Mohon tunggu...
safina
safina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya adalah seorang mahasiswa S1 di uin jakarta program studi PGMI, saya memiliki hobi membaca serta menjelajahi hal baru. saya juga senang traveling. konten favorite yang saya sukai yaitu mengenai pembahasan terkait dengan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Umum

18 September 2024   22:20 Diperbarui: 18 September 2024   22:47 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan Islam di sekolah umum memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan moralitas siswa, serta menumbuhkan identitas dan cita-cita luhur dalam budaya multikultural Indonesia. Pendidikan ini tidak hanya mengajarkan informasi teologis yang solid, tetapi juga berupaya mengembangkan kepribadian penuh melalui teknik kognitif, emosional, dan psikomotorik.  

Pendidikan Islam didasarkan pada ajaran Al-Qur'an dan Hadist, yang berfungsi sebagai prinsip pembelajaran. Tujuan utamanya adalah untuk mengembangkan potensi siswa sebagai manusia dengan agama, ketakwaan, akhlak mulia, dan tanggung jawab sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Selain itu, pendidikan agama Islam berkontribusi pada pengembangan nilai-nilai masyarakat seperti keadilan, empati, dan perdamaian Meskipun demikian, pendidikan Islam di depan umum.  

 

Meningkatkan Peran Pendidikan Islam di sekolah umum

Proyek ini bertujuan untuk menyelidiki dan meningkatkan peran pendidikan Islam di sekolah umum, dengan fokus pada kontribusinya terhadap pembentukan karakter dalam masyarakat Indonesia yang beragam. Pendidikan Islam tidak hanya berfungsi sebagai sarana penyampaian ajaran agama tetapi juga berperan penting dalam membentuk karakter peserta didik dengan menanamkan nilai-nilai moral yang penting dalam kehidupan bermasyarakat.Ini berarti bahwa pendidikan Islam harus mampu membentuk kepribadian siswa secara utuh, sehingga mereka tidak hanya memahami ajaran agama tetapi juga mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. 

Nilai-nilai tauhid yang mengedepankan pengakuan terhadap keesaan Allah menjadi landasan filosofis yang sangat penting dalam pendidikan Islam. Penelitian dan Analisis : Penelitian dan analisis awal telah dilakukan untuk memahami kondisi terkini pendidikan Islam di sekolah umum. Hal ini termasuk eksplorasi dampaknya terhadap pembentukan karakter siswa dalam konteks masyarakat Indonesia yang beragam. Keterlibatan Pemangku Kepentingan : Pemangku kepentingan utama, termasuk pendidik, orang tua, dan tokoh masyarakat, telah terlibat dalam diskusi untuk mengumpulkan wawasan dan perspektif tentang peran pendidikan Islam dalam pengembangan karakter dalam lingkungan multikultural.

Tinjauan Kurikulum : Tinjauan komprehensif terhadap kurikulum pendidikan Islam dilakukan untuk mengidentifikasi bidang-bidang di mana penekanan pada nilai-nilai moral, toleransi, dan hidup berdampingan dengan saling menghormati dapat diperkuat. Fokusnya adalah menyelaraskan kurikulum dengan perkembangan peserta didik secara holistik, meliputi dimensi kognitif, afektif, dan psikomotorik. 

Landasan Filsafat : Menggali landasan filosofis pendidikan Islam, perhatian khusus diberikan pada prinsip utama tauhid dan implikasinya terhadap pembentukan karakter, yang menekankan pengakuan akan keesaan Allah. Inovasi Pedagogis : Memperkenalkan strategi pedagogis yang menekankan penerapan nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari, selaras dengan ajaran Al-Qur'an dan Hadis. 

Penjangkauan Masyarakat : Merencanakan dan melaksanakan inisiatif untuk melibatkan masyarakat lokal dalam kegiatan yang mempromosikan prinsip-prinsip moral yang dianjurkan melalui pendidikan Islam. Pemantauan dan Evaluasi: Menetapkan kerangka kerja untuk pemantauan dan evaluasi berkelanjutan untuk menilai dampak intervensi dan membuat penyesuaian berbasis data pada pendekatan proyek.

 

Permasalahan dalam Pembelajaran Pendidikan Islam

Meskipun pendidikan Islam memiliki peran yang penting, terdapat beberapa permasalahan yang menghambat efektivitasnya di sekolah negeri. Salah satu masalah utama adalah alokasi waktu yang terbatas untuk pengajaran pendidikan Islam. Pendidikan agama sering kali ditempatkan sebagai mata pelajaran tambahan, sehingga siswa tidak memperoleh pemahaman yang mendalam. Kualitas pengajaran juga menjadi kendala, dikarenakan banyak guru pendidikan agama yang tidak memiliki latar belakang pendidikan yang memadai. Selain itu, kurikulum pendidikan Islam yang tidak relevan dan tidak terintegrasi dengan konteks sosial dan budaya juga menjadi masalah yang signifikan.

