Mohon tunggu...
Muhammad Arif
Muhammad Arif Mohon Tunggu... Mahasiswa - Author Wannabe

Cuma pengen nulis apa yang pengen aku tulis. Sastra Inggris UNDIP angkatan 2019

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

A Dwarf Planet | Planet Kerdil, Pluto

16 Juli 2022   08:37 Diperbarui: 16 Juli 2022   09:26 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

In 2006, Earth launched a rocket that goes to Pluto. It needs nine years that in 2005 Pluto can finally see it. The rocket only take pictures in a short distance and then gone. Earth compliment how beautiful Pluto is through those pictures.

"Am I being too selfish? A dwarf planet like me does not have the rights to be a major planet like them, right?"

"Earth does not hate me for my flaws. She even tried her best to study me, take pictures of me, and even complimenting. What she did earlier is just that she talked about the fact. The fact that I am a dwarf planet."

Bahasa Indonesia:

"Siapakah aku?" tanya sebuah planet yang kesepian. Dia adalah yang paling lemah, paling kecil, dan paling dingin dari seluruh anggota keluarganya sebagai planet-planet utama di Tata Surya.

"Apakah aku hanya menjadi gangguan untukmu, Bumi?" dia bertanya lagi, namun tidak ada jawaban. Bumi masih tetap diam memikirkan urusannya sendiri seperti tak ada satu hal pun yang perlu dikhawatirkan.

Semuanya mengenal siapa itu Pluto. Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Neptunus, dan ayah mereka, Matahari. Mereka hidup bersama di sebuah rumah bernama Tata Surya. Merkurius mengenal baik Pluto terlapas dari seberapa jauh mereka satu sama lain. Mereka berdua adalah yang paling kecil di dalam keluarga. Uranus dan Pluto juga memiliki ikatan yang kuat dalam seberapa dingin mereka dibandingkan anggota keluarga yang lain.

Pluto tinggal di dekat sebuah kota bernama Kuiper belt, sebuah kota di mana banyak benda luar angkasa tinggal. Benda-benda luar angkasa itu adalah satu yang selalu mengajak Pluto berbicara, bermain bersama, dan menemaninya sepanjang waktu. Tanpa bertengkar satu sama lain meski hanya sekali. Mereka adalah teman baik.

namin, Bumi, yang paling pintar dari kesembilan planet, baru mengetahui bahwa Pluto benar-benar ada di dalam keluarga planet-planet utama pada 1930. Bumi saat itu sangat menerima keberadaan Pluto. Dia sangat gembira mengetahui bahwa terdapat planet lain di dalam keluarga, Hal yang sama terjadi kepada Pluto, dia merasa bahagia bahwa kini keseluruhan anggota keluarganya akhirnya menerima dia.

Tetapi, seiring berjalannya waktu, Bumi mulai menemukan fakta bahwa Pluto tidaklah sekuat yang ia pikirkan. Bumi mengira Pluto sama besarnya dengan Uranus. Setelah banyak melakukan penelitian, pada tahun 2006 dia akhirnya mengetahui bahwa Pluto tidak lebih besar dari bulan.

Setelah itu, Bumi mulai mempertimbangkan jika dia benar-benar ingin menerima Pluto sebagai anggota keluarganya. Dia muncul dengan sebuah persyaratan untuk menjadi bagian dari planet utama di dalam keluarga planet Tata Surya, yang mana persyaratan itu melukai dan membuat Pluto sangat sedih.

  1. Sebuah planet di Tata Surya harus selalu mengikuti ahay mereka, Matahari.
  2. Sebuah planet di Tata Surya harus berbentuk bola, dan yag terakhir,
  3. Sebuah planet di Tata Surya harus tidak memiliki benda selain satelitnya sendiri di sekitarnya. Termasuk di dalamnya benda yang memiliki ukuran yang dapat dibandingkan dengan planet itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun