Kehidupan rumah tangga adalah suatu perjalanan panjang yang melibatkan dua orang insan yang saling mencintai. Sebuah kehidupan rumah tangga juga merupakan buah dari keberhasilan benyak pasangan yang telah menantikan sejak lama dengan di penuhi perjuangan yang hebat.
Tetapi, akankah setiap perjalanan rumah tangga hanya berjalan mulus saja? Jawabannya tidak. Tidak semua perjalanan bahtera rumah tangga akan mulus seperti saat-saat pertama kali melangsungkan pernikahan. Dan salah satu factor dari banyaknya keretakan rumah tangga adalah ‘Perselingkuhan’. Yang mana setiap orang tidak akan memiliki hati ikhlas ketika diinya di khianati dengan orang lain oleh orang yang di cintainya.
Nah, akhir-akhir ini banyak perbincangan mengenai ‘Perselingkuhan’ yang sedang ramai di media social. Hal yang sangat tabu tersebut kian merajalela di sekitar kita. Bahkan, ketika kita membuka akun social media maka disana akan banyak berita-berita tentang perselingkuhan yang sedang marak.
Perselingkuhan menjadi perbincangan hangat dan juga santer di kalangan warga dunia di karenakan ia adalah sebuah topic pembicaraan yang membuat orang ikut geram saat mendengar ceritanya. Prahara yang menjadi factor terbesar keretakan rumah tangga ini sebenarnya tidak hanya bisa di lakukan oleh laki-laki saja. Dalam beberapa kasus, banyak pula para wanita yang juga penikmat sebuah tindakan ‘Perselingkuhan’. Usut punya usut, memang sebuah perselingkuhan tidak memandang gender, apalagi usia. Siapapun dapat melakukan perselingkuhan baik tua ataupun muda.
Lalu, apa saja penyebab orang-orang melakukan tindakan keji tersebut?
Sebenarnya, tidak ada pasangan yang menginginkan pernikahan tidak harmonis. Semua orang pasti mengidamkan sebuah perjalanan cinta yang bahagia dan di jauhkan dari masalah-masalah yang mengancam keharmonisan rumah tangga. Mereka yang menjalani kehidupan rumah tangga pasti telah berusaha keras dalam mempertahankan dan menjaga keharmonisan rumah tangganya. Tetapi, namanya sebuah tali pernikahan itu adalah menyatukan dua orang yang memiliki sifat dan kebiasaan yang berbeda. Maka dapat di pastikan bahwa akan ada percikan-percikan masalah yang timbul dalam setiap kehidupan.
Dari berbagai kasus, kebanyakan pelaku perselingkuhan adalah seorang laki-laki. Dan penyebab utamanya adalah kurangnya rasa bersyukur yang dimiliki dan juga factor internal yang berasal dari kurang puasnya hubungan intim dalam pernikahan. Karena kebanyakan laki-laki saat setelah menikah akan menganggap istrinya biasa saja. Karena apa? Karena dengan istrinya mereka sudah bertemu setiap hari dan memungkinkan ada perasaan bosan. Lantas membuat para lelaki merasa wanita di luar sana cantik, lalu timbul rasa ingin menjalin hubungan dengan wanita di luaran sana yang biasa di sebut “njajan” oleh orang-orang zaman sekarang.
Masih banyak penyebab-penyebab dari tindakan peselingkuhan yang tidak di sebutkan disini. Seperti tidak lagi mencintai pasangan setelah menikah, kurangnya komunikasi di antara keduanya sehingga pernikahan mereka terasa hambar atau bahkan factor ekonomi yang membuat salah satu pasangan mencari pelarian keluar dari penikahan. Dan masih banyak lagi
Maka apa saja yang harus kita lakukan agar pasangan tidak selingkuh???
Yang pertama kita bisa melakukan banyak aktivitas produktif bersama-sama yang dapat meminimalisir rasa bosan satu sama lain. Kita juga harus saling terbuka antar pasangan, agar tidak ada kesalah pahaman di antara kedua orang tersebut. Yang ketiga kita bisa meningkatkan effort diri kita dan juga menonjolkan passion kita agar pasangan kita merasa “wah ternyata sehebat ini pasangan saya”. Dan yang terpenting selalu menjaga sikap dengan tidak terlalu posesif, karena kita semua pasti punya privasi masing-masing yang pasangan tidak harus tahu.
Maka dari itu, sebelum kita mantap membina kehidupan rumah tangga. Kita juga wajib memiliki pemikiran yang matang, bijak dan tidak childish. Karena membangun sebuah ikatan suci tali penikahan tidak hanya membutuhkan modal saja, ia juga harus di imbangi dengan sifat yang dewasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H