Berlanjut ke masa kuliah, akhirnya perkenalan terjadi antara Omah Lastri dan teman-teman lainya. Omah lastri yang mudah akrab pun kembali menuai keakraban.Â
Pertemanan dengan Danny seorang anak alay yaitu youtuber picisan dengan akun Baladani pun terjadi. Danny (diperankan Morgan Oey) dalam masa pengenalan kampus membuat live streaming dan mengumbar sisi kampus dengan hadirnya mahasiswi baru yaitu Omah Lastri.Â
Morgan Oey merasakan kematangan teknik perannya dengan gaya lucunya. Bahkan selaku anak alay yang selalu ingin update live streaming pun kerap membuat lucu dan gelak tawa bagi penonton. Aku merasakan perutku sakit menahan tawa akibat ulahnya Danny tersebut.
Scene lain dipertemukannya Omah Lastri dengan Erfan (diperankan oleh Umay Shahab). Erfan yang merupakan anak yang kritis selalu ingin perubahan ke arah perbaikan menjadi rasa tersendiri bagi dunia kampus. Perubahan untuk kampus yang lebih baik diperjuangkan oleh Erfan. Salah satu yang diperjuangkan yaitu dengan tidak adanya kuis dadakan sebelum adanya perkuliahan.Â
Erfan membuat semacam petisi dengan unggahan di media online. Namun, bertemu dengan Omah untuk mendukung petisi tersebut, justru Omah dengan gaya hape era tahun 1990-an pun membuat decak kagum dan tawa. Tentu saja, tidak bisa membuka situs website petisi yang dibuat Erfan. Dengan gaya santai Omah pun meminta agar Erfan bisa membuka melalui hape jadul Omah.
Bertemu dengan Reva dengan gaya selalu urakan dengan rambut tak pernah disisir. Omah merubah gaya Reva yang berantakan menjadi stylish dengan mensisir rambut dan memberikan bau harus dengan adanya parfum dari Omah. Namun, beda parfum Omah dan anak ala sekarang membuat Reva jadi bahan kelucuan bagi Erfan. Karena Reva ternyata diberikan parfum wangi kamboja.
Pertemanan lainnya Omah dengan Sarah (diperankan Mikha Tambayong). Pertemanan dengan Sarah memberikan rasa kebahagiaan bagi Omah dan Sarah. Sarah memberikan rasa perjuangan membuat drama kehidupan di kampus ke Omah.Â
Sarah yang ingin menjadi seorang disainer namun harus berkuliah dengan jurusan komunikasi ini akhirnya tercipta drama kehidupan bagi mereka berdua. Salah satunya yaitu dengan stylish Omah yang menggoda pak Chaerul (diperankan Slamet Rahardjo) selaku pimpinan di kampus.
Pertemanan Omah dengan Danny, Erfan, Sarah, dan Reva akhirnya mereka pun membuat genk. "Iyakan genk", "yoi bray" sebuah kata sederhana tersebut membuatku tertawa. Omah Lastri dalam kehidupan kampus pun ingin merasakan adanya kesetaraan, salah satunya yaitu panggilan omah lastri cukup dengan lastri saja. Kesetaraan ini tentu saja membuat rasa pas jika kalimat gaul pun diutarakan, "Iyakan genk."
Ternyata dengan adanya genk yang terbentuk mereka berlima membuat onar. Salah satu keonaran yang mencuat yaitu Lastri harus di DO karena tidak bisa memperoleh nilai yang baik. Bagaimana kisah selanjutnya Omah Lastri memperjuangkan keinginan untuk terus menuntut ilmu di perkuliahan pun membuka tabir siapa diri masing-masing aggota genk sebenarnya.Â
Scene dalam film ini bukan saja berkisah tentang kelucuan namun juga sarat makna dengan kisah yang membahana. Ada tawa, sedih, riang bertaut dengan proporsi yang pas dimana kelucuan masih bertaraf pada 65% berlangsungnya film, selebihnya berkisah kesedihan, dan keunikan kisah. Sangat pas jika film ini menjadi hiburan untuk bisa ditonton bersama keluarga dalam berbagai rentang umur. Saya menikmati sekali rasa dari film ini.