Mohon tunggu...
Saepullah
Saepullah Mohon Tunggu... Guru - Aku adalah manusia pembelajar, berusaha belajar dan juga berbagi info yang baik untuk perbaikan diri selaku manusia. Melihat info yang kubagikan bisa melalui: https://www.ceritasae.blogspot.com https://www.kompasiana.com/saepullahabuzaza https://www.twitter.com/543full https://www.instagram.com/543full https://www.youtube.com/channel/UCQ2kugoiBozYdvxVK5-7m3w menghubungi aku bisa via email: saeitu543@yahoo.com

Aku adalah manusia pembelajar, berusaha belajar dan juga berbagi info yang baik untuk perbaikan diri selaku manusia. Melihat info yang kubagikan bisa melalui: https://www.ceritasae.blogspot.com https://www.kompasiana.com/saepullahabuzaza https://www.twitter.com/543full https://www.instagram.com/543full https://www.youtube.com/channel/UCQ2kugoiBozYdvxVK5-7m3w menghubungi aku bisa via email: saeitu543@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Beginilah Strategi Net-Zero Emission di Sekolah

21 Oktober 2021   15:48 Diperbarui: 21 Oktober 2021   15:52 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa Pandemi Covid 19 menjadi masa efektif dalam penanganan Net Zero Emissions. Apalagi di masa adanya kebijakan lock down. Hal ini dikarenakan adanya perusahaan atau lembaga yang menghentikan beberapa aktivitas pendukung meningkatnya efek rumah kaca. 

Namun, demikian saat ini sudah mulai berlakunya masa kembali ke perusahaan untuk para pekerja. Bahkan para pelajar dan institusi pendidikan juga sudah diperkenankan kembali ke sekolah untuk melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas.

Ada sebuah kekhawatiran, jika aktivitas sudah mulai berjalan sebagaimana mestinya, hal ini akan mengembalikan kasus Covid 19 makin meningkat serta perubahan iklim pun mengalami ke arah yang lebih parah lagi. 

Ya, karena tentu saja dunia industri mulai mengaktifkan beberapa mesin industrinya, pun dengan aktivitas energi buang yang akan tidak terjaga dengan baik. Pun demikian dengan kondisi dunia pendidikan, dengan pola budaya yang tidak terjaga lebih baik pada peserta didik bisa memperparah iklim ke lebih buruk lagi.

Jika saja melihat lebih jauh bahwa dunia pendidikan menjadi cara efektif dalam mengkampanyekan Net-Zero Emissions (NZE). Ini merupakan sebagai dasar penyebaran informasi kepada peserta didik (siswa) untuk bisa dilaksanakan dalam kehidupan sejak dini hingga saat di masyarakat nantinya. Ada beberapa strategi Net-Zero Emissions yang dilakukan guna memberikan sebuah teladan kepada peserta didik saat berada di sekolah:

1. Pengurangan Air Minum dalam Botol Kemasan

Langkah yang sangat efektif sebagai gerakan Net-Zero Emissions (NZE) yaitu pengurangan air minum dalam botol kemasan. Nah, di sekolah tempatku mengajar juga melaksanakan hal tersebut. 

Sebelum pandemi Covid 19 sekolah sudah mulai mengkampanyekan kepada peserta didik untuk membawa botol minum sendiri bahkan juga air minumnya tentu saja. 

Namun, jika air minum yang dibawa dari rumah sudah habis, siswa tinggal ambil air minum yang disediakan sekolah untuk dituangkan ke dalam botol minum siswa masing-masing.

Ilustrasi pribadi
Ilustrasi pribadi

2. Membawa Bekal Makanan dari Rumah Masing-masing.

Dengan adanya bekal makanan yang dibawa dari rumah setiap peserta didik, justru mengurangi peserta didik untuk belanja/jajan sembarangan. Kondisi baik ini juga sudah berlangsung di sekolah sebelum pandemi Covid 19 melanda. Dengan membawa bekal makanan tentu membuat pola baik untuk kesehatan peserta didik, juga adanya asupan gizi yang lebih baik.

Dengan adanya bekal makanan juga mengurangi adanya jumlah sampah kemasan. Semakin berkurang sampah kemasan, tentu semakin baik pula pola sehat untuk lingkungan. bencana banjir, gempa bumi, hingga kepada peningkatan suhu yang tinggi merupakan dampak dari tidak baiknya dalam lingkungan.

Pengurangan air minum dalam botol kemasan hingga kepada bekal makanan yang dibawa siswa dari rumah masing-masing merupakan langkah baik. Dalam kondisi PTMT yang sedang berjalan justru mendukung untuk hal tersebut.

3. Budaya Cuci Tangan Pakai Sabun

Pola hidup yang baik lainnya yaitu Pola Cuci Tangan Pakai Sabun. Tentu hal ini sangat sesuai dengan adanya pola hidup di masa pandemi Covid 19 hingga setelahnya. Karena tangan yang bersih akan berefek pada bersihnya diri. Dan tentu saja dengan pola ini akan mengurangi adanya efek rumah kaca juga.

Ilustrasi pribadi
Ilustrasi pribadi

4. Mengurangi adanya penggunaan kendaraan pribadi

Saat ke sekolah, peserta didik diharapkan tidak membawa kendaraan pribadi. Hal ini diupayakan agar berkurangnya zat karbon yang berbahaya. Nah, siswa diperkenankan membawa alat transportasi seperti sepeda. 

Dengan penggunaan sepeda justru bisa menyehatkan serta bisa mengurangi adanya kelebihan zat karbon. Tentu saja, bisa mengakibatkan perubahan pola budaya baik. Dengan momentum Pandemi Covid 19 ini yang sesuai dengan ucapan dari Presiden Jokowi bahwa di tahun 2060 bisa terealisasi Net Zero Emissions sesuai Perjanjian Paris.

5. Penggunaan kipas angin untuk sirkulasi udara

Dengan kondisi pandemi Covid 19 yang juga menjaga Net Zero Emissions, penggunaan kipas angin lebih berguna dibandingkan dengan adanya AC. Hal ini menunjang untuk adanya sirkulasi udara yang lebih baik di dalam ruangan. 

Lebih parah lagi yaitu penggunaan AC berlebih itu bisa mengakibatkan adanya penurunan daya imun bagi manusia. Dan di sekolah sudah diberlakukan adanya kelas indoor maupun outdoor dengan tambahan kipas angin untuk menjaga kesehatan bersama bagi guru maupun siswa.

Ilustrasi pribadi
Ilustrasi pribadi
6. Menggalakkan kampanye Net-Zero Emissions

Sebagai langkah awal tentu saja adanya surat edaran dari sekolah untuk orang tua/wali siswa. Isi surat tentu berkaitan dengan himbauan berupa budaya baik terkait Net-Zero Emissions. Selain dalam bentuk surat himbauan, juga adanya ruang untuk mengkampanyekan hal tersebut berupa mural di dinding sekolah yang telah disediakan.

Memang, sebuah usaha untuk menciptakan negeri Indonesia dari Net Zero Emission ini sangat perlu digalakkan. Selaku guru, orang tua, pemerintah, hingga pemangku jabatan dan diri sendiri untuk terciptanya negeri yang ramah lingkungan meski sedang terjadi pandemi Covid 19. 

Lebih dari itu, ini adalah sebuah usaha terbaik warga dalam mendukung upaya pemerintah Indonesia yang berkomitmen mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29% pada tahun 2030.

Jika negara-negara G20 mempunyai target masing-masing dalam pencapaian Net Zero Emission, Indonesia pun mempunyai target di tahun 2060 bisa tercapai. Lalu, inilah sekelumit upaya dari dunia pendidikan untuk turut mendukung hal tersebut. Sehingga kolaborasi yang dilakukan ini menunjang segera terwujud Net Zero Emission sebelum tahun 2060.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun