Saya merasakan tak terbebani setelah menjadi kepersertaan BPJS Kesehatan. Meski tiap bulan harus membayar iuran.
Dulu, sebelum menjadi peserta JKN. Saya terkendala dengan masalah keuangan jika ingin berobat di sebuah rumah sakit dan klinik.
Jadi  kalau merasa sakitnya belum begitu parah, hanya akan membeli obat di toko dekat rumah atau ke apotek.
Tidak ke klinik atau ke rumah sakit. Tapi sejak terdaftar menjadi peserta JKN-KIS, Â sudah tidak ragu lagi berobat ke klinik dan biaya pengobatan sudah tidak menjadi masalah lagi.
Yang lebih terasa manfaat BPJS Kesehatan. Ketika istri saya menjalani persalinan anak pertama di Rumah Sakit di kawasan Depok.
Di mana, kalau ukuran biaya rumah sakit untuk persalinan cesar kisaran Rp 25 juta yang harus dikeluarkan.
Tapi, ketika itu  sudah menjadi kepersertaan BPJS Kesehatan, jadi tidak terbebani oleh biaya puluhan juta rupiah.
Alhamdulillah, tidak mengeluarkan uang sepersen pun. Semua dicover BPJS Kesehatan. Jujur saya pun benar benar menikmati jaminan kesehatan itu. Dan tidak keberatan dengan kenaikan BPJS Kesehatan.
Karena program ini sistem gotong royong. Jadi saling membantu sesama manusia yang membutuhkan pertolongan, terutama layanan kesehatan.
Tentunya, setiap negara ingin masyarakat terjamin, terutama kesehatan. Pemerintah Indonesia juga terus melakukan pembenahan program JKN.
Pemerintah menjanjikan melakukan pengecekan menyeluruh agar dapat memberikan pelayanan kesehatan optimal kepada masyarakat.