Mohon tunggu...
Safadilla Naurely Widianto
Safadilla Naurely Widianto Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

hai

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Wisata Alam di Tengah Kota Surabaya? Hutan Mangrove Wonorejo Bisa Menjadi Pilihan

15 Januari 2021   16:20 Diperbarui: 15 Januari 2021   16:34 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang tidak tahu Kota Surabaya? Sepertinya semua orang mengetahui Kota Surabaya yang merupakan ibukota provinsi Jawa Timur dan salah satu kota terbesar setelah Jakarta. Kota Surabaya ini juga merupakan salah satu tujuan destinasi yang kerap kali didatangi oleh wisatawan pada saat liburan. 

Meski pada saat ini masyarakat Kota Surabaya sendiri cenderung memilih untuk mengunjungi mall dibandingkan tempat wisata yang telah disediakan oleh Pemerintah Kota Surabaya. 

Kota yang memiliki sebutan Kota Pahlawan ini ternyata memiliki wisata alam hijau dan menyejukkan yang tidak kalah dengan wisata di Kota Malang.

Tempat yang menawarkan keasrian tersebut ialah hutan bakau yang berada di area pantai timur Kota Surabaya yakni Hutan Mangrove Wonorejo. Merupakan salah satu alternatif rekreasi keluarga yang ada di Kota Surabaya yang merupakan Kawasan konservasi bakau yang dan juga sebagai ekowisata. 

Berlokasi tidak jauh dari tengah Kota Surabaya, mangrove ini berada pada Jalan Raya Wonorejo no. 1, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya Jawa Timur. 

Untuk mencapai tempat ini sangat disarankan untuk menggunakan kendaraan pribadi roda dua maupun roda empat, dikarenakan transportasi umum atau publik untuk mengakses Hutan Mangrove ini masih terbatas.

Hutan Mangrove ini memiliki daya tarik dari keasrian alamnya, yang awalnya sebagai Kawasan konservasi alam untuk mencegah abrasi di wilayah timur Kota Surabaya namun akhirnya pihak pemerintah Kota Surabaya membukanya untuk umum. 

Hutan seluas 200 hektar ini buka pada pukul 08.00-16.00, pengunjung juga tidak dikenakan tiket masuk namun hanya dengan bayar parkir yakni Rp5.000 untuk motor dan Rp10.000 untuk mobil. 

Di dalam area Hutan Mangrove ini terdapat 3 jenis atraksi yang dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung yakni wisata pendidikan lingkungan, wisata sporty, wisata kuliner dan produk lokal. 

Disini pengunjung akan diberikan materi mengenai jenis tanaman dan biota yang ada di kawasan Hutan Mangrove, dan juga terjun langsung dalam penanaman mangrove, serta disediakannya spot untuk bird watching.

Pengunjung dapat menyusuri jembatan kayu dengan pemandangan berbagai jenis tanaman bakau dan banyak spot menarik yang dapat digunakan untuk berfoto. Terdapat pula jogging track sepanjang 2 km yang akan memberikan sensasi berolahraga dengan menikmati pemandangan yang asri. 

Jika malas untuk menyusuri jembatan yang ada disini juga terdapat kapal yang dapat dinaiki pengunjung untuk menyusuri Hutan Mangrove, hanya dengan membayar Rp25.000 untuk dewasa dan Rp15.000 untuk anak. 

Namun pengunjung sangat disarankan untuk datang lebih pagi untuk bisa naik kapal ini, karena pada sore hari air sudah mulai surut. Fasilitas yang dimiliki pun cukup lengkap, terdapat sentra kuliner, toilet, mushola, hingga lapangan parkir yang cukup luas.

Sudah hampir satu tahun kita dilanda pandemi Covid-19 yang menyebabkan lumpuhnya aktivitas mulai dari perekonomian khususnya yakni pada sektor pariwisata. Selama itu juga sudah terjadi banyak transisi mulai dari lockdown, PSBB hingga keadaan new normal sehingga kini lebih bisa beradaptasi dengan adanya virus Covid-19. 

Terhitung sejak bulan Maret Hutan Mangrove Wonorejo ini sempat ditutup kurang lebih sekitar tiga bulan akhirnya Hutan Mangrove Wonorejo dan kembali dibuka pada bulan Juni dengan menerapkan protokol Kesehatan bagi pengunjung di masa transisi new normal. 

Adapun protokol Kesehatan yang diterapkan adalah one gate system dengan tujuan agar pengunjung tidak berpapasan untuk menghindari padanya penularan virus covid-19. Selain itu juga menerapkan wajib masker, cuci tangan dan pengukuran suhu tubuh menggunakan thermal gun. 

Jumlah pengunjung harian pun dibatasi hanya sampai 400 pengunjung, dan juga memang terjadi penurunan pengunjung. Pada kondisi normal, pengunjung Hutan Mangrove Wonorejo ini dapat mencapai 500 orang bahkan 3000 orang pada weekend. 

Namun sekarang ini jumlah kunjungan hanya mencapai 100-150 orang per harinya. Area kuliner yang seharusnya terdapat 10 stand makanan pun terpaksa tutup karena sepinya pengunjung ini. 

Hutan Mangrove Wonorejo ini juga sempat di tutup di akhir tahun 2020 kemarin untuk menghindari semakin cepatnya kenaikan virus covid-19 dikarenakan masyarakat berlibur pada libur natal dan tahun baru 2021.

Dengan melihat drastisnya penurunan kunjungan di Hutan Mangrove Wonorejo yang sebenarnya memiliki potensi besar menjadi salah satu tujuan wisata di Kota Surabaya ini seharusnya bisa dibantu dengan promosi. 

Melakukan promosi menggunakan social media contohnya Instagram, apalagi dengan tempatnya yang asri ini dapat menarik minat pengunjung yang jenuh selama ini hanya di rumah saja. 

 Dan dengan penerapan protokol Kesehatan yang sesuai, diharapkan nantinya dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat untuk kembali berwisata dan membantu meningkatkan perekonomian lokal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun