Dalam upaya mendukung program One Village One Product (OVOP) dan mengembangkan potensi ekonomi lokal, sekelompok mahasiswa dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Djuanda yang sedang melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) melakukan survei dan identifikasi potensi produk unggulan di Desa Kertaraharja, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi. Kegiatan ini bertujuan untuk menggali potensi produk lokal yang dapat dikembangkan menjadi produk unggulan desa, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memperkuat perekonomian lokal.
Survei ini melibatkan mahasiswa PkM dari jurusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Djuanda yang bekerja sama dengan pemerintah desa dan tokoh masyarakat setempat. Dalam kegiatan ini, mahasiswa melakukan observasi lapangan, wawancara dengan pelaku usaha dan masyarakat, serta penyebaran kuesioner untuk mengumpulkan data mengenai potensi produk unggulan desa.
Dalam kegiatan tersebut, para mahasiswa didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Bapak Palahudin,SE., ME, yang memberikan arahan dan bimbingan dalam proses pengumpulan data dan analisis potensi produk unggulan.
"Kami berharap melalui kegiatan ini, mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang mereka peroleh di bangku kuliah ke dalam praktik nyata di lapangan, serta memberikan kontribusi positif bagi masyarakat desa," ujar Bapak Palahudin.SE., ME.
Ketua tim PkM, Saepul Alam, menjelaskan bahwa Desa Kertaraharja memiliki beragam potensi produk lokal yang bisa dikembangkan. "Kami menemukan bahwa produk kerajinan tangan, dan kuliner tradisional memiliki peluang besar untuk dikembangkan menjadi produk unggulan desa. Kami berharap hasil dari survei ini dapat memberikan rekomendasi strategis bagi pengembangan ekonomi desa.
Salah satu produk unggulan yang diidentifikasi seperti kerajinan tangan dan makanan tradisional Desa Kertaraharja. Permintaan pasar terhadap produk kerajinan dan makanan tradisional yang terus meningkat menjadi peluang besar bagi UMKM setempat untuk meningkatkan pendapatan mereka.
Kerajinan Tangan: Kerajinan Bambu dan Kerajinan Kayu
Produk kerajinan tangan dari Desa Kertaraharja, seperti anyaman bambu dan kerajinan kayu, mencerminkan kekayaan seni dan budaya lokal. Kerajinan bambu yang digunakan untuk berbagai keperluan rumah tangga dan dekorasi, serta kerajinan kayu yang menampilkan keahlian dan kreativitas pengrajin lokal, memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi produk unggulan yang unik dan bernilai tinggi.
Bapak Imbang, salah satu pengrajin kerajinan kayu dari limbah kayu, mengatakan, "Dengan adanya program OVOP, kami mendapatkan pelatihan dan bantuan untuk meningkatkan kualitas dan desain produk kami. Kami berharap produk kami bisa lebih dikenal dan diminati, baik di pasar lokal maupun nasional."
Kuliner Tradisional: Brondong dan Keripik Pisang
Kuliner tradisional seperti brondong dan keripik pisang merupakan produk makanan yang tidak hanya lezat tetapi juga memiliki nilai sejarah dan budaya yang kuat. Dengan pengemasan yang menarik dan strategi pemasaran yang tepat, produk-produk kuliner ini memiliki peluang besar untuk menembus pasar yang lebih luas.
"Produk brondong dan keripik pisang kami dibuat dengan resep turun-temurun dan bahan-bahan alami. Kami berharap produk ini bisa menjadi oleh-oleh khas Desa Kertaraharja dan meningkatkan pendapatan masyarakat," ujar Bapak Egi, produsen brondong lokal.
Selain itu, produk kerajinan tangan seperti kerajinan bambu dan kerajinan kayu juga memiliki nilai seni dan budaya yang tinggi. Produk-produk ini memiliki potensi untuk menjadi oleh-oleh khas daerah yang dapat menarik wisatawan dan meningkatkan ekonomi lokal.
Kepala Desa Kertaraharja, Ibu Yati Nurhayati, menyambut baik kegiatan PkM ini. "Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Djuanda yang telah melakukan PkM ini. Hasil dari PkM ini sangat bermanfaat bagi kami untuk mengembangkan potensi desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat".
Diharapkan hasil dari survei ini dapat menjadi dasar untuk menyusun program pengembangan produk unggulan desa berbasis OVOP yang melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, akademisi, dan sektor swasta. Kerjasama yang baik antara semua pihak akan menjadi kunci keberhasilan dalam mengembangkan potensi lokal dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat desa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H