ooooo ..... kocap kacarita, inilah Pahlawan Superhero Pribumi yang paling paling super. Kesaktiannya dahsyat tak tertandingi. Wayang sekotak yang disediakan oleh Ki Dhalang tidak ada yang bisa mengalahkannya sekalipun itu para dewa. Para dewa di Khayangan Junggring Salaka akan kalang kabut terbirit-birit lari untuk menghindar dari amukan pahlawan yang super-super amat super ini bila dilabrak karena melakukan kesalahan.
Weeladalaaahh... siapakah Pahlawan Superhero yang spektakuler ini? Dialah si racun api Raden Bambang Wisanggeni yang lahir menyalahi kodrat, putra Lelanang ing Jagat alias play boy paling keren, satria penengah Pandawa yaitu Raden Arjuna. Ibunya adalah Betari Desranala putri Bhatara Brama, dewanya api.
Wisanggeni lahir karena tidak dikehendaki. Ketika masih di gua garba sang ibu Betari Desranala yang belum cukup bulan untuk lahir, diruda paksa oleh Bhatara Brama eyangnya mengeluarkan jabang bayi dari rahimnya. Setelah lahir bayi itu pun dibuang ke Kawah Candradimuka di Gunung Jamurdipa.
Hal ini terjadi berkat intervensi Bhatara Guru raja dewa di khayangan karena konflik internal dengan istrinya Betari Durga. Betari Durga atas rengekan sang putra kinasih Dewasrani berkehendak memperistri Betari Desranala yang sudah menjadi istri Raden Arjuna bahkan telah mengandung lalu mendesak Bhatara Guru untuk menceraikan Desranala dari Arjuna.
Ooooo ... bumi gonjang-ganjing, langit kelap-kelip .... Atas bantuan Bhatara Narada, penasihat para dewa di Khahyangan yang membantu secara diam-diam karena tidak setuju atas perbuatan Bhatara Guru, Wisanggeni dapat dikeluarkan dari Kawah Candradimuka. Eeee .. bukannya tewas sang jabang bayi itu malah mak jenggirat langsung menjadi pemuda yang bagus rupawan. Lalu Bhatara Narada memberikan nama Wisanggeni. Wisa artinya bisa atau upas, racun, sedangkan geni artinya api. Wisanggeni maknanya adalah bisanya api.
Atas petunjuk Bhatara Narada, Wisanggeni pun membuat kekacauan di kahyangan. Tidak ada seorang pun yang mampu menangkap dan menaklukkannya, karena ia berada dalam perlindungan Sanghyang Wenang, leluhur Batara Guru. Batara Guru dan Batara Brama akhirnya bertobat dan mengaku salah.
Wisanggeni kemudian datang ke Kerajaan Amarta meminta kepada Arjuna supaya diakui sebagai anak. Semula Arjuna menolak karena tidak percaya begitu saja. Terjadi perang tanding di mana Wisanggeni dapat mengalahkan Arjuna dan para Pandawa lainnya. Setelah Wisanggeni menceritakan kejadian yang sebenarnya, Arjuna pun berangkat menuju Kerajaan Tunggulmalaya, tempat tinggal Dewasrani. Melalui pertempuran seru, ia berhasil merebut Dresanala kembali.
Secara fisik, Wisanggeni digambarkan sebagai pemuda yang terkesan angkuh. Namun hatinya baik dan suka menolong, cerdik dan penuh akal. Ia tidak tinggal di dunia bersama para Pandawa, melainkan berada di kahyangan Sanghyang Wenang, leluhur para dewa. Dalam hal berbicara, Wisanggeni tidak pernah menggunakan basa krama (bahasa Jawa halus) kepada siapa pun, kecuali kepada Sanghyang Wenang.
Dari semua pahlawan superhero jagad pewayangan Tanah Jawa memang Wisanggeni lah yang paling bagus, tampan dan sakti dibanding uwanya Bima, para saudara sepupunya Gathotkaca, Antareja dan hanya Antasena yang setara. Antasena dan Wisanggeni sama-sama edan sama-sama wayang sableng tetapi kalau Antasena gaya bicaranya agak kasar, sifatnya lugu dan polos, Wisanggeni satria bagus yang karakternya halus, cerdik penuh akal.
Menjelang meletusnya perang Bharatayudha, Wisanggeni dan Antasena naik ke Kahyangan Alang-alang Kumitir meminta restu kepada Sanghyang Wenang sebelum mereka bergabung di pihak Pandawa. Akan tetapi, Sanghyang Wenang telah meramalkan, pihak Pandawa justru akan mengalami kekalahan apabila Wisanggeni dan Antasena ikut bertempur.
Setelah melalui beberapa pertimbangan, akhirnya Wisanggeni dan Antasena memutuskan untuk tidak kembali ke perkemahan Pandawa. Keduanya rela menjadi tumbal demi kemenangan para Pandawa. Mereka pun mengheningkan cipta. Beberapa waktu kemudian keduanya pun mencapai moksa, musnah bersama jasad mereka.
Ooooo ... bumi gonjang-ganjing langit kelap-kelap .... oooooo ...... Babak tayungan menandakan tancep kayon pagelaran wayang kulit segera berakhir. Begitulah, kisah pahlawan superhero jagad pewayangan Tanah Jawa. Ada pahlawan superheri migran dari India yaitu Bima atau Werkudara juga ada yang produk lokal pahlawan superhero pribumi, Antareja, Antasena dan Wisanggeni. Keren, hebat dan spektakuler bukan?
Ooooo ... bumi gonjang-ganjing langit kelap-kelap .... oooooo ...... Hai, kids zaman now, kalian jangan terlalu silau dengan produk aseng, asong eeeh .. asing buatan Marvel atau DC Comic dari Amrik. Kita punya pahlawan superhero yang tak kalah ciamik bukan? Makanya cari, tonton, baca dan pelajari kan zaman milenial, gampang mengakses informasi. Kalau bukan kalian yang akan merawat dan melestarikan budaya kita siapa lagi? Kembangkan dan bawa berkibar ke kancah internasional untuk mengharumkan bangsa dan negara. Sekian, terima kasih, bravo generasi milenial!
Sumber : - Sejarah Dunia Wayang; -Sedjarah Wayang Purwa, terbitan Balai Pustaka juga tahun 1965. Disusun oleh Pak Hardjowirogo.-http://id.wikipedia.org/wiki/
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI