Bangunan masjid, seperti bentuk Masjid Agung Banten, berdiri di atas pondasi dengan ketinggian satu meter dan menghadap ke Timur. Bangunan utama masjid memiliki ciri-ciri sebagaimana masjid Jawa kuno lainnya. Salah satu ciri khususnya adalah terdapat gapura pada keempat arah mata angin. Sisi menarik lainnya dari bangunan utama masjid adalah atapnya yang tumpul lima, mirip dengan pagoda China.
Seni ukir yang menjadi akulturasi budaya lokal dengan Islam bisa ditemukan pada berbagai bentuk. Seperti, ukiran hiasa masjid, nisan, dan lain sebagainya. Motifnya yakni daun, bunga, bukit karang, pemandangan alam, dan kaligrafi. Kaligrafi Islam banyak ditemukan pada masjid kuno.
Seni tari di Indonesia terbagi menjadi tiga jenis, yaitu tari daerah atau tari rakyat, tari tradisional atau tari klasik, dan juga tari kreasi baru atau lebih dikenal dengan tari modern.
Tarian daerah merupakan tarian yang lahir dari masyarakat biasa sebagai lambang kegembiraan dan rasa suka cita. Tarian ini menjadi tradisi, karena kebiasaan masyarakat sekitar yang merasakan suka cita bersama berkumpul merayakan dan menari. Tarian daerah sangat bervariasi, contohnya seperti tari Piring, Tayub, Lengger, dan semacamnya.
Tari tradisional lahir dari kaum bangsawan atau dari dalam keraton dan lahir pada zaman raja-raja, tari tradisional memiliki aturan yang tertulis karena dikembangkan secara turun temurun, seperti tari Bedaya, Serimpi, dan lain sebagainya.
Sedangkan tari modern merupakan tarian yang tidak terikat dengan aturan-aturan tradisi atau daerah tertentu, Contoh tari modern seperti tari Kupu-kupu, Roro Ngigel, Merak, dan sebagainya.
Di musik, terdapat seni musik rebana, hadrah, qasidah, nasyidm dan gambus. Musik ini biasa menampilkan lagu shalawat maupun pujian kepada Allah.
Dari seni pertunjukan terdapat wayang kulit, yang memadukan budaya Jawa dengan unsur Islam. Cerita wayang memiliki pesan moral berdasar filsafat hidup orang Jawa, yang diiringi musik gamelan.
Seni sastra yang diwarnai nilai-nilai Islam antara lain, Babad, Hikayat, dan Suluk. Babad merupakan dongeng yang diubah menjadi cerita sejarah. Adapun hikayat merupakan cerita atau dongeng yang berisi berbagai hal penuh keajaiban ataupun keanehan, seperti Hikayat Bayan Budiman. Kemudian, Suluk adalah kitab-kitab yang menjelaskan bab tasawuf.
Agama Islam pada prinsipnya sangat menghargai beraneka ragamnya budaya lokal yang ada, sehingga menjadikan agama Islam sebagai agama yang beragam dalam tataran ritualnya. Dalam kenyataan sosial, ajaran agama Islam mampu mewarnai keberadaan budaya suatu masyarakat, sehingga budaya lokal yang dianut oleh suatu masyarakat cenderung untuk beraktualisasi dengan ajaran agama Islam di dalam tata pelaksanaan ritualnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H