Mohon tunggu...
SAFA MARELLA PRISTRIANTI
SAFA MARELLA PRISTRIANTI Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa S1 Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Jember

hobi menonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Eksternalitas Industri Mempengaruhi Lingkungan Hidup

9 April 2023   13:26 Diperbarui: 9 April 2023   13:31 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pencemaran yang terjadi di sungai Cileungsi ini sering terjadi. Seperti halnya pada September 2018, air mengalir di Sungai Cileungsi berubah warna menjadi hitam pekat akibat tercemar limbah pabrik di kawasan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Menurut Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor, Sungai Cileungsi tercemar limbah detergen, minyak, dan total suspended solid (TSS) dari pabrik, yang menyebabkan sungai berwarna hitam dan bau.

Pada Oktober 2019 lagi-lagi Sungai Cileungsi tercemar limbah pabrik di Bojong Kulur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa, 8 Oktober 2019. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor menindak lanjuti dengan tegas pabrik yang membuang limbah ke sungai dan warga yang membuang sampah rumah tangga, karena merusak kelestarian ekologi Sungai Cileungsi.

Tidak berhenti sampai disitu, pada Juli 2022 Sungai Cileungsi tercemar lagi hingga memunculkan buih, di Desa Bojong Kulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Munculnya buih berukuran besar yang hampir menutupi area sungai, menyebabkan ikan sapu-sapu mati. Pencemaran ini diakibatkan karena adanya limbah kimiawi dari pabrik.

Maret 2022 perumahan Villa Nusa Indah, Kabupaten Bogor, kembali ditimpakan oleh pencemaran Sungai Cileungsi yang bau busuk dan berbusa sampai-sampai membuat warga mengalami sesak napas. Pencemaran Sungai Cileungsi ini lagi-lagi berasal dari limbah industri yang berada di kawasan tersebut. Kejadian ini sering terjadi terutama saat menjelang hingga musim kemarau.

Adanya eksternalitas negatif ini dapat mengakibatkan sumber daya yang dilakukan pasar tidaklah efisien. Maka diperlukan peranan dari pemerintah dengan harapan masalah-masalah yang di timbulkan dengan adanya eksternalitas dapat teratasi. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh pemerintah adalah regulasi, penetapan pajak pigouvian dan pemberian subsidi. Apa sajakah itu?

  • Regulasi merupakan tindakan mengendalikan perilaku manusia atau masyarakat dengan aturan atau pembatasan. Dengan regulasi pemerintah dapat melarang atau mewajibkan perilaku atau tindakan, mana yang boleh dan mana yang tidak boleh untuk dilakukan pihak[1]pihak tertentu dalam rangka mengatasi eksternalitas.
  • Pajak piguvian merupakan salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi eksternalitas. Konsumen atau perusahaan yang menyebabkan eksternalitas harus membayar pajak samadengan dampak marjinal dari eksternalitas yang dibuat.
  • Pemerintah dapat mensubsidi produsen untuk mengurangi dampak eksternalitas. Keuntungan produsen didapat dari subsidi pemerintah dan keuntungan masyarakat dalam hal pengurangan kerusakan dari dampak eksternalitas yang ditimbulkan perusahaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun