Mohon tunggu...
Saepullah
Saepullah Mohon Tunggu... Guru - Aku adalah manusia pembelajar, berusaha belajar dan juga berbagi info yang baik untuk perbaikan diri selaku manusia. Melihat info yang kubagikan bisa melalui: https://www.ceritasae.blogspot.com https://www.kompasiana.com/saepullahabuzaza https://www.twitter.com/543full https://www.instagram.com/543full https://www.youtube.com/channel/UCQ2kugoiBozYdvxVK5-7m3w menghubungi aku bisa via email: saeitu543@yahoo.com

Aku adalah manusia pembelajar, berusaha belajar dan juga berbagi info yang baik untuk perbaikan diri selaku manusia. Melihat info yang kubagikan bisa melalui: https://www.ceritasae.blogspot.com https://www.kompasiana.com/saepullahabuzaza https://www.twitter.com/543full https://www.instagram.com/543full https://www.youtube.com/channel/UCQ2kugoiBozYdvxVK5-7m3w menghubungi aku bisa via email: saeitu543@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

The Architecture of Love, Film Romantis yang Menyentuh di Balik Kesederhanaannya

4 Oktober 2024   03:15 Diperbarui: 4 Oktober 2024   04:39 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
poster The Architecture of Love, dok. Netflix

Dialog dalam film ini juga penuh dengan kalimat-kalimat romantis yang mungkin terdengar klise, tetapi pada saat yang sama berhasil menyentuh hati. Beberapa adegan memang terasa sedikit berlebihan dan bahkan mungkin membuat penonton merasa meringis, tetapi di sisi lain, dialog-dialog tersebut sangat relatable, membuat banyak penonton bisa melihat pengalaman cinta mereka sendiri tercermin dalam cerita Raia dan River. 

Adegan-adegan seperti saat River membawa Raia menjelajahi New York dan berbagi cerita tentang arsitektur di kota itu tidak hanya menyampaikan aspek visual yang indah, tetapi juga memberikan ruang bagi penonton untuk merenungkan momen-momen dalam hubungan mereka sendiri. 

Meskipun mungkin kencan penonton tidak terjadi di New York, film ini mampu menghidupkan kembali kenangan romantis sederhana seperti berjalan-jalan bersama orang yang dicintai.

Selain menggambarkan sisi indah dari cinta, "The Architecture of Love" juga tidak ragu untuk menampilkan sisi gelap dari cinta---terutama rasa sakit yang muncul setelah perpisahan. Film ini menyoroti bagaimana perasaan campur aduk, seperti ketidakpastian dan kebingungan, muncul ketika seseorang menghilang begitu saja dari hidup kita, meninggalkan ruang kosong yang sulit diisi.

 Raia dan River masing-masing menghadapi perjuangan mereka sendiri untuk menemukan kembali cinta setelah mengalami patah hati. Kisah mereka adalah tentang bagaimana seseorang dapat membuka hati lagi meskipun duka masih membayangi. 

Film ini, yang berdurasi hampir dua jam, juga menyelipkan tema tentang cara seseorang mengatasi kesedihan dan bagaimana mereka melanjutkan hidup setelah mengalami kehilangan besar.

Salah satu momen yang cukup menarik dalam film ini adalah ketika terungkap bahwa Diaz Umbara (diperankan oleh Omar Daniel), sahabat Aga dan kekasih Erin (sahabat Raia), ternyata adalah pengagum rahasia yang selama ini mengirim bunga kepada Raia. Momen ini memicu reaksi dari penonton di bioskop, dengan banyak dari mereka terkejut saat kebenaran terungkap. Namun, meskipun twist ini menarik, beberapa penonton mungkin merasa bahwa kejutan tersebut kurang relevan dengan keseluruhan cerita, terutama karena hubungan antara Raia dan Diaz tidak begitu dieksplorasi lebih lanjut dalam film.

Dari segi akting, film ini menampilkan deretan aktor berbakat, termasuk Putri Marino, Nicholas Saputra, dan Jerome Kurnia, yang semuanya adalah peraih penghargaan Citra. 

Meskipun mereka sudah dikenal luas atas kemampuan akting mereka yang luar biasa, "The Architecture of Love" tidak memberikan banyak ruang bagi para aktor ini untuk mengeksplorasi karakternya secara mendalam. Performa mereka cukup baik, namun tidak ada yang terlalu menonjol atau mencuri perhatian. 

Mereka berhasil membawa karakter mereka hidup di layar, tetapi film ini lebih mengandalkan keindahan visual dan emosi yang disampaikan melalui interaksi sederhana ketimbang penampilan akting yang kuat dan dramatis.

Secara keseluruhan, "The Architecture of Love" adalah film yang cocok bagi mereka yang sedang mencari tontonan ringan untuk dinikmati, terutama bagi yang ingin merasakan sedikit romansa dalam suasana yang indah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun