Makna toleransi kian hari semakin terpudarkan. Banyak sebuah tafsir yang entah dari mana sumbernya, mengaburkan hal tersebut. Namun, ketertarikan penulis akan makna toleransi berujung. Dengan nobar film Of Many pada Festival Kebhinnekaan 3 pada Sabtu 22 Februari 2020 membuat arti tersendiri bingkai toleransi.
Of many adalah sebuah film dokumenter. Film ini adalah hasil dokumentasi persahabatan dua pemimpin komunitas keagamaan yaitu pemimpin Muslim dan pemimpin Yahudi. Persahabatan mereka pun kental tanpa imbalan maupun aliansi. Mereka berdua bersahabat dengan selayaknya dan penuh kebahagiaan.
Film ini diawali dengan cuplikan pemboman serangan 11 September 2001 dan penyerangan di Gaza pada tahun 2012. Cuplikan pemboman itu membuat sebuah aliansi dan organisasi mahasiswa pun geram.Â
Beberapa cuplikan gambar terjadinya unjuk rasa dan demokrasi dari mahasiswa ditampilkan pada film dokumenter Of Many ini. Tayangan ini sebagai simbol untuk mengingatkan sebuah kenyataan adanya ketegangan antara komunitas Muslim dan Yahudi di Universitas Amerika.
Of Many mendokumentasikan kisah kehidupan di New York University (NYU) dari seorang muslim Imam Khalid Latif dan seorang pendeta Yahudi yang bernama Rabi Yehuda Sarna. Mereka berdua saling meneguhkan dan menguatkan komitmen antaragama untuk saling memaknai toleransi dan kebersamaan. Mereka berdua juga meyakinkan komunitasnya masing-masing untuk saling bersatu padu menjaga kedamaian.
Kisah dokumentasi persahabatan dan toleransi antara Sarna dan Latif ini diawali dengan bertemunya mereka di tahun 2006. Mereka berdua bertemu dalam sebuah agenda kasus yang terjadi tentang 'Danish Cartoon'. Kasus 'Danish Cartoon' ini pula memberikan isyarat semakin adanya kaum yang menginginkan perpecahan terjadi. Latif dan Sarna pun saling berjibaku untuk memberikan makna toleransi. Makna bahwa tidak semua agama menginginkan perpecahan. Hanya segelintir orang saja yang menginginkan terjadinya perpecahan dan permusuhan antar pemeluk agama.
Latif yang mengundang Sarna untuk saling memberikan pandangan terhadap kasus 'Danish Cartoon' pun memulai sebuah makna toleransi dan persahabatan.Â
Sarna memberikan pandangan terhadap kasus 'Danish Cartoon' dengan bijak bahwa lagi-lagi ada oknum yang memang rasa kebenciannya terlalu tinggi terhadap pemeluk agama/keyakinan yang berbeda. Dan Sarna pun menunjukkan makna yang berbeda bahwa siapapun pemeluk agama pasti menginginkan adanya perdamaian bukan perpecahan.
Cara yang unik ditunjukkan Sarna yaitu ketika berakhirnya acara menjelang malam. Muslim yang sedang melaksanakan salat, dan Sarna pun bersimpati dengan mendoakan agar perdamaian dan kasus pemecah segera terselesaikan. Sebuah makna toleransi ditunjukkan oleh Sarna dalam dokumentasi yang terjadi tersebut.
Dari adanya hubungan baik Latif dan Sarna, akhirnya dibentukah Of Many Institute for Multifaith Leadership di NYU. Film dokumenter ini menjelaskan makna persahabatan dan toleransi hingga pendirian lembaga tersebut. Linda G Mills selaku sutradara dan Chelsea Clinton selaku produser film Of Many ini pula menjadi bagian dari Of Many Institute yaitu dewan penasehat.
Melalui film dokumenter berjudul Of Many yang dirilis tahun 2014 tersebut memberikan sebuah pesan kepada bahwa makna toleransi itu luas. Hentikan segala sikap kebencian baik kepada agama, suku, ataupun ras tertentu. Dalam agama, suku, atau ras apapun tentu tidak ada yang menginginkan adanya permusuhan atau perpecahan terjadi. Dan ini menjadi sebuah nikmat kebersamaan dan kebahagiaan.
Dalam konteks di Indonesia, dengan kondisi yang terjadi pada era akhir-akhir ini, sangatlah tidak baik. Hanya ada perbedaan pilihan presiden, menjadi bermusuhan. Perbedaan agama, dan maksud tertentu juga bisa menjadi bermusuhan.Â
Film Of Many meski bukan produksi Indonesia namun bisa diambil intisari agar masyarakat Indonesia yang memiliki nilai Kebhinnekaan yang tinggi harusnya bisa lebih baik dalam memaknai perbedaan yang ada. Toleransi itu lebih baik. Dan Hidup bahagia dalam naungan toleransi tentu menggembirakan.
dok. Â Of Many Film
