Abah Umar menceritakan pengalaman beliau ketika berjualan di terminal cicaheum, beliau sudah 40 tahun berjualan di terminal cibcaheum, beliau menjual makanan dari jawa barat, berupa comro, misro, odading dan sebagainya di tas satunya lagi beliau membawa tas berisi kopi dan susu, saya pun membeli dan berbincang sebentar mengenai terminal cicaheum, dalam obrolan kami pak Umar dulu sebelum berjualan di sini sempat menjadi supir angkot di terminal cicaheum. Namun karena keadaan yang sudah tua dan juga penyakit stroke yang di alami akhirnya beliau bekerja menjadi penjual keliling.
" Gawe mah naon we jang, anu penting mah halal " ungkap pak Umar sembari berbincang di dekat warung yang ada di dekat parkir bus.
Saya melanjutkan untuk memotret sekeliling di terminal cicaheum, satu hal yang menarik di bagian wc umum terminal cicaheum ada perubahan, perubahan di sini terlihat di dalam film preman pensiun warna cat wc umum berwarna putih abu, tapi sekarang berubah warna menjadi kuning abu,
Hari sudah sore saya pun memutuskan untuk pulang, sebenarnya ini hanya sedikit cerita kami di terminal cicaheum untuk yang lainnya akan saya kirim di blog kami yang akan datang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H