Mohon tunggu...
Safia Tuddina
Safia Tuddina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi baru Politeknik Negeri Semarang Jurusan Akuntansi Prodi Akuntan Manajerial TA 2024/2025

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peningkatan Pembelian Sunblock oleh Mahasiswa Politeknik Negeri Semarang untuk Perlindungan Panasnya Sinar Matahari

20 Oktober 2024   22:35 Diperbarui: 21 Oktober 2024   00:35 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Belakangan ini, mahasiswa Politeknik Negeri Semarang semakin sadar akan pentingnya melindungi kulit dari sinar UV, yang ditunjukkan dengan meningkatnya pembelian sunblock. Tingginya suhu di Semarang, yang sering mencapai 33°C hingga 35°C, serta paparan sinar UV yang berbahaya, mendorong mahasiswa untuk menggunakan sunblock dalam aktivitas sehari-hari.

Dari perspektif ekonomi, peningkatan pembelian sunblock ini dapat dipandang sebagai peluang bagi pelaku usaha, baik produsen maupun pengecer. Ada beberapa faktor yang dapat mendorong tren ini dan berpotensi dimanfaatkan oleh sektor ini

1. Kesadaran Akan Pentingnya Kesehatan Kulit

Semakin banyak mahasiswa yang sadar akan risiko jangka panjang dari paparan sinar UV, seperti penuaan dini hingga kanker kulit. Perubahan perilaku konsumen ini membuka peluang bagi produsen kosmetik untuk mempromosikan produk-produk perlindungan kulit yang lebih efektif, ramah lingkungan, dan terjangkau bagi segmen mahasiswa. Dengan menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar, bisnis dapat memanfaatkan peningkatan permintaan ini.

2. Kondisi Lingkungan yang Mendukung Peningkatan Konsumsi

Semarang adalah salah satu kota dengan tingkat radiasi matahari yang tinggi sepanjang tahun, terutama pada musim kemarau. Panasnya cuaca memaksa penduduk, terutama mahasiswa yang banyak beraktivitas di luar ruangan, untuk mencari solusi perlindungan yang praktis. Produk sunblock menjadi salah satu barang yang semakin dianggap penting dan esensial, sehingga peluang untuk meningkatkan produksi dan distribusi produk ini semakin terbuka lebar.

3. Peluang Pengembangan Produk Lokal

Fenomena ini juga menjadi peluang besar bagi pengusaha lokal untuk mengembangkan produk sunblock berbasis bahan alami dan lokal. Dengan semakin berkembangnya tren produk ramah lingkungan dan kesadaran konsumen akan keberlanjutan, perusahaan yang bisa menawarkan produk dengan bahan alami, seperti lidah buaya atau minyak kelapa, berpotensi menarik segmen mahasiswa yang lebih peduli pada dampak lingkungan. 

Produk-produk ini juga bisa diposisikan sebagai alternatif yang lebih terjangkau namun tetap berkualitas.

4. Strategi Pemasaran yang Kreatif

Dalam menargetkan mahasiswa, bisnis perlu berinovasi dalam strategi pemasaran. Media sosial, misalnya, dapat menjadi sarana efektif untuk meningkatkan kesadaran merek melalui kampanye edukatif terkait pentingnya penggunaan sunblock. Kerja sama dengan influencer kampus atau komunitas mahasiswa juga bisa menjadi strategi untuk membangun loyalitas merek dan menjangkau pasar dengan lebih tepat.

5. Potensi Pertumbuhan Pasar yang Berkelanjutan

Dengan adanya tren global akan perubahan iklim dan peningkatan kesadaran akan kesehatan kulit, permintaan terhadap produk perlindungan dari sinar UV diperkirakan akan terus meningkat. Pasar mahasiswa, meskipun mungkin terlihat kecil, memiliki potensi besar untuk menjadi konsumen setia apabila didukung dengan edukasi dan akses yang mudah terhadap produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Peningkatan pembelian sunblock oleh mahasiswa Politeknik Negeri Semarang menunjukkan pergeseran tren konsumsi di kalangan generasi muda yang lebih sadar akan pentingnya kesehatan dan perlindungan dari dampak lingkungan. Dari sudut pandang ekonomi bisnis, ini merupakan peluang bagi produsen dan pengecer untuk berinovasi, menawarkan produk yang sesuai, dan memanfaatkan tren ini untuk pertumbuhan pasar. Sektor bisnis yang tanggap terhadap perubahan perilaku konsumen seperti ini memiliki kesempatan besar untuk berkembang dan meraih keuntungan berkelanjutan.

Penulis: Safia Tuddina 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun