Dengan mengambil sikap kritis terhadap kosmopolitanisme di satu sisi serta menerima penuh gagasan internasionalisme di sisi lain, Soekarno telah meneguhkan dirinya sebagai seorang nasionalis sejati. Mengapa? Kosmopolitanisme jelas tidak mengenal Tanah Air. Pandangan ini mengkonstruksi manusia sebagai entitas individu yang tak berjati diri, sementara internasionalisme menerima dan mengakui nasionalisme sebagai unsur pokoknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!