Solusi untuk Meningkatkan Pendidikan Islam

Untuk mengatasi berbagai permasalahan yang ada, beberapa langkah strategis dapat diambil. Peningkatan alokasi waktu untuk pendidikan Islam dalam kurikulum sangat penting agar siswa dapat memahami ajaran agama secara mendalam. Selain itu, peningkatan kualitas guru melalui pelatihan dan workshop juga perlu dilakukan agar pengajaran pendidikan agama dapat disampaikan dengan cara yang menarik dan efektif. Pembaruan kurikulum yang relevan dengan konteks sosial dan budaya juga harus dipertimbangkan untuk memastikan pendidikan Islam dapat diterima dan diaplikasikan oleh siswa. 

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pendidikan agama di sekolah tidak hanya berfungsi sebagai pengajaran teori, tetapi harus mampu membentuk karakter siswa. Meskipun ada sejumlah penelitian yang mengidentifikasi masalah dalam pendidikan Islam di sekolah negeri, masih terdapat gap research dalam hal pengembangan kurikulum yang relevan dan pelatihan guru yang memadai. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi cara-cara inovatif dalam mengatasi masalah ini serta untuk mengembangkan model pembelajaran yang lebih efektif dalam pendidikan Islam.

 Jadi, Pendidikan Agama Islam di sekolah umum memiliki peranan yang sangat penting dalam membentuk karakter dan moral siswa, terutama dalam konteks masyarakat Indonesia yang multikultural. Melalui pendidikan ini, siswa tidak hanya diajarkan ajaran agama, tetapi juga nilai-nilai moral yang esensial untuk kehidupan bermasyarakat. Namun, berbagai tantangan yang dihadapi, seperti alokasi waktu yang terbatas, kualitas pengajaran yang rendah, dan kurikulum yang tidak relevan, menghambat efektivitas pendidikan Islam.

Alokasi waktu yang sering kali dianggap sebagai mata pelajaran tambahan membuat siswa tidak mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang ajaran agama. Selain itu, banyak guru pendidikan agama yang tidak memiliki latar belakang pendidikan yang memadai, sehingga kualitas pengajaran menjadi kurang optimal. Kurikulum yang tidak terintegrasi dengan konteks sosial dan budaya juga menjadi masalah yang signifikan, mengakibatkan pendidikan Islam tidak dapat diterima dan diaplikasikan dengan baik oleh siswa.

Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan langkah-langkah strategis yang mencakup peningkatan alokasi waktu untuk pendidikan Islam dalam kurikulum, pelatihan dan peningkatan kualitas guru, serta pembaruan kurikulum yang relevan dengan konteks sosial dan budaya. Dengan langkah-langkah ini, pendidikan Islam di sekolah umum dapat berfungsi secara maksimal dalam membentuk generasi muda yang berakhlak mulia, memiliki ketakwaan, dan siap menghadapi tantangan zaman.

Pentingnya pendidikan Islam tidak hanya terletak pada aspek teologis, tetapi juga pada pengembangan karakter dan moral siswa. Oleh karena itu, kolaborasi antara pendidik, orang tua, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pendidikan agama yang efektif. Dengan demikian, pendidikan Islam dapat berkontribusi secara signifikan dalam membangun masyarakat yang adil, empatik, dan damai, sesuai dengan nilai-nilai yang diajarkan dalam Al-Qur'an dan Hadis.

DAFTAR PUSTAKA

Nugraha, T. S. (2022). Kurikulum Merdeka untuk pemulihan krisis pembelajaran. Inovasi Kurikulum, 19(2), 251--262. https://doi.org/10.17509/jik.v19i2.45301

Pendidikan Islam pada Remaja Burhan Nudin, K., Nudin, B., Kaliurang NoKm, J., Ngemplak, K., & Sleman, K. (2020). Konsep Pendidikan Islam pada Remaja: Vol. XI (Issue 1). www.ejournal.almaata.ac.id/literasi

Saputra, M., Nazaruddin, Mp., Zaedun Na, M., Syahidin, Mp., Puspo Nugroho, C., Ismatul Maula, Mp., Yanry Budianingsih, Mp., Lila Pangestu Hadiningrum, Mp., Dasep Bayu Ahyar, Mp., Khaidir, Mp., Makmur, Ma., & Dahniar, Mp. (n.d.). PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM.

Kosim, M. (n.d.). PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH UMUM (Perspektif Sosio-Politik-Historis).

Nugraha, T. S. (2022). Kurikulum Merdeka untuk pemulihan krisis pembelajaran. Inovasi Kurikulum, 19(2), 251--262. https://doi.org/10.17509/jik.v19i2.45301

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun