Foto : koleksi pribadi
Sokaraja, Banyumas, Kompasiana. Capres nomor dua Jokowi (Joko Widodo) sambangi tlatah leluhurcapres nomor satu Prabowo Subianto. Dalam safari kampanyenya dari Tasikmalaya, Majenang, Cilacap lalu meluncur ke Purwokerto ibukota Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (13/6/2014)
Disambut ratusan para pendukungnya, Jokowi, di atas bak mobil terbuka yang penuh perangkat sound system di depan Pasar Sokaraja berorasi untuk menepis isu-isu kampanye hitam yang menerpa dirinya. Soal H di depan namanya, itu singkatan haji yang sudah dilaksanakan tahun 2003. "Ada juga isu, katanya kalau saya jadi presiden, tunjangan sertifikasi guru dan beras miskin akan dihapus. Itu tidak benar, yang benar itu ditambahkan," kata Jokowi.
Di timpa terik matahari di panggung di atas bak mobil terbuka, keringat bercucuran. Beberapa orang hendak membantu dengan memberikan topi, payung serta tisue ditolak oleh Faisal Akbar politisi Nasdem yang mendampingi Jokowi. “ Saya ini diisukan bahwa bapak saya ini orang Singapura. Lha, wong tampang ndesa seperti ini kok dituduh anak orang Singapura. Ibu saya orang Karanganyar dan bapak Boyolali, Jokowi menjelaskan.
Di timpa terik matahari di panggung di atas bak mobil terbuka, keringat bercucuran. Beberapa orang hendak membantu dengan memberikan topi, payung serta tisue ditolak oleh Faisal Akbar politisi Nasdem yang mendampingi Jokowi. “ Saya ini diisukan bahwa bapak saya ini orang Singapura. Lha, wong tampang ndesa seperti ini kok dituduh anak orang Singapura. Ibu saya orang Karanganyar dan bapak Boyolali, Jokowi menjelaskan.
Masih bercucuran keringat, lalu Jokowi mengeluarkan dua kartu dari saku kemejanya. Kartu pintar dan kartu sehat Indonesia yang menjadi program andalannya. Di tengah orasinya orang-orang berteriak agar ia berpidato menggunakan bahasa Banyumas. “ Oh, iya, saya kira
masih di Jakarta, “ jawab Jokowi seraya tertawa. Mendengar permintaan tersebut, Jokowi mengulang pidatonya dari awal dengan menggunakan bahasa Jawa. Pidato Jokowi tersebut kemudian disambut tepuk tangan meriah dari warga.
Masih bercucuran keringat, lalu Jokowi mengeluarkan dua kartu dari saku kemejanya. Kartu pintar dan kartu sehat Indonesia yang menjadi program andalannya. Di tengah orasinya orang-orang berteriak agar ia berpidato menggunakan bahasa Banyumas. “ Oh, iya, saya kira
masih di Jakarta, “ jawab Jokowi seraya tertawa. Mendengar permintaan tersebut, Jokowi mengulang pidatonya dari awal dengan menggunakan bahasa Jawa. Pidato Jokowi tersebut kemudian disambut tepuk tangan meriah dari warga.
Sambil menunjukkan telapak tanganya, Jokowi mengatakan bahwa lecet-lecet karena desakan para pendukungnya untuk minta salaman. Dikawal para pengaman lapangan Jokowi susah payah turun dari atas bak mobil terbuka lalu diserbu para pendukungnya. Dengan susah payah Jokowi menuju mobil lalu melanjutkan safari kampanyenya ke Purbalingga. Kabupaten tetangga Banyumas yang juga kandhang banteng.
Sambil menunjukkan telapak tanganya, Jokowi mengatakan bahwa lecet-lecet karena desakan para pendukungnya untuk minta salaman. Dikawal para pengaman lapangan Jokowi susah payah turun dari atas bak mobil terbuka lalu diserbu para pendukungnya. Dengan susah payah Jokowi menuju mobil lalu melanjutkan safari kampanyenya ke Purbalingga. Kabupaten tetangga Banyumas yang juga kandhang banteng.
Begitulah teman-teman, saya mencoba menjadi citizen jurnalist melaporkan untuk Anda peristiwa Jokowi sambangi tanah leluhur Prabowo. Saya yakin, walau Prabowo adalah trah Banyumas tapi melihat sosok Jokowi dari dekat yang bercucuran keringat kepanasan, tangan lecet-lecet, tampang ndesa sungguh persis sosok rakyat kecil, orang kebanyakan
Begitulah teman-teman, saya mencoba menjadi citizen jurnalist melaporkan untuk Anda peristiwa Jokowi sambangi tanah leluhur Prabowo. Saya yakin, walau Prabowo adalah trah Banyumas tapi melihat sosok Jokowi dari dekat yang bercucuran keringat kepanasan, tangan lecet-lecet, tampang ndesa sungguh persis sosok rakyat kecil, orang kebanyakan.
.Benar, Jokowi adalah kita. Kawula tlatah leluhur Prabowo lebih memilih Jokowi karena Jokowi adalah pengejahwantah diri kita, rakyat. Selamat berjuang Pak Jokowi, kawula Banyumas mendukungmu..
.Benar, Jokowi adalah kita. Kawula tlatah leluhur Prabowo lebih memilih Jokowi karena Jokowi adalah pengejahwantah diri kita, rakyat. Selamat berjuang Pak Jokowi, kawula Banyumas mendukungmu..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H