Masyarakat perlu melakukan gotong royong sehingga sampah yang dibuang harus dipilah, sehingga tiap bagian dapat dikomposkan atau didaur-ulang secara optimal, daripada dibuang ke sistem pembuangan limbah yang tercampur seperti yang ada saat ini. Dan industri-industri harus mendesain ulang produk-produk mereka untuk memudahkan proses daur-ulang produk tersebut. Prinsip ini berlaku untuk semua jenis dan alur sampah.
Penulis: Qiden Binta & Safana Arti
DAFTAR PUSTAKA
Iskandar, A. A. (2018). Pentingnya Memelihara Kebersihan Dan Keamanan Lingkungan Secarapartisipatif Demi Meningkatkan Gotong Royong Dan Kualitas Hidup Warga. Jurnal Ilmiah Pena: Sains dan Ilmu Pendidikan, 10(1), 79-84.
Persada, C., & Suroso, E. (2019). Prioritas Penentuan Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman Kumuh yang Berkelanjutan. Jurnal Presipitasi, 16(2), 22-32.
Purba, J. (2002). Pengelolaan lingkungan sosial. Yayasan Obor Indonesia.
Rahman, A. (2013). Perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga (studi kasus di Kelurahan Pasar Sarolangun). Jurnal Bina Praja: Journal of Home Affairs Governance, 5(4), 215-220.
Ridwan, I. R. (2010). Dampak industri terhadap lingkungan dan sosial. Jurnal Geografi Gea, 7(2).
Salim, C., Christianti, S., Supryadi, S., Setio, C., Cristi, C., Melandy, D., ... & Goh, W. (2019, October). Meningkatkan Kepedulian Masyarakat Terhadap Sampah dan Solusi Pengolahan Sampah Plastik dengan Eco brick. In National Conference for Community Service Project (NaCosPro) (Vol. 1, No. 1, pp. 204-208).
Wibowo, I. (2009). Pola perilaku kebersihan: Studi psikologi lingkungan tentang penanggulangan sampah perkotaan. Makara, Sosial Humaniora, 13(1), 37-47.
Widayati, S. (2020). Gotong Royong. Alprin.