Mohon tunggu...
Saffanah Saffah
Saffanah Saffah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Prodi Hubungan Internasional, FISIP Universitas Jember

Halo! Selamat datang dan selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Singapura: Sang Tetangga Investor Terbesar Indonesia

13 Maret 2023   07:55 Diperbarui: 13 Maret 2023   08:06 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sistem perekonomian suatu negara merupakan salah satu pendukung keberlangsungan kehidupan warga negara tersebut. Dengan kata lain, keadaan ekonomi negara sangat memberikan dampak yang besar terhadap kesejahteraan masyarakat nasional. Setiap negara memiliki beberapa komponen penting untuk menjalankan roda sistem perekonomiannya.

Pada dasarnya, negara-negara di seluruh dunia saling membutuhkan atau secara tidak langsung bahkan saling bergantung satu dengan lainnya. Negara-negara saling bermitra dan menjalin kerjasama untuk mencapai tujuan dan kepentingannya masing-masing  Begitu pun dengan negara berkembang seperti Indonesia yang masih memerlukan dukungan dari negara lain. Pemerintah Indonesia masih terus berupaya mengembangkan sektor perekonomian untuk meraih pencapaian yang lebih baik di setiap tahunnya.

Seorang ahli ekonomi neo-klasik, Harrod dan Domar, menyebutkan bahwa tabungan dan investasi akan turut menentukan status pertumbuhan ekonomi suatu negara. Pendapatan negara yang berkorelasi dengan pertumbuhan ekonomi tersebut juga akan menjadi penunjang pembangunan nasional.  Kemudian, berdasarkan teori yang dikembangkan oleh Robet Solow, pertumbuhan ekonomi suatu negara akan sangat dipengaruhi secara signifikan oleh pembentukan modal dan juga pertumbuhan penduduk sebagai faktornya.

Modal didapatkan melalui pembentukan dan penanaman oleh si pemilik modal itu sendiri. Pemilik modal adalah orang yang menginvestasikan modalnya untuk kemudian akan diolah dan dikembangkan. Investasi memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi negara, termasuk Indonesia. Investasi menjadi salah satu komponen yang akan memengaruhi angka pertumbuhan ekonomi. Di dalamnya termasuk investasi asing atau Foreign Direct Investment (FDI) dan juga investasi dalam negeri.  

Investasi dalam negeri juga sering dikenal dengan singkatan PMDN atau Penanaman Modal Dalam Negeri. Bagi Indonesia sendiri, PMDN dianggap mampu mendorong perekonomian suatu negara berkembang dengan nilai yang signifikan. Jika dijelaskan lebih lanjut, dapat disebutkan bahwa peningkatan angka pada realisasi investasi yang terjadi di dalam negeri sama dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Namun, di samping investasi domestik atau PMDN, penanaman modal asing (PMA) atau Foreign Direct Investment (FDI) juga memiliki peranan yang besar dalam melengkapi kebutuhan investasi negara Indonesia. Foreign Direct Investment ini akan mendorong kemampuan produksi dalam negeri dan menjadi sarana untuk menyalurkan teknologi dari luar negeri ke dalam negeri.

Dalam hal ini, siapapun dapat melakukan penanaman modal di bidang investasi negara Republik Indonesia. Termasuk individu, sekelompok orang, atau perusahaan bahkan pemerintah sekalipun. Dalam sistem perekonomian yang bersifat luas dan global, investasi dapat dilakukan oleh investor dalam negeri dan juga investor asing yang berasal dari luar negara itu sendiri. Oleh karena itulah muncul istilah PMDN dan PMA.

Negara manakah yang saat ini menjadi investor terbesar untuk Indonesia?

Terdapat banyak negara maju yang menanamkan modalnya kepada Indonesia. Di antaranya seperti Amerika Serikat, Cina, Jepang, Singapura, Korea Selatan dan lainnya. Namun, dari sejumlah negara yang berinvestasi, saat ini terdapat negara yang merajai posisi investor terbesar di Indonesia berdasarkan akumulasi modal yang ditanamkan.  

Data yang dimiliki oleh Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatatkan bahwa pada sepanjang tahun 2022, negara tetangga Indonesia, yaitu Singapura menjadi investor asing utama bagi Indonesia. Hal ini juga sekaligus menunjukan jika negara Singapura menjadi investor PMA (Penanaman Modal Asing) dengan jumlah investasi terbesar di antara negara-negara investor asing lainnya.

Pada kuartal II tahun 2022, angka realisasi investasi FDI (Foreign Direct Investment) Singapura untuk Indonesia telah mencapai triliunan rupiah dengan sejumlah ribuan proyek yang dijalankan. Negara ini telah menjadi salah satu partner yang mendominasi perekonomian Indonesia, terutama di bidang investasi dan perdagangan. Dengan kemajuan industri dan pertumbuhan ekonomi yang baik, Singapura kemudian menjadikan Indonesia sebagai 'lahan' pilihannya untuk menanamkan modal guna memperluas pasar bisnis.

Sebagai sesama negara anggota organisasi regional ASEAN, Indonesia dan Singapura tentunya menjalin hubungan bilateral serta saling bersepakat untuk bekerja sama dalam berbagai hal. Jika dari sektor perekonomian, maka hubungan kerjasama Indonesia dan Singapura dapat dilihat dari angka investasi dari masing-masing negara. Kegiatan investasi atau penanaman modal adalah salah satu yang dilakukan oleh Singapura dalam aktivitas ekonomi Indonesia. Negara Singapura menganggap Indonesia memiliki potensi besar untuk terus berkembang.

Indonesia adalah negara berkembang dengan kekayaan sumber daya alam dan berbagai hal potensial lainnya. Dengan potensi tersebut, berinvestasi di Indonesia akan sangat menggiurkan bagi para penanam modal Singapura. Sejauh ini, para investor asal Singapura telah menanamkan modalnya pada berbagai sektor industri. Bahkan, jumlah persentase realisasi investasi modal asing asal Singapura telah mendominasi jumlah keseluruhan penanaman modal asing (PMA) di Indonesia.

Lalu, seperti apa kontribusi yang dirasakan ekonomi negara Indonesia?

Ketertarikan para investor asing untuk menanamkan modalnya di sektor perekonomian Indonesia tentunya tidak terlepas dari adanya harapan akan keuntungan di masa depan. Di era globalisasi yang saat ini semakin berkembang, Indonesia memiliki peluang yang sangat besar untuk menjadi 'lahan' bagi para investor untuk menyuntikan dana bisnisnya. Dan juga akan banyak hal positif yang didapatkan oleh negara Indonesia dari kegiatan penanaman modal ini. 

Selain mampu memperkuat jalinan kerjasama antar-negara, investasi asing juga mampu menjadi sarana pengalih teknologi asal luar negeri. Kemudian, kabar baik lainnya adalah terciptanya banyak lapangan pekerjaan baru di dalam negeri dan menghasilkan profit yang bagus. Hal-hal seperti itulah yang pada akhirnya akan membawa keuntungan bagi kedua pihak. Jika modal yang ditanamkan mampu mendorong produksi barang dan jasa, maka akan ikut mendorong tingkat pendapatan penduduk nasional. Sehingga, mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara. Bahkan jika komponen investasi dengan komponen perekonomian lainnya saling bekerja sama, maka akan semakin meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun