Lima orang detektif yang bertugas memang sekilas dianggap sebagai bukan detektif. Dilihat dari wajah yang memang sedikit lucu, juga setiap adegan dibuat lucu. Adegan pertama yang membuat lucu yaitu dengan adegan detektif Jang (diperankan Lee Ha Ne) yang sedang mengintai penjahat.Â
Dengan mengintai penjahat dari kaca dengan bergelantungan pada seutas tali. Jang yang merupakan sorang wanita satu-satunya dalam tim detektif tersebut, merasa bisa untuk menangkap gerombolan pengedar narkoba.
Naas, usaha Jang ternyata menjadi sia-sia dikala dirinya dilecehkan oleh pengedar narkoba. Kedatangan Go (diperankan oleh Ryoo Seung-Ryong) bermaksud membantu Jang, namun juga sia-sia. Hal ini karena Go juga muncul dengan bergelantungan di sisi jendela lainnya. Gerombolan narkoba berhasil kabur.Â
Dengan ditendangnya gerombolan narkoba hingga terjatuh dari ketinggian lantai. Kecerobohan detektif yang dipimpin oleh Go ini akhirnya mengalami nasib naas, karena tertabrak mobil. Di sini kelucun sudah mulai terlihat dengan gaya lucu tim detektif menangkap penjahat ini.
Bernasib naas pula tim detektif tersebut akhirnya mengalami masa untuk diskors dari kesatuan kepolisian akibat tindakannya tersebut.Â
Disaat yang sama, kelompok lain memiliki masa promosi yang melejit. Diawali untuk tidak mau menjadi satu tim dengan tim tersebut. Namun, sang ketua tim Go justru mengiyakan untuk bisa bergabung dengan tim lainnya tersebut. Disinilah kekocakan sederhana dari film berdurasi satu setengah jam ini.Â
Mau tidak mau, kelompok detektif yang dipimpin ketua tim Go pun berada di bawah kendali tim yang sedang naik daun.
Tugas tim detektif Go akhirnya yaitu berusaha mengungkap tim pengedar narkoba Mubae.Â
Dalam berusaha melakukan pengintaian, ternyata usaha mereka hampir gagal karena sulitnya mengintai tersebut. Selidik punya selidik ada cara lain yaitu dengan menjadi penjual ayam goreng yang berlokasi di depan markas berkumpulnya tim Mubae.
Melalui dana yang dimiliki oleh Jae Hoon, salah satu anggota tim tersebut, akhirnya tim detektif kocak tersebut berhasil memiliki kafe mie ayam. Diawali dengan kebingungan untuk menginterogasi agar tidak ketahuan, hingga pembagian tugas mereka pun sengajabdibuat kocak.Â
Ketua tim Go menjadi seorang kasir dan pelayan, Bong Pal Ma sebagai chef untuk memasak ayam goreng spesial daerahnya, Jae Hoon sebagai pengiris bawang dan bumbu, Jang sebagai pengelap meja dan pelayan, serta Young Ho sebagai delivery order sekaligus pengintai kegiatan Mubae.
Awalnya, hanya tidak serius namun usaha ayam gorengnya laris. Hingga Mubae yang sedang diintainya tersebut mempunyai strategi untuk memiliki franchise dari ayam goreng tersebut.Â
Dengan kondisi yang tidak memiliki kekaguman di pihak istri dari Go, maka Go mengiyakan melakukan franchise kepada anggota Mubae untuk dijadikan wahana lain dalan pengedaran narkobanya. Tim detektif Go pun melakukan penyelidikan lebih labjut dengan cara yang tengil dan bikin kocak.
Pantas saja, jika film ini per 10 Februari 2019 berhasil meraih 12,1 juta penonton. Kesuksesan film yang mengambil tema yang tidak biasa yaitu tentang detektif yang konyol menyamar menjadi tukang ayam goreng. Disinilah faktor kelucuan. Saya sendiri menyaksikan bagaimana penonton yang melihat adegan demi adegan tertawa terbahak bahak dengan kekonyolan tokoh dalam adegan.
Trailer Extreme Job (dok. Cje)
Memang, tak mudah menyajikan adegan detektif menjadi perpaduan drama yang lucu. Namun, film yang akan tayang 20 Februari 2019 ini berhasil melakukannya. Sajian film ini bisa menjadi penghilang stress di akhir pekan bersama pasangan, teman, ataupun sahabat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H