Memang betul jika dicerna logis bahwa mustahil mencapai kesejahteraan masyarakat kalau sebuah kawasan atau teritorial antar-negara dalam keadaan carut marut.
Seperti yang dinyatakan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu saat agenda 13th ASEAN Defence Ministers Meeting (ADMM), di Bangkok, Thailand, 11 Juli 2019.
Begini ya, jadi kalau kawasan antar-setiap negara masih lemah, yang ada justru terus menimbulkan rasa khawatir di masyarakat. Akhirnya, masyarakat tidak pernah tenang mencari penghasilan ekonomi.
Bagaimana bisa tenang jika setiap harinya terorisme, gerakan separatis, narkoba, menyebarnya wabah penyakit dan lainnya 'menghantui' kehidupan masyarakat. Masyarakat pasti takut beraktivitas.
Begitu pula dengan ekonomi negara bersangkutan, bakal jadi bobrok. Karena tidak ada kepastian jaminan rasa aman. Investasi pasti enggan 'ditanam' sebab setiap hari ada gangguan kemudian tidak ada tindakan penyelesaian yang tegas.
Walhasil: negara bangkrut. Roda ekonomi mandeg. Pengangguran terjadi sebab tidak ada peluang kerja akibat nol investasi. Lagi-lagi semua ini terkait dengan kesejahteraan.
Setelah dipikir mendalam, ya tadi itu, benar pemikiran Menteri Ryamizard. Dan ternyata mencapai kesejahteraan masyarakat tidak selalu menjadikan rujukannya ke perekonomian.
Aman dan terjaganya pertahanan kawasan dapat juga lho sebagai acuan untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat bangsa. Mungkin selama ini tidak terpikirkan oleh kita semua.
Ajakan Menteri Ryamizard untuk semua negara Asean supaya menjaga pertahanan kawasan memang tepat. Mengajak supaya bertindak nyata menyusun kuatnya pertahanan kawasan. Bagi Menteri Ryamizard, semua demi masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H