Mohon tunggu...
Elisa Valenta
Elisa Valenta Mohon Tunggu... -

A day dreamer

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Setelah Ku Pergi, Aku Waras (?)

8 Maret 2012   17:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:21 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku masih ingat pelukanmu di punggungku. Masih terasa basah karena kau menangis saat itu.

Aku yang tidak sanggup berbalik dan membalas pelukanmu hanya bisa terisak sembari merapihkan pakaian yang sudah masuk di dalam koper.

Jangan pergi, dan jangan marah... kau pun terisak.

Berat rasanya melihat pelupuk matanya yang kuyakin sudah banjir air mata. Tetap. Kuputuskan untuk pergi.

Langkah yang berat.

Matahari pagi di stasiun kereta mengahangatkan punggungku yang tadi kau hujani dengan air matamu. Entah harus hangat seperti apalagi punggungku ini yang sudah kurasakan ada keringat yang menetes. Yah, lebih baik keringatku yang menetes daripada harus merasakan air matamu yang menetes.

Kugenggam tiket keretaku dengan penuh rasa sakit hati. Mungkin ini yang mereka mau,  jangan jadikan dirimu sampah, kata-kata itu terus bergaung di pikiranku.

Pergi jauh dari tempat ini mungkin bisa membuat kewarasanku kembali. Ah, tapi bagaimana aku bisa waras jika aku meninggalkan mu dalam keadaan berlinang air mata ?

Benar saja. Sudah berminggu-minggu, kewarasanku tidak muncul juga.

Apa yang menyebabkannya?

Kau tak memikirkan ku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun