Suasana kehidupan selalu ada jalan keluarnya. Begitu juga dengan adanya sebuah hubungan cinta, selalu ada jalan keluarnya. Dikisahkan dalam sebuah film drama kehidupan berjudul Story of Dinda.
Story of Dinda yang disutradarai oleh Ginanti Rona Tembang Asri menceritakan tentang kisah cinta dari Dinda (diperankan oleh Aurelie Moeremens) dengan Kale. Kisah hidupnya berhubungan dengan Kale begitu rumit dan selalu tidak ada penyelesaian. Sebelum Kale hadir dalam kehidupan Dinda, dirinya mempunyai hubungan dengan kekasih yang selalu memukul Dinda. Namun, kehadiran Kale menjadi penenang kehidupan untuk Dinda.
Menjalani kehidupan bersama Kale juga memiliki alasan untuk bahagia di awalnya. Namun, pada kenyataannya dalam perjalanan kisahnya justru membuat toxic. Kisah Kale yang selalu ingin didengar oleh Dinda. Hingga Kale yang memiliki sikap posesif dan selalu curiga terhadap Dinda jika bertemu dengan pria lain. Dinda mencoba untuk bersabar dalam menjalani kehidupan dengan Kale.
Dinda bertemu dengan Kale di saat keduany bersama-sama berada dalam parade musik. Kale dan DInda yang memiliki kesamaan menyukai genre musik yang sama pun bertemu. Bertemu dan mulai akrabnya Dinda ke Kale karena putusnya hubungan Dinda dengan kekasihnya yang juga musisi memukul dirinya. Kale menolong Dinda dan membuat Dinda bahagia bisa bersama Kale. Perjalananan kisah berikutnya antara Kale dengan Dinda semakin banyak masalah karena sudah mengetahui sifat masing-masing.
Kale (diperankan Ardhito Pramono) yang protektif terhadap Dinda pun semakin membuat Dinda tidak bebas. Di saat itu pula Dinda bertemu dengan Pram, pria yang memiliki istri. Pram lebih tenang dan tidak egois dibanding Kale. Pram lebih bisa menenangkan dibanding dengan Kale. Sebuah hubungan ini juga semakin membuat rumit di kala Pram harus kembali ke Jerman, dan Dinda harus memilih untuk ikut dengan Pram atau tetap dengan Kale.
Dinda merasa nyaman dan penuh kebahagiaan di kala dekat dengan Pram. Perbedaan sikap dan sifat antara Pram dan Kale pun terasa berbeda jauh. Dinda semakin memilah dan memilah siapa yang harus dipilih. Dinda selalu curhat dan menghubungi Pram di kala Dinda mengalami masalah dengan Kale. Pram (diperankan oleh Abimana Aryasatya) selalu hadir ketika masalah Dinda sedang melanda. Begitu juga sebaliknya. Dinda pun bisa hadir untuk mengisi ruang bagi Pram.
Kisah Pram yang sedang diujung tanduk pernikahan pun diketahui oleh Dinda. Dinda menjadi teman untuk mencurahkan kisah kehidupan Pram yang sedang runyam. Namun, Pram dengan tenang dan kematangannya bisa menyelesaikan masalahnya. Sebuah pelajaran yang bisa diambil pesan dari film berdurasi 59 menit ini.
Film yang tayang di bioskoponline ini sangat padat dan bertele-tele, dengan alur yang mundur. Flashback kisahnya tentu tentang keputusan Dinda untuk mendapat sebuah makna kebahagiaan antara lanjut hubungan dengan Kale, atau justru meninggalkan Kale dan bersatu bersama Pram.
Film produksi visinema ini sangat memberikan arti bahwa dalam kehidupan itu harus mengambil keputusan terbaik bagi diri sendiri dan tidak plin plan. Keputusan yang diambil juga harus dipertanggungjawabkan. Ini sangat mengena dalam sebuah percakapan antara Dinda dan Pram dengan mengambil sebuah cerita tentang kehidupan Pram.
Bukan saja tentang Pram, tapi lebih banyak porsi cerita tentang kisah Dinda. Justru ini sangat bermakna bagi siapapun yang ingin melanjutkan hubungan tentu harus mengetahui dampak yang diambil. Percintaan yang bertele-tele tentu akan basi dan tidak bermakna. Sikap terbaik bagi setiap pasangan yaitu bisa menyatukan dan saling keterbukaan akan mendapatkan sebuah makna kebahagiaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H