Mohon tunggu...
Safarina Janatul Firda
Safarina Janatul Firda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa uinsa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Islam: Konsep Politik dan Negara Menurut Al-Farabi

5 Juli 2023   09:00 Diperbarui: 5 Juli 2023   10:03 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Konsep politik dan negara menurut Al-Farabi

Al-Farabi adalah seorang filsuf Muslim yang hidup antara abad ke-8 dan ke-11 Masehi. Ia dikenal sebagai salah satu pemikir politik Islam yang banyak membahas masalah-masalah sosial, meskipun sebenarnya ia bukanlah orang yang menduduki jabatan resmi di pemerintahan resmi. Namun, ide-ide filosofis yang disajikannya murni teoretis atau utopis.

Konsep negara ideal

Menurut Al-Farabi, politik memiliki etika dan penentuan nasib sendiri yang erat kaitannya dengan kebahagiaan dan kesejahteraan manusia. Al-Farabi mengawali pemikiran politiknya dengan merujuk pada asal mula dan lahirnya suatu negara atau kota. Menurutnya, masyarakat lahir dari kesatuan individu yang saling membutuhkan. Tidak ada seorang pun yang dapat memenuhi kebutuhannya, baik primer maupun sekunder.

Menurut Al-Farab, negara yang ideal adalah negara yang mengupayakan kesejahteraan dan kemakmuran bersama. Negara yang ideal harus mengembangkan kemanusiaan yang universal, tidak terbatas pada suku atau bangsa tertentu, dan hanya tunduk kepada Allah SWT dan tidak kepada orang lain. Al-Farabi mempresentasikan teori al-Madīnah al-Fāḍilah untuk menyelaraskan agama dan filsafat. Konsep kenegaraan dalam teori Al-Farabi didasarkan pada bentuk dan sifat kepemimpinan Rasulullah sebagai utusan dan khalifah.

Al-Farabi membandingkan pemerintahan ideal dengan sebuah sistem di mana setiap bagian tubuh manusia berfungsi. Dalam konsep penyelenggaraan negara yang ideal, menurut Al-Farabi, pemimpin haruslah seorang filosof yang berwatak kenabian. Peran pemimpin negara/kota adalah untuk mengajar, membimbing dan membangun masyarakat menuju kebahagiaan sejati.

Pengaruh Plato dan Aristoteles

Pemikiran politik Al-Farabi banyak dipengaruhi oleh para filosof Barat, khususnya Plato dan Aristoteles. Gambaran al-Farabi tentang ruang dasar sama dengan konsep Plato. Konsep negara berdaulat sebagaimana dijelaskan oleh Al-Farabi adalah konsep negara bahagia yang dihasilkan dari hasil kerjasama antar penduduknya. Ibukota harus dipimpin oleh seseorang yang sempurna secara moral dan intelektual.

Signifikansi konsep Al-Farabi dalam kehidupan politik saat ini

Menurut Al-Farabi, konsep negara ideal juga penting dalam kehidupan politik saat ini. Negara yang memperjuangkan kemakmuran dan kesejahteraan bersama, mengembangkan kemanusiaan yang universal dan berserah diri hanya kepada Allah SWT dan tidak kepada orang lain merupakan konsep yang masih relevan dan dapat diterapkan dalam kehidupan politik saat ini. Selain itu, gagasan pemerintahan yang ideal, yang merupakan filosof profetik yang bertugas mendidik, membimbing, dan memajukan masyarakat menuju kebahagiaan sejati, masih relevan dan dapat diterapkan dalam kehidupan politik saat ini.

Kesimpulan

Al-Farabi adalah filosof Islam yang memiliki pemahaman lengkap tentang negara dengan konsep dan teori politiknya. Konsep pemikiran al-Farabi tersebut sangat menentukan dalam pemecahan persoalan atau permasalahan masyarakat, yang mengkaji tentang bentuk negara yang ideal. Negara yang ideal menurut Al-Farabi adalah negara yang memperjuangkan kesejahteraan dan kemakmuran bersama, mengembangkan kemanusiaan yang universal, dan berserah diri hanya kepada Allah SWT dan bukan kepada orang lain. Menurut Al-Farabi, konsep pemerintahan ideal adalah filosof profetik yang misinya mengajar, membimbing dan memajukan masyarakat menuju kebahagiaan sejati. Konsep-konsep Al-Farabi juga relevan dalam kehidupan politik saat ini dan dapat diterapkan dalam kehidupan politik saat ini juga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun