Ketika memulai tutup buku, Anda perlu memastikan semua pelanggan yang sudah menerima produk maupun jasa di periode tersebut sudah membayar (tertagih). Kalau pencatatan dilakukan di software akuntansi, saldo di fitur piutang usaha (account receivable) harus sesuai dengan saldo di buku besar laporan neraca.
Lalu, cek umur piutang usaha. Kalau umur piutang sudah terlalu lama dan belum tertagih, ini perlu menjadi perhatian. Kalau piutang tidak bisa ditagih, maka bisa dihapus dan dijadikan sebagai kerugian piutang tak tertagih.
Laporan keuangan perusahaan bisa menjadi lebih akurat kalau tanggal faktur di bulan pengiriman produk atau jasa juga menjadi pendapatan yang diakui di bulan tersebut.
Rekonsiliasi Rekening Bank
Selanjutnya, saldo di laporan mutasi bank (rekening koran) dan di software akuntansi harus sama, begitu pun dengan transaksi yang sudah terjadi. MASERP memiliki fitur rekonsiliasi bank di modul Kas/Bank yang akan memudahkan Anda melakukan tahapan ini.
Tips jitunya, sebaiknya Anda melakukan rekonsiliasi bank setiap akhir minggu, jangan menunggu hingga akhir bulan apalagi akhir tahun karena kalau ditemukan kesalahan pencatatan akan lebih sulit untuk memperbaikinya.
Catat Setiap Pembelian Aktiva (Aset) Tetap
Selain transaksi utang dan piutang, setiap transaksi mengenai aset tetap pun perlu dicatat karena umumnya memiliki nominal besar dan digunakan untuk keperluan operasi perusahaan. Setiap aset tetap akan mengalami depresiasi, dan untuk memudahkan perhitungan ini dapat menggunakan software akuntansi tanpa perlu menghitung manual.
Buat Jurnal Penyesuaian
Tidak sedikit perusahaan yang menggunakan metode akrual dalam pencatatan transaksi (transaksi dicatat saat waktu tersebut, walau kas belum diterima). Biasanya akan diposting di jurnal pada akun berikut ini:
- pendapatan/pendapatan belum ditagih/pendapatan ditangguhkan
- persediaan/harga pokok penjualan
- beban/beban dibayar di muka/beban harus dibayar
Cek Laporan Keuangan