Berbicara tentang produk lokal apa sih yang kamu ingin ketahui dan harapkan dari Indonesia?
Pertanyaan tersbut menarik untuk diikuti dan dikembangkan loh guys..
termasuk diriku yang rela-rela hujan-hujanan untuk datang ke acara Kompasiana #Nangkring yang berlokasi di Crematology Cafe, Jl. Suryo jakarta Pusat nih..
Sebuah alasan bagi diriku kenapa Indonesia sepertinya tidak berdaya di negeri sendiri.
Oke guys berikut hasil penelusuranku dalam acara tersebut...
Pemaparan dari Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian yaitu bapak Haris Munandar mengatakan bahwa sudah seharusnya masyarakat Indonesia mencintai negeri sendiri dengan produk-produknya. "kenyataan bahwa orang Indonesia lebih memilih barang bekas asalkan produk luar negeri," ungkapnya di awal perkataan.
Lalu, sebuah kenyataan baru ditampilkan oleh pak Haris berupa produk yang ternama di luar negeri seperti mie khususnya indomie yang menjadi nomor tiga loh untuk di Hongkong. Produk Mayora, dan garuda food juga menjadi produk dinikmati di mancanegara. Nah, sudah seharusnya semakin mencintai negeri Indonesia melalui produk-produknya donk!!
Kondisi lain dipaparkan oleh Haris Maulana bahwa produk kosmetika ternama dari Indonesia yaitu Wardah sudah menjadi produk Indonesia yang berkompetisi di mancanegara. Bahkan, haris Maulana menambahkan bahwa produk Wardah ternyata sudah ada kompetitor lainnya yang mencoba untuk menjatuhkan produk Indonesia yaitu wardah. Nah, Wardah juga harus mengantisipasi terkait hal tersebut.
Pemaparan lainnya dari produk mainan Indonesia yaitu hotwheels, dan barbie yang merupakan buatan orang Indonesia yaitu di daerah di provinsi Jawa Barat.
Nah, akhirnya Haris Maulana mulai memaparkan kenapa sih harus mencintai produk dalam negeri:
pertama, Gaya Belanja Baru
Melalui adanya pemberdayaan belanja baru yang merupakan trend dari masyarakat Indonesia, seharusnya menjadi sebuah pemberdayaan untuk membeli produk lokal sehingga pendapatan negeri Indonesia meningkat.
kedua, Tenaga Kerja
Ada sekitar 16,57 orang tenaga kerja Indonesia yang akan berjuang dan bangkit dari perekonomian di Indonesia.
ketiga, Upaya Kolektif Bangsa
Proteksi pasar nasional dari produk impor yaitu sebesar 24,1% untuk ekspor dan 22,86% untuk impor. Nah berkembangnya dan meningkatnya produk untuk diimpor maka sudah seharusnya menjadi peningkatan dan kemajuan perekonomian di Indonesia.
keempat, Bye-Bye Krisis Ekonomi
Ada peningkatan sekitar 4,59 UKM yang menyediakan 10,23 juta tenaga kerja Indonesia. Dengan kebangkitan ini justru akan menanggulangi krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia.
dan kelima, Industri Bangkit Ekonomi Mandiri
Indonesia punya industri andalan yang menyumbang PDB tertinggi, yaitu melalui industri makanan, industri farmasi, industri elektronika dan telematika, dan industri tekstil kulit, alas kaki.
Kelima alasan tersebut merupakan sudah seharusnya menjadi alasan agar keuangan yang ada di Indonesia itu berputar di Indonesia itu sendiri.
Pada kesempatan nagkring itu juga aku mendapatkan sebuah informasi terbaru lainnya yaitu dari Akhyari Hananto selaku founder & editor in chief Global News From Indonesia. Di awal pemaparannya Akhyari mengatakan bahwa sebuah fakta baru bahwa generasi Indonesia itu banyak yang tidak tahu dan kenal dengan negerinya sendiri. Nah loh...
Kemudian Akhyari melanjutkan bahwa adanya produk lokal Indonesia yang juga bukan di kenal di dunia bahkan dibawa ke luar angkasa yaitu kopiko. Selain itu, ada lagi produk Indonesia lainnya yaitu Gt Radial, Polygon. Nah, masih ada Indomis yang masuk dalam peringkat nomor 6 di dunia.
Produk farmasi yang terbesar yaitu Kalbe juga sudah mendunia. Ohya, masih ada yang menarik lagi nih yaitu produk sepeda lokal Indonesia yang terbuat dari kayu menjadi mendunia yaitu spedagy. Inovasi baru dan mendunia loh..
Pertama, karena uangnya akan berputar di Indonesia
Kedua, Karena akan ada peningkatan tenaga kerja Indonesia
Ketiga, Bahan dasar dari Indonesia juga
Adanya Kolaborasi industri dan universiti ternyata Indonesia berada pada posisi tiga tertinggi. Selain itu, non mobile connection Indonesia menempati 3 tertinggi. Bahkan, e-commerce Indonesia meningkat 2,7 juta.
Nah, berdasar dari hal tersebut akhirnya mas Iweth mencoba membuat JKT Creative dengan memadukan pemberdayaan kepada ibu-ibu rusun. Setidaknya ada 30 ibu-ibu dari tiga rusun yang diberdayakan dan berjuang bersama mas Iweth dalam pembangunan industrinya.
JKT Creative itu sendiri merupakan sebuah cita-cita dari mas Iweth agar Jakarta memiliki merchandise sendiri. Nah, produk JKT Creative diantaranya yaitu dompet, scarf yang juga terbuat dari plastik kresek hitam. Keren donk inovasi produk lokal mas Iweth.
Selain itu, mas Iweth juga memberdayakan Entrepreneur-entrepreneur baru yaitu membantu agar para entrepreneur baru tersebut semakin bangun dan bangkit. Biasanya entrepreneur baru tersebut terkendala dari adanya 40% yang dikenakan untuk budget penjualan. Namun, mas Iweth membuat hanya 25% untuk budget dalam jalinnya kerjasama dengan mas Iwet. Berdaya sesama warga itu penting loh..
Nah, kalau mau melihat langsung produk JKT Creative bisa dilihat di instagram @JKT.Creative , web di JKTCreative.co.
Pengalaman berharga dalam kehadiranku di acar ini yaitu semakin berdaya di negeri sendiri merupakan sebuah keharusan. Semangat pemberdayaan untuk mencintai produk dalam negeri pun tumbuh. Salah satunya pembicara dan peserta kegiatan ini yaitu menggunakan produk asli dari Indonesia. Ada yang menggunakan sepatu, scarf, kemeja, jeans, celana, t-shirt. Nah, terkait hal itu aku sendiri juga mencintai produk dari negeri sendiri yaitu dengan menggunakan batik asli Jawa Barat. Celana produk dari Jawa Barat yaitu dijahit sendiri dengan bahan dari produk lokal. Ohya, produk asli Indonesia bukan yang KW loh ya.. karena pengalamanku membeli barang KW pada dua tahun belakangan membuat hati miris karena baru juga dipakai dalam dua bulan namun sudah rusak. Sedangkan kubeli produk sendiri berupa sepatu sudah setahun masih awet loh ya.. (jadi brand ambassador nih.. hihihi)
Nah, demikian ulasanku ya guys.. yuk semakin berdaya di negeri sendiri dengan mencintai, membeli dan menggunakan produk Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H