Narasumber : permasalah timbul pada masing-masing anak itu sendiri, anak yang tidak memperhatikan cenderung pasif dan hanya ikut pada kelompok anak-anak yang aktif serta tidak mau andil dalam menjawab pertanyaan dan menanggapi permasalahan, dll. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran kooperatif akan lebih efektif dilakukan pada siswa kelas unggulan karena daya saingnya yang cukup tinggi. Berbeda dengan anak yang berada pada kelas reguler mereka lebih memiliki daya fikir yang biasa saja dan tidak ada daya saing terhadap pembelajarannya.
Dengan demikian, tujuan pembelajaran kooperatif adalah memaksimalkan belajar siswa untuk meningkatkan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun secara kelompok (Trianto: 2009). Hal senada juga diungkapkan Rusman bahwa pembelajaran kooperatif  dikembangkan untuk mencapai tiga tujuan pembelajaran yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman, dan pengembangan (Rusman: 2009).Â
Berdasarakan penjelasan dari narasumber diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif dapat diterapkan pada mata pelajaran PAI kelas 5 di SDI Kota Blitar akan tetapi masih kurang afektif dikarenakan kemampuan setiap anak yang berbeda. Pembelajaran kooperatif akan lebih kondusif jika diterapkan pada siswa kelas unggulan dikarenakan mereka memiliki daya saing yang cukup tinggi dibandingkan dengn siswa kelas reguler.
Menurut (Majid, 2013) terdapat beberapa manfaat dalam penerapan pembelajaran dengan menggunakan kooperatif bagi peserta didik dengan prestasi belajar yang rendah, yaitu: 1) meningkatkan pencurahan waktu untuk menyelesaikan tugas, 2) rasa harga dirinya menjadi tinggi, 3) memperbaiki kehadiran, 4) angka putus sekolah menjadi rendah, 5) penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar, 6) perilaku menggangu temannya menjadi lebih kecil, 7) konflik antar pribadi menjadi sedikit berkurang, 8) sikap apatis menjadi berkurang, 9) pemahaman yang lebih mendalam, 10) meningkatkan motivasi belajar menjadi lebih besar, 11) hasil belajar lebih baik, 12) retensi lebih lama, dan 13) meningkatkan kebaikan budi pekerti.
Daftar RujukanÂ
Erman Suherman, dkk, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, (Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia, 2003) hlm. 260.
Kunandar. 2015. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013). Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Majid. Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: Rosda
Solihatin, Etin dan Raharjo. 2007. Coopertive Learning Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta : Bumi Akasara.
Rusman. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. (Jakarta: Rajawali Press, 2009) hlm.209.
Â