Mohon tunggu...
Safanja Azka Djatmiko
Safanja Azka Djatmiko Mohon Tunggu... Lainnya - a 16 years old girl

siswa SMAN 28 jakarta, kelas XI MIPA 5, no absen 33

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Resensi Buku: "The Untethered Soul: The Journey Beyond Yourself"

9 Maret 2021   21:43 Diperbarui: 9 Maret 2021   22:11 1329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejujurnya, menurut saya buku ini sangat minim kekurangan dan menurut saya kekurangan tersebut masih dapat dimaafkan. Mulai dari cover buku yang saya rasa tidak terlalu menarik, sampai beberapa penjelasan yang terlalu bertele-tele. Namun, terlepas dari minimnya kekurangan yang dimiliki buku ini, kekurangan yang paling saya rasakan adalah singkatnya isi dari buku ini. Menurut saya, buku ini akan lebih menarik lagi jika Michael memanjangkan beberapa paparan di beberapa bab.

Rekomendasi

Terlepas dari bahasa yang digunakan dalam buku ini, saya sangat menyarankan buku ini dibaca oleh semua orang yang berusia diatas 16 tahun, khususnya para remaja dan orang-orang yang sedang patah hati. Buku ini membuka pikiran kita untuk melihat diri sendiri serta dunia dari perspektif yang baru yang lebih luas. Para remaja yang sedang mencari jati diri akan menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul dibenak. Mengingat buku ini membahas tentang intrusive thoughts, anxiety, dan ketakutan, buku ini cocok untuk orang-orang yang sedang patah hati atau merasa tertekan ataupun sering insecure. Buku ini membahas topik dasar kehidupan dan bagaimana cara berdamai dengannya.

Tak ketinggalan, buku ini menyimpan ratusan quotes yang akan memotivasi para pembacanya, salah satu qoutes favorit saya dari buku ini ialah:

"In the end, enjoying life experiences is the only rational thing to do. You're sitting on a planet spinning around in the middle of absolutely nowhere. Go ahead, take a look at reality. You're floating in empty space in a universe that goes on forever. If you have to be here, at least be happy and enjoy the experience. You're going to die anyway. Things are going to happen anyway. Why shouldn't you be happy? You gain nothing by being bothered by life's events. It doesn't change the world; you just suffer. There's always be something that can bother you, if you let it."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun