Mohon tunggu...
Safiat Amaylia Putri
Safiat Amaylia Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Public Relation and Digital Communication Student, UNJ

Hi! I'm a PR Student and with this blog, I will begin my journey in literature.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Girl Math: Seni Rahasia di Balik Keajaiban Isi Kepala Perempuan

20 April 2024   18:44 Diperbarui: 20 April 2024   18:45 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
komentar postingan TikTok @tabellelune

Girl Math Trend

Pada akhir tahun 2023, Fenomena Girl Math menjadi perbincangan ramai di media sosial. Girl Math atau "matematika perempuan" memicu perdebatan tentang efektivitas terhadap keputusan pengeluaran finansial perempuan. Tren ini digunakan untuk menggambarkan cara perempuan dalam kebiasaan belanja mereka.

Sebagian masyarakat menganggap "Girl Math" sebagai logika yang konyol dan sebagian menganggap logika yang menyenangkan sebagai peluang untuk memvalidasi stereotip gender pada perempuan yang seringkali mendapat asumsi buruk dan tidak terampil dalam mengelola keuangan. Seperti yang disampaikan oleh beberapa content creator melalui video konten di platform TikTok, mereka membagikan penerapan girl math versi dirinya masing-masing.

https://www.tiktok.com/@keziaaletheia 
https://www.tiktok.com/@keziaaletheia 

Salah satu video yang diunggah oleh pengguna @keziaaletheia mencapai 646.6 K penonton. Dalam video tersebut, kezia aletheia membagikan girl math versi dirinya dimana saat ia membeli barang yang tergolong murah namun harus membayar ongkos kirim (ongkir) maka barang tersebut menjadi mahal dan membutuhkan pertimbangan kembali untuk membeli barang tersebut. Berbeda dengan barang yang tergolong mahal namun tidak perlu membayar ongkir maka ia bisa langsung membeli tanpa berpikir panjang. 

Whos Relate ?

Dalam postingan video TikTok @keziaaletheia banyak netizen yang turut merasa relate terhadap konten tersebut.

komentar postingan TikTok @keziaaletheia
komentar postingan TikTok @keziaaletheia
Selain itu, banyak juga perempuan yang turut membagikan girl math  versi diri nya. Pada postingan TikTok @tabellelune yang membagikan girl math versi nya mendapat 100 komentar,  dimana pengguna bernama @ayu menuliskan bahwa membeli barang secara online dengan membayar ongkos kirim (ongkir) dan ia jajan dengan metode pembayaran dengan QRIS itu berarti pemborosan. Pengguna TikTok @none juga ikut bersuara dikolom komentar, ia mengatakan apabila menggunakan tabungan nya sendiri itu berarti hutang yang mana harus dikembalikan. 

komentar postingan TikTok @tabellelune
komentar postingan TikTok @tabellelune
komentar postingan TikTok @tabellelune
komentar postingan TikTok @tabellelune
komentar postingan TikTok @tabellelune
komentar postingan TikTok @tabellelune

Mungkin kamu pernah menerapkan perhitungan ini juga dalam mengelola keuangan mu?

Saya sendiri menerapkan nya dalam beberapa keperluan, seperti saya menggunakan uang tunai yang didapat dari sisa kembalian itu artinya saya melakukan transaksi secara gratis, Saya juga menerapkan konsep ini dalam pembelian skincare dengan menghitung biaya per pemakaian, dengan cara membagi harga suatu barang dengan frekuensi penggunaan nya. Apabila biaya per pemakaian nya lebih rendah berarti menunjukkan pembelian yang lebih ekonomis.

Apa kata Ahli ?

Dilansir dari Finansialku.com,  Perencana Keuangan, Vina menekankan mindset setiap perempuan dalam memandang tren ini. Girl math memang bisa berdampak pada gaya hidup boros dan pengelolaan keuangan yang buruk. Tetapi jika kita menempatkannya secara tepat, maka girl math bisa membuat seseorang mengambil keputusan yang bijak dan lebih berhati-hati. Misalnya ketika membeli barang diskon, selama sesuai dengan kebutuhan justru akan menghemat pengeluaran dan selektif dalam memilih barang yang akan dibeli. Selain mindset, Vina menambahkan bahwa tak kalah pentingnya adalah budgeting yang baik.

Fenomena ini membawa statement bahwa tanggung jawab perempuan dalam mengelola keuangan menjadi semakin rumit karena diasumsikan bahwa mereka memiliki keterbatasan dalam memahami dan mengelola keuangan. Namun, asumsi ini tidak benar dan dapat mengakibatkan pandangan merendahkan terhadap kemampuan perempuan dalam mengelola keuangan mereka. Sebenarnya, kemampuan mengatur keuangan tidak ditentukan oleh jenis kelamin, tetapi bergantung pada pengetahuan, pengalaman, dan kesadaran finansial individu. Baik perempuan maupun laki-laki bisa memiliki kemampuan yang kuat dalam mengatur keuangan pribadi mereka. Dengan ini setiap orang memiliki sistematika girl math nya sendiri tergantung pada gaya hidup mereka.

Safiat Amaylia Putri, Mahasiswa Program Studi Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Digital, Universitas Negeri Jakarta angkatan 2022.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun