BismillaahirrohmaanirrohiimÂ
 Pada tanggal 22 Desember ditetpapkan oleh pemerintah sebagai Hari Ibu. Hal ini sesuai dengan Kepres pada tanggal 22 Desember Tahun 1959 pada waktu itu yang menjadi presiden Soekarno, hal ini  sejalan dengan kongres perempuan pertama 31 tahun yang lalu yakni pada tahun 1928.
Peringatan hari ibu dirayakan untuk mengenang perjuangan kaum perempuan menuju kemerdekaan dan mengisi pembangunan bangsa. Mengenang semangat dan perjuangan kaum perempuan untuk meningkatkan perbaikan kualitas bangsa, mengenang semangat juang kaum perempuan yang hebat. Kaum perempuan dalam melaksanakan tugasnya sebagai kodrat seorang perempuan tidak hanya mengandung, melahirkan, mendidik dan mendampingi suami akan tetapi lebih dari itu, kaum perempuan bisa melaksanakan multi tugas.
Dalam rangka memeriahkan hari ulang tahun hari ibu berbagai macam kegiatan diadakan mulai dari kegiatan / perlombaan yang berhubungan dengan kegiatan dilingkungan kebiasaan perempuan seperti lomba membuat tumpeng, lomba tata busana, lomba memasak dan lain-lain. Dilingkungan lembaga pendidikan mulai dari tingkat PAUD, TK, SD, SMP, SMA / SMK dalam rangka menyambut hari Ibu selalu diadakan dan ramai kegiatannya. Salah satu kegiatan yang tidak kalah pentingnya dalam memeriahkan hari ulang tahun ibu dengan cara membuat pantun semoga pantun ini menjadi daya tarik agar kaum perempuan lebih semarak lagi meningkatkan kualitas hidupnya. Semoga bermanfaat dan semoga kita selalu mendapat petunjuk dan bimbingan Allah Swt aamiin. Berikut ini pantun tentang hari ibu.
Pantun ke-1
Naskah judul lagu kasihibu
Peserta nomor urut delapan
Duapuluh dua hari ibu
Satu sembilan dua delapan
Pantun ke-2
Peminat lebih dari seribu
Cara membayarnya harus inden
Duapuluh dua hari ibu
Sesuai dengan kepres presiden
Pantun ke-3
Seragam baju warna abu
Dipakai waktu akad nikah
Selamat milad hari ibu
Semoga tetap jadi berkah
Pantun ke-4
Bayar ongkir hanya limaribu
Hadiah kado dari Toraja
Peringatan  ulang tahun ibu
Mulyakan ibu layaknya raja
Pantun ke-5
Sudah waktunya jadi narasumber
Pandai menguasai dunia maya
Ulangtahun ibu bulan Desember
Baju seragamnya pakai kebaya
Pantun ke-6
Peserta upacaranya bapak ibu
Mengikuti upacara dengan sepontan
Memperingati  ulang tahunnya  ibu
Banyak perlombaan serta kegiatan
Pantun ke-7
Segar rasanya rujak jambu
Tambah dengan buah delima
Selamat ulang tahun ibu
Yang ke sembilan puluh lima
Pantun ke-8
Belanjanya bareng ibu Ijah
Warna kebayanya merah jambu
Ikutan lomba merias wajah
Untuk meramaikan hari ibu
Pantun ke-9
Jalan-jalan menuju Pontianak
Naik pesawat membawa balita
Ngandung, mengurus, menyusui anak
Sudah menjadi kodratnya wanita
Pantun ke-10
Kamar tidur memakai kelambu
Nyamuk tidak menjadi masalah
Bakti kepada seorang ibu
Amalan yang disukai Allah
Pantun ke-11
Perbanyak dengan sodakoh infak
Harus rukun dalam bertetangga
Berbakti kepada ibu bapak
Menjadi penyebab masuk surga
Pantun ke-12
Sudah lama tidak berjualan
Libur jualan tinggal dirumah
Ibu mengandung sembilan bulan
Dalam keadaan sangat lemah
Pantun ke-13
Makan bakso ditambah bihun
Hadiah dari anak bungsu
Sampai usia dua tahun
Ibu masih memberi susu
Pantun ke-14
Sejak kecil tiggal di Somalia
Jarang bertemu berbeda wilayah
Kedudukan ibu lebih mulia
Dibanding dengan kedudukan ayah
Pantun ke-15
Gaun pengantennya berwarna biru
Calon pengantennya masih dipingit
Kisah pemuda Uwais Al-Korni
Seorang pemuda viral di langit
Pantun ke-16
Luka dibalut kain kasa
Tugas perawat Ibu Lita
Ibu sosok paling berjasa
Dalam merawat diri kita
Pantun ke-17
Kerja keras buat hari tua
Nikmatnya pada masa lansia
Hormat pada dua orangtua
Wujud syukur sama manusia
Pantun ke-18
Tiket masuknya cukup seribu
Masuknya jangan lewat belakang
Harus berbakti kepada ibu
Jangan sekali-kali membangkang
Pantun ke-19
Judul lagu burung kakatua
Lagu favorit dari mertua
Surga Allah pada orangtua
Neraka Allah pada orangtua
Pantun ke-20
Makan minum dari orangtua
Masih ada kakaknya tertua
Rido Allah pada orangtua
Murka Allah pada orangtua
Pantun ke-21
Malam nginap di hotel Merbabu
Masuk hotel suasana redup
Anak durhaka kepada ibu
Akan dihinakan dalam hidup
Pantun ke-22
Ayo beli cukup duaribu
Cepat pergi segera belikan
Wahai anak mulyakanlah ibu
Maka Allah akan memulyakan
Pantun ke-23
Seorang anak harus patuh
Jangan sampai berbuat lacur
Negara akan cepat runtuh
Bila wanita juga hancur
Pantun ke-24
Pimpinan majlisnya ustadzah Rara
Bagian sekretaris Ibu Nita
Wanita adalah tiang negara
Negara tegak lindungi wanita
Pantun ke 25
Membayar pajak kewajiban warga
Keuangan pajak sangatlah berharga
Wanita sebagai tiang keluarga
Pria sebagai kepala keluarga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H