dikalangan Wanita yang menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkan gelar "si cantik" pada dirinya, baik hal yang diperuntukkan oleh agam maupun yang dilarang. Seperti halnya menggunakan berbagai macam produk kecantikan atau bahkan memanfaatkan kecanggihan teknologi dengan melakukan sulam bibir, sulam alis bahkan lebih ekstrem lagi dengan melakukan operasi plastik. 

Tindakan seperti ini tentu menimbulkan pro kontra dikalangan masyrakat, padahal ini merupakan suatu tindakan yang dengan sengaja merubah kodrat tuhan.

Saat ini umumnya banyak dijual produk kecantikan dengan berbagai macam variasi dan merk yang berbeda, bahkan tak ayal banyak diantara produk kecantikan yang memiliki efek samping terhadap pengguna (tidak semua). Herannya banyak dari mereka yang berbondong-bondong untuk membeli produk yang menjanjikan akan kecantikan tanpa memeperdulikan efek samping. 

Seorang wanita boleh bersolek jika memang diperuntukkan bagi dirinya ataupun orang-orang yang memang memiliki hak atas dirinya seperti suami, dan hal itu tentu mengundang pahala tersendiri terhadap siwanita. Namun yang terjadi sat ini banyak di kalangan wanita yang belum bersuami tapi mereka senang bersolek dan mempertontonkan keindahannya kepada yang bukan mahrom. 

Mirisnya lagi saat ini seolah dunia terbalik dimana seorang Wanita yang bersolek dengan menarik perhatian dari lawan jenis tentu sangat bertentangan dengan hukum alam, karena hukum alam yang seharusnya si jantanlah yang menarik perhatian betina bukan malah si betina yang menarik perhatian sijantan. 

Perlu diketahui bahwa kecantikan seorang Wanita terletak dalam hatinya, karena jika sudah memiliki kecantikan yang memancar dari hati maka kecantikan itu akan lebih bertahan lama bahkan bisa kekal didalamnya. Karena dengan kecantikan hati apalagi didukung dengan kualitas diri terhadap ilmu yang dia implementasikan maka itulah puncak tertinggi kecantikan seorang Wanita. 

Jika kecantikan yang didapat dari fisik saja maka kecantikan itu akan lemah dan mungkin hanya bertahan dalam rentang waktu yang sangat singkat.

Pengaruh globalisasi juga sangat berpengaruh terhadap kecantikan seorang wanita dari segi akhlak, mengapa penulis mengatakan demikian?. Dengan adanya pengaruh globalisasi yang semakin hari semakin canggih mengantarkan pada minimnya kehidupan akhlak yang ada pada perempuan. 

Seperti halnya mereka yang berjoget ria didepan layar lalu diposting disosial media tentu akan dilihat oleh banyak orang padahal pergerakan wanita itu dapat menimbulkan syahwat bagi yang melihatnya. Lalu dimanakah letak akhlak yang tertanam dalam setiap individu? Padahal akhlak merupakan modal untuk mencapai kecantikan yang hakiki.

Solusi yang dapat dipertimbngkan yaitu dengan meningkatkan kualitas seorang wanita mealui intelektual dan akhlaknya. Mereka seharusnya lebih meningkatkan edukasi, skill, serta menanamkan akhlak yang baik dalam setiap jiwa supaya lebih dihargai dan tidak hanya dipandang sebagai kaum bersolek saja, karna kecantikan yang terpancar didalamnya akan menjadi kecantikan yang abadi dan lebih dihargai.

Kecantikan yang terpancar dari hati itu merupakan kecantikan hakiki yang abadi dan bertahan lama. Menjaga kecantikan dan keindahan termasuk ibadah, karena pada hakikatnya Allah SWT mencintai keindahan. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah menyebutkan pentingnya kecantikan hati dalam sabdanya. 

Dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, yang artinnya, "Sesungguhnya Allah tidak melihat fisik kalian dan rupa kalian, tetapi Allah melihat hati dan amal kalian." (H.R. Muslim). 

Seperti halnya mengutip dari akun Instagram bung Kristeva "Perempuan cantik yang menjadi objek bagi para kapitalis bahkan tak ayal para cukong memandang bahwa perempuan cantik hanya makhluk yang dijadikan sebagai alat pemuas dan pemikat. Sampai mata mereka (laki-laki) mengatakan bahwa tidak ada yang lebih indah di dunia ini selain memandang bahkan bersetubuh dengan perempuan cantik. 

Hingga sampai pada tahap inipun perempuan tidak sadar dan masih saja sibuk bersolek untuk menarik perhatian kaum lelaki. 

Mereka (perempuan) merasa bahwa pujian yang mereka dapatkan menjadikan mereka seperti bintang yang diagungkan, padahal tanpa mengasah dan memperdayakan intelektualnya kecantikan seorang wanita tidak lebih hanya sebagai alat pemuas bagi kaum lelaki. 

Begitu rendahnya jika perempuan hanya dipandang demikian dan tentu hal ini dapat menimbulkan budaya patriarki yang kembali mencuat, karena jika demikian adanya maka para penguasa akan menganggap bahwa wanita itu hanya bekerja dirumah. Mereka (laki-laki) akan menganggap bahwa seoang wanita yang tak lebih hanya sebagai makhluk yang tidak pantas jika harus bersanding diruang publik.

Yang dapat kita simpulkan bahwa kecantikan seorang wanita itu tidak hanya diukur dari kecantikan secara fisik saja, tetapi harus didukung dengan kecantikan dari segi hati dan intelektualnya. karena percuma cantik secara fisik jika isi kepala  kosong. Seorang Wanita juga harus mampu untuk tampil diruang publik dengan kecantikan hakiki yang dia miliki yakni kecantikan yang bersumber dari hati dan intelektual

REFERENSI

Wulandari, Fariskha. Konsep Kecantikan Dalam Al-Qur'an (Tafsir Tematik Dalam Al-Qur'an) dalam Skripsi. Ponorogo: IAIN Ponorogo. 2022.

Hudaya, Hairul. (2020, September 07). Antara Fisik Dan Amal. https://www.uin-antasari.ac.id/antara-fisik-dan-amal/ 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun