Mohon tunggu...
Saepullah
Saepullah Mohon Tunggu... Guru - Aku adalah manusia pembelajar, berusaha belajar dan juga berbagi info yang baik untuk perbaikan diri selaku manusia. Melihat info yang kubagikan bisa melalui: https://www.ceritasae.blogspot.com https://www.kompasiana.com/saepullahabuzaza https://www.twitter.com/543full https://www.instagram.com/543full https://www.youtube.com/channel/UCQ2kugoiBozYdvxVK5-7m3w menghubungi aku bisa via email: saeitu543@yahoo.com

Aku adalah manusia pembelajar, berusaha belajar dan juga berbagi info yang baik untuk perbaikan diri selaku manusia. Melihat info yang kubagikan bisa melalui: https://www.ceritasae.blogspot.com https://www.kompasiana.com/saepullahabuzaza https://www.twitter.com/543full https://www.instagram.com/543full https://www.youtube.com/channel/UCQ2kugoiBozYdvxVK5-7m3w menghubungi aku bisa via email: saeitu543@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Surat Cinta untuk Kartini, Sebuah Romansa Cinta Terhadap Pendidikan

18 April 2016   10:12 Diperbarui: 18 April 2016   10:23 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Beberapa Scene dalam Surat Cinta untuk Kartini [dok. MNC Pictures Movie]"][/caption]

 

            Nuansa cinta selalu enak dan syahdu untuk dibicarakan. Bukan saja dalam perbincangan sehari-hari, terlebih dalam kisah balutan novel maupun film. Dengan tokoh pahlawan wanita Indonesia membuat kisahnya kan semakin apik untuk dibahas.

            Benar saja, Film Surat Cinta Untuk Kartini yang akan ditayangkan mulai 21 April 2016 bertepatan dengan hari Kartini menjadi dinanti untuk ditonton. Bukan saja cerita tentang cinta antara sepasang kekasih muda-mudi. Namun lebih dari itu, kisah Kartini digambarkan dengan penuh nuansa cinta yang lebih.

            Diawali dengan kisah seorang guru TK yang menceritakan tentang kisah Kartini di hari Kartini. Namun, sang murid TK merasa bosan karena sang guru wanita tersebut melakukan cerita yang berulang-ulang dengan cara yang sama. Di saat yang bersamaan seorang pria bernama Rangga (diperankan oleh Chicco Jerikho) yang juga seniman melihat kondisi tersebut dari balik kaca pintu. Sang pria akhirnya masuk ke dalam ruangan belajar tersebut. Lalu, Rangga tersebut mulai bercerita dengan gaya story telling tentang seorang pengantar surat yang bernama Sarwadi. Sang anak-anak tergugah dan mulai syahdu untuk mendengarkan cerita tentang Sarwadi. Cerita pun berlanjut dengan putaran roda yang dimainkan Rangga di depan anak-anak.

[caption caption="Poster Surat Cinta untuk Kartini [dok. MNC Pictures Movie]"]

[/caption]Sarwadi adalah seorang duda yang memiliki satu putri yang berumur 7 tahun yang bernama Ningrum (diperankan oleh Christabelle Grace Marbun). Sarwadi menasehati anaknya agar menjadi wanita Jawa yang taat pada adat istiadat untuk menjadi wanita yang mengabdi di rumah untuk menjaga anak dan suami. Selain anak, di tempat perantauan Sarwadi juga memiliki sahabat yang bernama Mujur (diperankan oleh Ence Bagus).

Sarwadi mengantar surat satu ke surat lainnya ke alamat yang tertuju. Namun, Sarwadi penasaran saat mengantar surat untuk Kartini. Sarwadi penasaran akan sosok Kartini yang selalu menentang kultur adat Jawa. Sarwadi penasaran kenapa Kartini memiliki cita-cita bahwa wanita Jawa harus pintar dan bersekolah.

 Di saat menyelidiki tentang Kartini dan cita-cita Kartini untuk menjadikan wanita Jawa menjadi pintar akhirnya rasa cinta pun tumbuh di hati Sarwadi kepada Kartini. Di satu pihak, Mujur memberikan ultimatum kepada Sarwadi bahwa cinta Sarwadi akan bertepuk sebelah tangan saja. Hal ini tentu saja karena perbedaan kasta antara Sarwadi dan Kartini. Sarwadi yang hanya seorang desa, sedangkan Kartini yang keturunan ningrat.

Selain itu, Mujur juga mengingatkan bahwa Kartini itu adalah seorang pengkhianat adat Jawa karena keinginan Kartini yang dianggap gila untuk memberikan pendidikan kepada wanita jawa.

Saran, nasehat dan ultimatum dari Mujur kepada Sarwadi memberikan celah tersendiri bagi ruang hati Sarwadi. Sarwadi akhirnya terus memperdalami dan mendekatkan diri kepada Kartini. Disinilah sebuah pesan dari film berdurasi 100 menitan ini bisa diambil bahwa sebuah cinta haruslah diperjuangkan. Ketika kartini ingin mendirikan sebuah sekolah, Sarwadi justru memberikan peluang dengan membantu Kartini untuk memberikan murid yaitu Ningrum. Ningrum yang awalnya bingung kenapa harus bersekolah membuat Sarwadi mengubah dan meralat perkataan sebelumnya yang telah terucap kepada anaknya. Sarwadi menekankan kepada anaknya bahwa perempuan Jawa harus pintar seperti Kartini. Akhirnya, Ningrum pun bersekolah dan belajar bersama Kartini. Hanya Ningrum murid satu-satunya Kartini. Namun, Kartini juga akhirnya turun ke masyarakat Jawa bahwa wanita jawa harus memiliki pendidikan dan ilmu juga selain tugas utamanya nanti saat dewasa yaitu sebagai istri dari seorang suami dan ibu bagi anak-anaknya kelak.

Dengan perjuangan tersebut yang dibantu dengan Ningrum serta Sarwadi, akhirnya Kartini memiliki banyak murid. Disaat itu, sebuah konflik lain pun hadir yaitu Kartini, yang telah berumur lanjut, harus menikah dengan seorang Bupati yang telah memiliki tiga orang istri. Kartini, awalnya menolak karena harus menjadi seorang istri keempat dari Bupati tersebut. Hal ini dikarenakan perjuangan Kartini untuk pendidikan akan kandas.

Ayah dan Ibu Kartini akhirnya membujuk agar Kartini bersedia menikah. Kartini luluh dan bersedia menikah dengan Bupati tersebut. Namun, kesediaan Kartini tidak serta merta hadir. Kartini memberikan syarat agar saat setelah menikah bisa tetap mengajar meskipun telah menjadi seorang istri dan menjadi ibu bagi anak-anaknya kelak. Syarat Kartini pun disetujui. Kekuatan dari pesan dalam film ini pun sampai yaitu dengan perjuangan untuk pendidikan kepada kaum hawa di Jawa diperjuangkan oleh Kartini. 

Kartini menikah, Sarwadi pun patah hati. Sarwadi pun mengajak serta Ningrum untuk kembali ke kampung halamannya. Ningrum akhirnya berhenti bersekolah. Bagaimana kisah selanjutnya tentang pendidikan yang diinginkan Kartini tetap berjalankah atau tidak? Serta bagaimana kisah Sarwadi selanjutnya? Meskipun film ini sekedar fiksi belaka, namun dari sebuah sejarah tentang tulisan surat Kartini yang berisi “Habis Gelap Terbitlah Terang,” seakan sampai kepada khalayak penonton.

 Film yang diproduksi oleh MNC Pictures Movie ini memiliki kelemahan dari segi acting pada beberapa scene yang terkesan tidak natural, namun dibalik itu peran Sarwadi yang diperankan oleh Chicco Jerikho dan Kartini yang diperankan oleh Rania Putrisari menutup kekurangan scene yang terasa ganjil tersebut. Selain itu, plot demi plot berjalan apik pada setiap scenenya. Oleh sebab itu, Saya selaku guru berharap film dengan muatan pesan tentang pendidikan ini bisa menjadi awal kebangkitan bagi film-film Indonesia dengan muatan inspirasi yang lebih di tahun 2016 ini. Jayalah film Indonesia!!!

 

=====

Judul Film : Surat Cinta untuk Kartini

Produksi : MNC Pictures Movie

Sutradara : Azhar ‘Kinoy’ Lubis

Tanggal Rilis : 21 April 2016

Pemain :

-          Chicco Jerikho sebagai Sarwadi

-          Rania Putrisari sebagai Kartini

-          Ence Bagus sebagai Mujur

-          Christabelle Grace Marbun sebagai Ningrum

-          Donny Damara sebagai Ario Sosroningrat (ayah Kartini)

-          Acha Septriasa sebagai Asti

-          Ayu Dyah Pasha sebagai Ngasirah

-          Melayu Nichole Hall sebagai Dian

-          dll

[caption caption="Pose bersama Lukman Sardi (produser kreatif Surat Cinta untuk Kartini) [dok.pri]"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun