Mohon tunggu...
Saepullah
Saepullah Mohon Tunggu... Guru - Aku adalah manusia pembelajar, berusaha belajar dan juga berbagi info yang baik untuk perbaikan diri selaku manusia. Melihat info yang kubagikan bisa melalui: https://www.ceritasae.blogspot.com https://www.kompasiana.com/saepullahabuzaza https://www.twitter.com/543full https://www.instagram.com/543full https://www.youtube.com/channel/UCQ2kugoiBozYdvxVK5-7m3w menghubungi aku bisa via email: saeitu543@yahoo.com

Aku adalah manusia pembelajar, berusaha belajar dan juga berbagi info yang baik untuk perbaikan diri selaku manusia. Melihat info yang kubagikan bisa melalui: https://www.ceritasae.blogspot.com https://www.kompasiana.com/saepullahabuzaza https://www.twitter.com/543full https://www.instagram.com/543full https://www.youtube.com/channel/UCQ2kugoiBozYdvxVK5-7m3w menghubungi aku bisa via email: saeitu543@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Monster (2023)", Mengungkap Sisi Monster Berbalut Romansa Kehidupan

18 Januari 2024   11:55 Diperbarui: 18 Januari 2024   14:04 5097
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Monster adalah film yang bergenre thriller-romance dari negara Jepang. Film ini mengambil kisah tentang seorang anak yang diasuh oleh seorang ibu yang single mother. Sang ibu berusaha untuk melindungi anaknya. Di lain sisi ternyata anaknya dianggap monster oleh yang lain.

Sang anak tersebut bernama Minato yang duduk di kelas 5 SD. Sikap Minato awalnya biasa saja dengan gestur tubuh seorang laki-laki yang kesibukan pada sekolah. Namun, lambat laun, sang ibu yang bernama Saori merasakan ada perubahan sikap dan tingkah dari Minato. Saori kerap mendapati anaknya berucap "Siapakah monsternya?". Dengan adanya sikap Minato tersebut Saori pun menyelidiki sendiri apa yang terjadi kepada anaknya.

Saori tak berhenti berdiam diri. Saori mulai melihat kejadian aneh yang diderita oleh Minato. Mulai dari kehilangan sepatu, tangannya yang terluka, hingga kepada membawa penghidup api. Minato pun akhirnya mulai mengutarakan apa yang dialaminya kepada Saori. Saori pun menindaklanjuti untuk mendapatkan keadilan dari kisah Minato.

Saori datang ke sekolah Minato, dan ditemui lah suatu ketidakadilan dan perlakuan sikap sekolah yang janggal. Sekolah di mana Minato belajar, ternyata menutupi kebenaran yang terjadi. Minato mengatakan perlakuan gurunya yang bernama Hori yang tidak baik kepada Minato. Hori pun akhirnya mendapatkan suatu skors. Hori berusaha mengungkap sebaliknya bahwa Minato melakukan tindakan kejahatan di kelas, dan Hori tidak melakukan apa yang diungkapkan oleh Minato kepada Saori. Hori dengan stres pun berniat bunuh diri karena ada kejanggalan demi kejanggalan yang akhirnya menimpa dirinya akibat tindakan tersebut.

Di sisi lain, Saori yang berusaha mencari keadilan pun akhirnya mengungkap kisah lain. Saori mendapati teman bermain Minato yang bernama Yori. Yori ternyata hanya tinggal seorang diri dengan seorang ayah tunggal. Yori kerap mendapati perlakuan tidak baik dari sang ayah. Yori juga yang kerap mengungkap Monster dan Monster. Dari sisi ini hampir saja dikelabui bahwa ada monster dalam kehidupan Yori.

dok. Monster (2023)
dok. Monster (2023)

Namun, melihat lebih jauh film ini akan mendapati hal-hal yang justru terjadinya tindakan bully di sekolah kepada Yori. Yori tidak bertindak dan bahkan bersama Minato mendapati kenyamanan. Kisah ini ternyata mendapati sebuah kisah asmara dari anak SD yang sesama jenis. Ternyata kedekatan mereka memang akibat orang tua hingga kepada kondisi sekolah yang tidak mendengar mereka. Disinilah didapati sebuah pesan bahwa anak-anak perlu didengar dan teman.

Kisah unik tentang Minato ini memang menjadi sebuah bukti perjalanan puzzle film terangkai rapi dan penuh teka-teki. Film yang disutradarai oleh Hirokazu Kore-eda ini memang dibuat santai dan perlu diikuti dari awal hingga akhir. Jika tidak cermat, maka akan mendapati sebuah kesimpulan yang tidak sesuai dengan harapan dari penulis film ini. Dengan penulisan skenario yang rapi, pantas saja jika film ini juga mendapatkan sebuah penghargaan Best Script di Cannes Film Festival 2023.

Film dengan tipikal Film Festival ini memang kerap dilakukan oleh Hirokazu Kore-eda yang juga sudah sering mendapati film karyanya mendapatkan penghargaan. Film ini memang perlu menjadi perhatian adanya terselip kisah pasangan sejenis LGBTQ bernuansa romance ini. Film ini juga perlu menjadi perhatian bahwa ada sebuah kebenaran dari setiap sudut pandang orang yang berbeda. Meskipun itu sudut pandang berbeda harus lebih diteliti kebenarannya. Film ini mengajarkan demikian. Termasuk kisah terciptanya LGBTQ dari tokoh utama juga perlu menjadi perhatian sudut pandang untuk penanganannya.

Film yang rilis di bioskop Indonesia sejak 3 Januari 2024 ini memang rapi dalam penyajian kisah-kisah di dalamnya yang terjalin utuh. Kisah dalam film memanglah bukan tentang film anak meski tokoh-tokohnya adalah seorang anak. Namun ini memberikan pesan mendalam bagi penonton dewasa untuk menarik kesimpulan dengan menarik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun