Mohon tunggu...
Saepul Rizal
Saepul Rizal Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa Program Studi Magister Manajemen UIKA Kota Bogor

Nonton Sepak Bola

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nandang Sutisna dari Pedagang Kaki Lima Menjadi PNS dan Kini Menjadi Pengusaha

5 Mei 2023   13:20 Diperbarui: 5 Mei 2023   13:28 1142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memberikan Sambutan pada Acara Milad Kedua Partai Ummat sebagai Ketua Panitia. Dokpri

Perjalan hidup setiap orang berbeda-beda, ada yang memulainya dengan mudah dan mengakhiri hidup dengan kesulitan dan sebaliknya ada yang memulainya dengan sulit dan mengakhirinya dengan kesuksesan. Semua bergantung pada itikad dan kerja keras.

Nandang Sutisna, lahir di Bandung, 23 November 1977 dari seorang Ibu bernama Popong Sumarni dan Ayah Maryono. Sejak kecil ditinggalkan wafat oleh Sang Ayah dan menjadi yatim diusia 9 Tahun. Tinggal di daerah kumuh di kawasan padat Kiaracondong di Kota Bandung dengan tempat tinggal berada diantara lintasan rel kereta api dan Sungai Cidurian tidak menyurutkan semangat untuk mengubah kehidupan.

Pendidikan Menjadi Jalan Memperbaiki Kehidupan

Nandang Sutisna percaya bahwa cara untuk mengubah kehidupan adalah pendidikan. Oleh karena itu, ditengah keterbatasan ekonomi yang dimiliki oleh keluarga tidak menyurutkan semangatnya untuk bisa menempuh pendidikan tinggi. Jika teman-teman permainan yang tinggal kawasan yang sama hanya mampu menyelesaikan pendidikan setingkat SD atau SMP, Nandang Sutisna memilih jalan untuk terus melanjutkan pendidikan hingga jenjang sarjana.

Presentasi Nandang Sutisna Atas Kajian Regulasi Pengadaan Barang/Jasa PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor. Dokpri
Presentasi Nandang Sutisna Atas Kajian Regulasi Pengadaan Barang/Jasa PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor. Dokpri
Untuk membantu orang tua dalam menyediakan pembiayaan sekolah, Nandang Sutisna bersama-sama dengan Ibunda berdagang dipingiran Pasar Kiaracondong, tepatnya pada emperan toko-toko yang berjejer disepanjang Jalan Raya Kiaracondong Bandung berjualan makanan tradisional Sunda ongol-ongol dan kelepon. Berjualan di pasar malam dari pukul 00.00 hingga sekitar pukul 08.00 pagi.

Nandang Sutisna menyelesaikan pendidikan SD dan SMP di Kota Bandung keduanya dengan predikat terbaik kedua dan pertama tingkat sekolah untuk Nilai Ebtanas Murni (NEM). Walaupun memungkinkan untuk masuk sekolah favorit di Kota Bandung, namun karena keterbatasan biaya akhirnya melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 16 Kota Bandung yang masih berada disekitar tempat tinggal yang tidak membutuhkan ongkos untuk sekolah.

Menyelesaikan pendidikan SMA Tahun 1997 dengan nilai terbaik ditingkat sekolah, bahkan ditingkat kecamatan membuat Nandang Sutisna semakin yakin untuk melanjutkan kuliah. Memiliki cita-cita kuliah di Institut Teknologi Bandung, membuatnya giat mempersiapkan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN). Namun atas saran paman bahwa kuliah di ITB membutuhkan biaya yang besar, sehingga disarankan untuk mengalihkan minat ke IKIP Bandung yang saat ini berubah nama menjadi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

Nandang Sutisna akhirnya mendaftar di IKIP Bandung dan diterima di Jurusan Pendidikan Matematika, sesuai dengan hobi pelajaran matematika sejak SMP. Namun dalam perjalannya hasrat untuk dapat kuliah di ITB tidak pernah surut, sehingga Tahun 1999 mencoba kembali UMPTN dan diterima di Jurusan Geofisika ITB. Perjalanan kuliah di ITB tidak berjalan dengan sempurna karena harus tetap bekerja untuk menafkahi keluarga dan baru dapat lulus Tahun 2006.

Bisa mendapatkan predikat sarjana dari ITB merupakan cita-cita yang menjadi kenyataan. Selanjutnya setelah lulus kuliah bekerja sebagai pegawai kontrak di PT. Pertamina EP selama 3 Bulan (2007), yang kemudian pindah ke LAPI ITB (2007 -- 2010). Pada Tahun 2008, sambil bekerja di LAPI ITB, juga menempuh pendidikan Magister Teknik Geologi dan lulus Tahun 2011.

Momen Merayakan Idul Fitri Bersama Ibunda dan Keluarga. Dokpri
Momen Merayakan Idul Fitri Bersama Ibunda dan Keluarga. Dokpri

Setelah bekerja 3 Tahun di LAPI ITB, Nandang diterima sebagai PNS di Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Tahun 2010. Selama menjadi PNS sempat menduduki tiga jabatan kepala seksi. Selain jabatan struktural juga menjadi narasumber dan trainer nasional untuk sertifikasi pengadaan barang/jasa tingkat dasar, menengah dan diklat jabatan fungsional. Pengalaman lainnya adalah sebagai adviser dan tenaga ahli pendamping pengadaan proyek-proyek strategis nasional dan terlibat dalam penyusunan perundang-undangan dalam bidang pengadaan barang/jasa.

Prestasi paling berkesan sebagai PNS dan ahli pengadaan barang/jasa pemerintah adalah ketika Tahun 2014 diundang oleh Tim Transisi Presiden Jokowi yang baru terpilih untuk memberikan masukan terkait pencegahan korupsi pada sektor pengadaan barang/jasa pemerintah. Rekomendasi yang diberikan, kemudian dibacakan Presiden Jokowi dalam pidato tentang program pemberantasan korupsi.

Perkembangan karir yang baik sebagai PNS membuka peluang yang lebih besar, sehingga Tahun 2017 memutuskan untuk keluar dari PNS dan mendirikan perusahaan konsultan, IT dan pelatihan khusus bidang pengadaan barang/jasa dengan mendirikan tiga perusahaan dan sekaligus menjadi Direktur Utama PT. Ideaprolog Indonesia (2017), Direktur PT. Idea Konsultindo Pratama (2019) dan Direktur PT. Ideatraining Center (2022).

Sejak Tahun 2017, selain mendirikan perusahaan, Nandang Sutisna juga melanjutkan beberapa perkuliahan diantaranya Doktor Manajamen Bisnis IPB Tahun 2017 namun tidak diselesaikan kemudian pindah ke Jurusan Doktor Hukum Universitas Borobudur masuk Tahun 2019 dan lulus Tahun 2022. Kemudian berturut-turut menyelesaikan Pendidikan Sarjana Hukum (S.H.) dari STIH Dharma Andigha lulus Tahun 2020, Insinyur Teknik Industri (Ir.) Universitas Atmajaya Tahun lulus 2021 dan Program Professional MBA (M.B.A.) dari Tanri Abeng University yang berkolaborasi dengan University at Buffalo New York selesai Tahun 2023 dan saat ini masih menjalankan perkuliahan pada program riset Ph.D. Administrasi Bisnis di Asia eUniversity Malaysia.

Pendidikan merupakan cara Nandang Sutisna untuk mengubah kehidupan menjadi lebih baik. Pendidikan juga menjadi media untuk terus belajar, menambah keahlian dan meningkatkan kedewasaan atau kematangan pribadi. Selain menempuh pendidikan akademik, Nandang Sutisna juga memiliki beragam sertifikasi profesi diantaranya Sertifikat Ahli dan ToT Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Tingkat Dasar, Menengah dan Jabatan Fungsional, Sertifikat MPM dari AAPM Amerika Serikat, Sertifikat Mediator Mahkamah Agung, Sertifikat Arbiter dari Institut Arbitrase Indonesia, Sertifikat Insiyur Profesional Madya (IPM) dari Persatuan Insinyur Indonesia, Sertifikat ASEAN Eng dari AFEO ASEAN, Sertifikat ACPE dari ACPECC ASEAN dan belasan sertifikasi lainnya baik dari Indonesia, Swiss, Jepang, Malaysia dan Amerika Serikat.

Sejak Tahun 2017, selain sebagai pengusaha Nandang Sutisna juga menjadi trainer atau pelatih, konsultan bidang pengadaan barang/jasa dan mengembangkan eProcurement khusus untuk BUMN/BUMD dan BLU. Selain itu, sejak Tahun 2022 menjadi Dosen Jurusan Manajemen dan Magister Hukum Bisnis UIKA Bogor.

Ketika Memberikan Materi Pelatihan Pengadaan Barang/Jasa BUMD. Dokpri
Ketika Memberikan Materi Pelatihan Pengadaan Barang/Jasa BUMD. Dokpri

Mengembangkan Diri di Organisasi Kemasyarakatan

Nandang Sutisna sejak SMP sudah aktif dalam banyak organisasi sekolah, kemudian ketika masuk SMA dan kuliah terus aktif di organisasi kemasyarakatan dan kampus. Sejak Tahun 1997 hingga 2002 aktif di organisasi kemasyarakatan tingkat Kecamatan Kiaracondong dan Kota Bandung dengan menjadi pengurus KNPI, AMPI, PP Kosgoro dan Wirakarya. Selanjutnya aktif di organisasi masyarakat provinsi dengan bergabung Asosiasi Penyelamat Indonesia (API) sebagai Wakil Ketua DPW Provinsi Jawa Barat (2002 -- 2003) dan Sekretaris Gerakan Rakyat Demokratik (GRD) DPW Provinsi Jawa Barat (2003 -- 2004) dibawah pimpinan Mantan Kapolda Metro Jaya Komjen Pol (purn) Nugroho Djajusman.

Karena fokus dengan pekerjaan dari Tahun 2004 hingga Tahun 2017, Nandang Sutisna vakum dari aktivitas organisasi kemasyarakatan. Walaupun demikian, periode 2012 - 2017 aktif di organisasi profesi Ikatan Ahli Pengadaan Indonesia (IAPI) dan pernah menjabat sebagai Ketua I dan Direktur Eksekutif DPP IAPI.

Kiprah Nandang Sutisna berlanjut ke dunia politik sejak Tahun 2017 dengan menjadi Anggota Dewan Pakar Anies -- Sandi (2017), Tim Ahli Pengadaan dan Percepatan Pembangunan Wagub DKI (2017 -- 2018), Wakil Ketua DPD Partai Ummat Kota Bogor (2021 -- 2023) dan sejak Maret 2023 ditunjuk sebagai Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan DPP Partai Ummat.

Memberikan Sambutan pada Acara Milad Kedua Partai Ummat sebagai Ketua Panitia. Dokpri
Memberikan Sambutan pada Acara Milad Kedua Partai Ummat sebagai Ketua Panitia. Dokpri

Nandang Sutisna berharap kiprah dalam organisasi kemasyarakat dan politik dapat meningkatkan peran, khususnya memberi konstribusi kepada kehidupan masyarakat. Pengalaman sebagai PNS, profesional dan pengusaha semoga bisa membantu dalam menjalani peran baru sebagai politisi.

Saat ini Nandang Sutisna tinggal di Kota Bogor, menikah Tahun 2005 dengan Rishma Akhsan, S.Pd. dengan dikarunia dua orang anak Muhammad Fauzan Sutisna (Lahir 2009) dan Falih Dhiya Sutisna (Lahir 2011). Ibunda dan dua adik Nandang Sutisna juga saat ini telah tinggal di Kota Bogor.

Pelajaran yang dapat dipetik dari kisah ini adalah pikiran positif, kegigihan dan keuletan dapat menjadi jalan untuk memperbaiki kehidupan. Nandang Sutisna memilih jalan pendidikan sebagai cara untuk memperbaiki kehidupan dan membantu keluarga lepas dari kemiskinan. Terdapat banyak cara lain bagi tiap orang untuk bisa mencapai kehipan yang lebih baik. Yakinlah kita akan mendapatkan apa yang kita perjuangkan dan Alloh SWT akan mengabulkan doa dan kesungguhan umatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun