Derkathanatos adalah seekor naga yang memiliki wujud fisik seperti dalam dongeng legenda dari Benua Barat. Memiliki empat kaki dan dua buah sayap. Meski Derkathanatos memiliki ukuran tubuh setinggi puncak tertinggi di Terakuukyo (Alam Kehampaan/The Land of Emptiness), namun naga ini hanya sepertiganya dari Bran, seorang ksatria terbesar dalam peradaban manusia, seorang ksatria yang dihianati oleh manusia, seperti yang tertuang pada kitab Bhayankaramaina, sebuah kitab peradaban kuno yang tidak dikenal siapa penulisnya.
Dilihat dari teknik penulisan dan bentuk hurufnya, para arkeolog berpendapat bahwa kitab Bhayankaramaina dahulunya berasal dari bangsa Timur yang pada sejarahnya selalu mendapat deskriminasi dari Barat. Kitab ini ditemukan di sebuah bekas kota yang hancur di sebuah lembah dekat ngarai besar di wilayah kerajaan Arasuji di benua utara. Ngarai itu sendiri dipercaya merupakan tempat bersemayam seorang dewa yang terlupakan, dan merupakan sarang hewan-hewan buas, sehingga, tidak ada orang yang berani secara iseng mendekat ke sana. Konon, pengikut kitab ini merupakan para leluhur umat manusia setelah terjadinya insiden besar yang hampir melenyapkan seluruh umat manusia..
Derkathanatos atau yang umat manusia sebut sebagai The Watcher of Eternity, memiliki nama asli Koharu, sebuah nama sederhana yang memiliki makna "Kecil dan Periang". Setelah tumbuh dewasa, Koharu ditunjuk oleh manifestasi dewa angin di alam Terakuukyo, Anemo, sebagai pengawal pribadinya.
Meski harus terpisah dari keluarganya dan tinggal di kuil suci puncak tertinggi Terakuukyo, Koharu tidaklah sendirian. Anemo bukanlah manifestasi dewa yang berwatak jahat, melainkan ia pun memberi kasih sayang kepada Koharu layaknya keluarga sendiri. Berkat itulah, kegigihan Koharu dalam menjaga perdamaian Terakuukyo, maupun melindungi tuannya, berkobar begitu besar. Anemo sudah seperti sosok ayah baginya.
Satu hari, datang seorang petani yang mengembara dari alam fana, alam tempat manusia hidup, Â yang masuk ke Terakuukyo demi mencari ilmu pengetahuan mengenai astronomi dan udara. Namun, ia tak mendapat banyak hal mengenai astronomi di alam ini karena langit Terakuukyo berisi konstelasi yang hanya dapat dipelajari oleh seorang utusan Tuhan berkemampuan membaca bintang. Di Terakuukyo, sang pengembara itu dianggap sebagai tamu istimewa oleh para tetua. Namun kedatangan pria jangkung itulah permulaan yang membawa bencana kepada alam ini.
Di tanah kelahirannya, sang pengembara menceritakan pengalaman dan mulai menciptakan teknologi baru. Tak lupa, ia sering kali menceritakan betapa indahnya alam Terakuukyo kepada kerabat dan anak-anak yang datang. Indah bagaikan bulan dan bintang yang menemani malam, bahkan jauh lebih menakjubkan daripada itu.
Para petualang pun berlomba-lomba meminta pendeta besar untuk mengirim mereka ke Terakuukyo demi mencari ilmu yang sama dan keinginan untuk melihat alam yang begitu cantik, namun sang pendeta menolak. Mereka tidak boleh masuk Terakuukyo karena manusia merupakah mahkluk paling hina dari segala makhluk di seluruh alam. Para petualang itu tidak bisa melakukan apa-apa karena hanya manusia dengan anugerah pendeta yang dapat mengirim manusia ke alam hampa. Sedang pendeta merupakan anugerah yang sulit sekali didapatkan, yaitu seseorang harus dapat melewati dengan penuh ketabahan cobaan yang lebih menyakitkan dari kematian.
Satu hari, sang petani yang sempat singgah di Terakuukyo tadi diculik dan dilemparkan ke sebuah penjara bawah tanah reruntuhan kota Karam . Si Pahlawan yang menculik, menginterogasi sang petani, namun karena dia bungkam, ditebaslah kepala orang tak bersalah itu. Lalu si Pahlawan mengembara kembali ke ibukota.
Pahlawan merupakan satu anugerah yang hanya bisa didapat oleh beberapa orang di dunia. Sebuah gelar yang menunjukkan bahwa dirinya adalah manusia terkuat di alam semesta. Gelar itu didapatkannya setelah beberapa tahun sebelumnya dengan membabi-buta membantai sepuluh ribu pasukan ras iblis yang menyerbu Ibukota demi mendapat permata agung dari mahkota Sang Raja.
Si Pahlawan kembali ke Ibukota. Kali ini bukan untuk melindungi sang Raja, namun membantai para penduduk dan mengancam Raja demi meminta pendeta mengirimnya ke Terakuukyo. Setelah melalui perdebatan, sang Raja dan para pendeta setuju mengirim Si Pahlawan ke Terakuukyo dengan harapan para tetua di alam sana dapat menangani manusia angkuh ini.