Mohon tunggu...
historisafa
historisafa Mohon Tunggu... Freelancer - manusia pembelajar

bersyukurlah selalu, semoga bahagia itu ditambahkan untukmu. tidak mengapa kamu istirahat sejenak jika memang itu dibutuhkan, setelahnya mari kembali bergegas berjalan kawan. berbagi perhatian dengan orang lain boleh saja, tapi jangan lupa update cintamu juga ya sayang.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jarak

14 Juli 2021   21:14 Diperbarui: 14 Juli 2021   21:15 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kata ini seringkali membawa

diri kepada satu nyanyian indah,

yaitu nada-nada kerinduan.

ya, jarak..

membuat dua insan yang sering kebosanan

menjadi kembali menikmati

lagu-lagu rindu

membuat doa yang dipanjatkan

menjadi lebih manis,

tidak sehambar saat jarak dihapuskan

menjadi obat penawar paling jitu

untuk seseorang yang tengah memiliki

keinginan kuat untuk move on

Jarak..

lagi-lagi kamu dirindukan oleh seorang anak

yang sebenarnya hanya ingin melihat dan merasakan

kerinduan sang ibunda

dan Jarak..

kadang juga membuat hati riang menjadi kalang kabut,

karena telah berhasil memisahkan hidup seorang bapak dan putri bungsunya

bukan sementara, namun jarak itu ditakdirkan menjadi permanen

oleh batu nisan dalam kesunyian hari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun