Sahani Saleh pun berpikir, bahwa rakyat kelak kalau begini memang akan gigit jari. Setiap hari kantor pajak di Belitong ramai orang bertransaksi jual-beli tanah. Ia hanya mampu sebatas menghimbau agar masyarakat Belitong jangan menjual tanahnya, tetapi kerjasama seperti kabanyakan masyarakat Bali. Tetapi Pak Sanem hanya punyak hak untuk menghimbau, tidak bisa melarang. Kini pantai Belitong hampir habis terjual. Karena masyarakatnya tak sabar, segera ingin punya uang banyak. Ada penduduk menjual tanah dalam hitungan milyaran rupiah. Bahkan ada yang menjual lahannya hingga Rp 40 milyar.
Pak Sanem bercerita kalau ia menghitung rumah rakyat tak layak huni berkisar 800 rumah. Ia targetkan rumah telah selesai tahun 2018. Tetapi ia bilang, ternyata habis tahun ini setelah ia sibuk melobi Menteri Perumahan Rakyat dan biaya CSR di Jakarta. Kini di Belitong tidak lagi rumah masyarakat yang tak layak huni. Bahkan rumah di Belitong rata-rata memiliki dua unit motor.
Tak hanya itu, ketika ditanya soal listrik, ternyata Belitong sudah surplus. Tak ada lagi listrik nyala bergiliran seperti dulu. Bahkan di pulau Rengit, masyarakatnya telah menggunakan solarsel untuk perumahan mereka. Tetapi tak begitu di kabupaten Belitung Timur yang dulunya pernah memiliki pambangkit listrik terbesar di Asia.
Kini Belitong yang dipimpin Sahani Saleh memiliki lembaga yang mengayom GeoPark. Mereka terdiri dari alumni ITB. GeoPark belakangan ini sibuk mencari lokasi-lokasi baru yang siap mereka bina. Ada Bukit Paramun di Desa Aik Selumar Kecamatan Sijuk. Ada air terjun bertungkat enam di Desa Aik Nangka di Kecamatan Membalong. Dan masih banyak GeoPark lainnya lagi yang akan mereka bina. Kelak Belitong akan mengalahkan Langkawi Malaysia, jika konsep GeoPark terus dikembangkan di Belitong.
Dibandingkan provinsi Babel, Belitong sendiri jauh meninggalkan kabupaten lainnya di Babel. Pernah suatu ketika bahwa konsep Laskar Pelangi itu menjadi merek provinsi, sehingga banyak orang salah naik pesawat ke Pangkal Pinang untuk datang ke Rumah Sekolah Laskar Pelangi. Padahal jarak antara pulau Bangka dan pulau Belitong amat jauh. Sekitar 30 menit penerbangan. Atau sekitar 6 jam perjalanan laut. Kalau ke Laskar Pelangi mesti ke Tanjung Pandan bukan ke Pangkal Pinang kalau naik pesawat. Kini merek itu tetapkan punya Belitung dan Belitung Timur, karena pantai tempat syuting film Laskar Pelangi ada di Belitung dan sekolah Laskar Pelangi ada Belitung Timur, sedangkan di pulau Bangka tak ada hubungan dengan cerita Film Laskar Pelangi.
Sahani Saleh adalah birokrat sejati, ia tak pandai berdiplomasi, ia tak pandai beropini seperti layaknya kalangan politikus sejati. Ia tak pandai membuat citra baik atau buruk. Ia hanya pandai bekerja. Ia hafal semua liku-liku wilayahnya dan programnya. Ia tau rakyat mana yang menderita. Ia tau apa yang mesti ia perbuat, tetapi ia tidak pandai menyusun konsep agar bagus untuk disajikan kepada investor atau siapapun. Ia mengeluarkan dana dalam kampanye. Orang pilih silahkan, ndak pilih pun ia nggak apa-apa. Begitulah ia apa adanya. Ia tak pandai cari uang dengan menggunakan jabatannya. Sehingga walaupun ia bupati, tetapi rezeki tetap saja kayak dulu.
Pak Sanem selalu mengatakan, bahwa Provinsi Babel tidak banyak membantu Belitong. Membuat ia susah sih iya. Banyak program yang ia lobi di tingkat pusat, tetapi begitu giliran transfer uang pembangunan dari pusat harus melalui rekening Provinsi Babel. Sesampai di Babel, dana pembangunan hasilnya lobinya dipergunakan Provinsi Babel untuk kabupaten lainnya juga.
Belum soal jalan. Di Belitong ada jalan kabupaten, artinya di bawah tanggung jawab dia. Ada jalan provinsi, artinya tanggung jawab Gubernur. Dan ada jalan APBN, artinya tanggung jawab Presiden. Kini jalan kabupaten telah bagus di Belitong, tetapi jalan pronvinsi dan jalan APBN telah hancur. Masyarakat mengeluh hanya kepadanya. Katanya, Bapati  Sahani Saleh tak becus bekerja, jalan saja jelek tak seperti Pak Darmansyah jalan Belitong semua bagus. Darmansyah adalah bupati sebelumnya. Darmansyah lama menjadi anggota DPR RI sebelum menjadi bupati Belitong dua periode.
Singkat cerita, Pak Sanem adalah sosok Bupati kerja, perlu didampingi para konseptor Belitong agar menjadi distinasi wisata Indonesia yang mengagumkan dunia. Semoga saja rakyat Belitong pandai memilah, mana yang baik dan mana sempurna. Mana yang memang tugasnya berkorban buat rakyat, dan mana yang pandai beropini. Yang jelas Sahani Saleh atau Pak Sanem hanya bisa kerja tetapi tidak pandai beropini. Salam *****
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H