Mohon tunggu...
Saepul Hikmah
Saepul Hikmah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru PAI bertugas di SMPN 1 Rengasdengklok Karawang, meliput kegiatan yang ada di lingkungan sekolah dan dilingkungan kemenag Karawang. Di sekolah meliput kegiatan keagamaan khususnya dan kegiatan yang lain. Baik kegiatan intra maupun ekstra kurikuler.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Akrostik : Judi Online

23 Juni 2024   05:48 Diperbarui: 23 Juni 2024   05:51 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillaahirrohmaanirrohiim

Maraknya judi online di Indonesia sudah sangat memperihatinkan karena sudah masuk kesemua lapisan masyarakat. Mulai dari masyarak bawah / kecil, masyarakat menengah sampai masyarakat kalangan atas / pejabat.

Uang hasil transaksi judi oline sudah mencapai triliunan. Bahkan perputaran uang judi online di Indonesia  sudah mencapai Rp. 100 triliun.

Dampak buruk dari permainan judi online sudah merusak tatanan kehidupan masyarakat mulai dari uang terkuras habis, harta kekayaan habis, rumah tangga berantakan, anak tidak terurus, perceraian meningkat sampai pembunuhan.

Maraknya judi online di Indonesia mendapat perhatian serius dari pemerintah yakni dari Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo. Yakni dengan dibentuknya Satgas Pemberantasan Judi Online.

Mudah-mudahan dengan adanya Satgas Pemberantasan Judi Online Negara Indonesia terbebas dari permainan judi online sehingga masyarakat menjadi tenang, aman, nyaman dan damai serta sejahtera.

Sebagai warga negara yang menginginkan kedamaian, ketentraman, berikut ini ekpresi kegalauan melihat makraknya judi online yang dituangkan dalam bentuk puisi akrostik dengan judul Judi Online, Semoga bermanfaat aamiin.

 Puisi Akrostik : Judi Online

Jokowi turun langsung kelapangan

Untuk memberantas judi online

Dunia maya menjadi kalangkabut

Internet service provider ditutup

Oh judi onlen

Namamu menjadi viral

Lantaran banyak penggemar

Ikut semua kalangan

Nambah banyak korban

Ekonomi rusak berantakan.***

Rengasdengklok, 23 Juni 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun