Iklan ditutup dengan pengenalan menu baru serta menu rekomendasi oleh Subway dan datangnya tokoh lelaki sedikit kasar yang menanyakan pesanannya kepada si kutu buku dan disauti dengan, "Beli saja sendiri!"
Iklan Subway Indonesia
Iklan Subway Indonesia di Indonesia menyuguhkan penokohan yang lebih beragam dalam rangka mengiklankan menu baru untuk merayakan anniversary kedua Subway. Ada dua orang pelanggan wanita, seorang pelanggan pria, dan seorang pelayan dengan masing-masing diperankan oleh orang yang berbeda.
Iklan diawali dengan disapanya ketiga pelanggan oleh pelayan dengan menanyakan menu apa yang ingin dipesan, sembari menjelaskan karakteristik masing-masing menu. Penjelasan tersebut justru membuat ketiga pelanggan tersebut bingung, dan tidak tau hendak memesan apa.
Pelayan pun memberikan rekomendasi menu double cheese yakni pizza melt, dan iklan ditutup dengan narasi penjelasan mengenai menu baru yang dihadirkan oleh Subway.
Analisis Menggunakan Teori Dramatisme
Teori dramatisme yang membahas tentang penggambaran kehidupan manusia sebagai drama oleh Kenneth Burke menurut penulis cocok digunakan untuk menilik iklan ini lebih lanjut karena iklan-iklan ini disajikan dengan cara yang dramatis dan tidak biasa sehingga penulis nilai mampu memberikan arti setiap tindakan yang dimainkan oleh aktor dalam iklan Subway.
Berangkat melalui pengertiannya yakni teori yang berusaha menjelaskan tindakan kehidupan manusia dengan menggunakan metafora drama teater (West & Turner, 2000:341), dramatisme mengkonseptualisasikan kehidupan sebagai sebuah drama.Â
Fokus kritis teori ini adalah tindakan yang dilakukan oleh aktor selaku pemain dalam drama yang berlangsung. Segala tindakan yang kita lakukan merupakan cara pengungkapan motif atau tujuan perilaku utama yang kita maksudkan.Â
Dalam iklan versi Korea, agen dari iklan tersebut adalah para pelanggan dan juga pelayan dengan latar tempat restoran offline Subway. Bermacam-macam karakter menghadirkan suasana yang berbeda dalam setiap scene iklan yang ditampilkan, serta cara pelayan merespons berbagai macam watak pelanggan menjadi agensi dalam iklan tersebut dengan tujuan menawarkan produk terbaru serta menu rekomendasi Subway Korea. Tindakan yang dilakukan para pelanggan saat memesan makanan juga menunjukkan bagaimana karakter mereka sebenarnya, dan bagaimana pelayan akan menyikapinya.
Sedangkan dalam iklan versi Indonesia, tidak jauh berbeda dengan versi Korea, agen dari iklan tersebut juga merupakan para pelanggan dan sang pelayan. Penjelasan menu oleh pelayan yang membuat pelanggan kebingungan merupakan agensi yang terdapat dalam iklan tersebut. Kemudian tawaran menu dari pelayan menjadi tindakan yang dilakukan olehnya demi mencapai tujuannya yakni menawarkan menu baru yang hadir karena merayakan anniversary kedua Subway.