Mohon tunggu...
Saff one
Saff one Mohon Tunggu... karyawan swasta -

lakukan apa yang engkau katakan, katakan apa yang engkau lakukan!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Seberkas Cahaya

17 September 2013   10:43 Diperbarui: 13 Juli 2015   23:30 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku berjalan berpayung awan
Menembus waktu mengurai kata
Seberkas cahaya bersinar
Menghentikan langkahku di titian gelap

Cahaya terang laksana kilauan bintang
Menaburi warna pelangi di kehidupanku
Menyejukkan jiwaku yang telah berkarat
Menghipnotis sukma kalbuku yang telah membeku
Menerbangkan angan dalam khayalan mimpi-mimpi di langitku

Terurai abjad indahmu
Kau coretkan di lembaran waktuku
Menjadi sebuah harmoni kehidupan
Walau nafas masih tersendat,
Namun Jantungku terus berdetak
Tuk menembus sisa jejak di kabut hati
Karena sinarmu telah menjadi pelita di mendung langit jiwaku

Seiring berjalannya waktu,
Ku berharap kebahagiaan kan selalu mengiringi
Dalam hidup dan di setiap sujud doamu
Semoga kau akan terus bersinar seperti kilauan berjuta bintang di angkasa
Yang selalu bisa menyinari setiap jiwa insan yang tersakiti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun