Pandemi adalah musibah bagi semua orang, baik dari orang biasa, pekerja kantor, bahkan ibu rumah tangga sekalipun. Apalagi pada dunia pendidikan yang menyangkut pautkan siswa Sekolah Dasar (SD) didalamnya.Â
Karna siswa SD sangat memerlukan sosok guru untuk membimbing dan mengarahkan proses pembelajaran agar mencapai hasil yang maksimal. Tetapi dengan adanya pandemi ini siswa menjadi tidak maksimal mendapatkan materi pembelajaran karna adanya pandemi ini pembelajaran dilakukan di rumah masing-masing.Â
Kekurangan pengetahuan orang tua tentang tekhnologi dan sulitnya mendapatkan sinyal maka anak untuk mendapatkan materi pembelajaran akan sangat sulit. Karena saat pandemi guru menyampaikan materi lewat tekhnologi atau online.
Tunggu dulu, ini bukan musibah untuk guru dan para pembimbing untuk memberikan ilmu pengetahuan kepada siswa. Guru bisa menerapkan salah satunya dengan pembelajaran kooperatif yang bisa digunakan saat pandemi ini. Karena menurut Bern dan Erickson (2001:5)Â
"Pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang mengorganisir pembelajaran atau menggunakan kelompok belajar kecil dimana siswa bekerja sama untuk mencapai tujuan belajar".Â
Dari pengertian ini kita bisa menarik point bahwasannya guru bisa membuat kelompok belajar kecil siswa agar bisa mendapatkan materi pembelajaran yang maksimal.
 Membentuk kelompok kecil untuk belajar bersama bukanlah melanggarperaturan dari pemerintah selagi tetap menerapkan protokol kesehatan yang berlaku. Membagi kelompok belajar siswa dengan 1 kelompok ada 5 orang itu sudah cukup membuat siswa agar kerjasama membangun dan mencapai tujuan bersama untuk mendapatkan materi yang maksimal yang telah diberikan oleh gurunya lalu dikaji bersama dengan teman-teman yang sudah paham.
Guru bisa membuat video pembelajaran lalu dibagikan ke siswa, setelah itu berikan evaluasi kepada siswa agar guru bisa melihat siswa yang paham dan tidak, dengan itu guru bisa mengelompokkan siswa agar bisa menerapkan pembelajaran kooperatif ini untuk mencapai hasil yang lebih maksimal lagi. Kalau hanya mengandalkan media yang diberikan guru pasti tidak akan maksimal, dikarenakan kurangnya basis tekhnologi dari orang tua dan kepemilikan Hand Phone (HP) yang dibuat untuk siswa menyambung pembelajaran yang diberikan oleh guru. Bergabung dan bekerjasama dengan temannya adalah jalan agar siswa bisa mendapatkan nilai sosial, gotong rotong dan kebersamaan yang melatih nilai kognitif siswa.
 Pandemi terlalu lama, guru harus bisa memberi jalan agar siswa bisa menjadi output yang bisa berguna bagi masyarakat sekitar. SD adalah langkah awal menumbuhkan rasa keinginan untuk terus melanjutkan perjalanan yang sangat panjang. Tetapi dalam keadaan seperti ini kalau guru masih ingin mementingkan ego masing-masing, murid akan menjadi imbasnya.Â
Permasalahan harus dipecahkan, permasalahan harus dihadapi dengan solusi yang baik bagi siswa, jangan menyalahkan keadaan, harus bisa menjadikan keadaan sebagai suatu perubahan agar manjadi lebih baik lagi.
Keadaan yang meresahkan ini membuat banyak orang merasa bosan dan yang ada hanya keluh kesah yang disampaikan kepada gurunya. Padahal sudah banyak juga guru yang melakukan berbagai macam cara agar siswa mengerti dengan materi yang disampaikan oleh guru. Semua aplikasi yang dapat dijangkau oleh murid juga sudah dicoaba. Pentingnya suatu strategi baru adalah jalan agar siswa lebih paham.